Regina A
01 Oktober 2023 13:16
Iklan
Regina A
01 Oktober 2023 13:16
Pertanyaan
Jelaskan tentang meningkatnya usaha usaha swasta yg muncul di pertengahan dan akhir kolonial Belanda
3
1
Iklan
Rendi R
Community
15 September 2024 00:32
Pada masa pertengahan hingga akhir kolonial Belanda di Indonesia, sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, terdapat peningkatan signifikan dalam munculnya usaha-usaha swasta. Faktor-faktor yang mendorong hal ini melibatkan perubahan kebijakan ekonomi kolonial, perkembangan infrastruktur, serta pengaruh industri global. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan usaha swasta selama periode ini:
1. Perubahan Kebijakan Ekonomi Kolonial:
Pada awalnya, pemerintah kolonial Belanda menjalankan kebijakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel) pada pertengahan abad ke-19, yang memaksa petani pribumi untuk menanam tanaman ekspor seperti kopi, tebu, dan indigo. Kebijakan ini menguntungkan Belanda tetapi menyengsarakan rakyat. Pada akhir abad ke-19, sistem Tanam Paksa mengalami kritik dan mulai digantikan dengan kebijakan Liberal, yang membuka pintu bagi investasi swasta dan perusahaan-perusahaan Eropa untuk beroperasi di Hindia Belanda.
Dalam kebijakan liberal ini, pemerintah kolonial memberikan konsesi lahan yang luas kepada perusahaan-perusahaan swasta Eropa untuk melakukan kegiatan ekonomi, seperti perkebunan (kopi, karet, tebu, tembakau), tambang, dan infrastruktur. Ini memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha swasta untuk mengembangkan bisnis mereka di Hindia Belanda.
2. Kemajuan Infrastruktur dan Transportasi:
Pada akhir abad ke-19, pemerintah kolonial mulai membangun infrastruktur yang lebih baik, seperti jalan raya, jalur kereta api, pelabuhan, dan telekomunikasi. Salah satu contohnya adalah pembangunan jalur kereta api yang mulai beroperasi pada 1867. Infrastruktur ini sangat penting untuk memperlancar kegiatan ekonomi, terutama bagi perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkebunan, pertambangan, dan perdagangan. Pembangunan infrastruktur memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat ke pasar dan sumber daya alam, sehingga mendukung perkembangan bisnis swasta.
3. Perkembangan Industri dan Permintaan Global:
Pada akhir abad ke-19, terjadi revolusi industri di Eropa yang meningkatkan permintaan akan bahan mentah dari Asia, seperti kopi, teh, tembakau, karet, dan gula. Hindia Belanda menjadi salah satu sumber utama bahan mentah ini, sehingga banyak perusahaan swasta Eropa, terutama dari Belanda, mendirikan usaha-usaha di sektor perkebunan dan pertambangan. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga mulai mengekspor minyak bumi, yang permintaannya juga meningkat seiring dengan berkembangnya industri otomotif dan teknologi mesin di Eropa dan Amerika.
4. Munculnya Pengusaha Pribumi dan Tionghoa:
Selain pengusaha-pengusaha Eropa, di akhir kolonial Belanda juga mulai muncul pengusaha-pengusaha dari kalangan pribumi dan Tionghoa. Pengusaha Tionghoa, misalnya, berperan penting dalam perdagangan di wilayah perkotaan dan sering kali menjadi perantara antara masyarakat pribumi dan pasar Eropa. Sementara itu, beberapa tokoh pribumi juga mulai mendirikan usaha dalam sektor-sektor seperti perdagangan, pertanian, dan kerajinan, meskipun masih dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan Eropa.
5. Politik Etis dan Pendidikan:
Pada awal abad ke-20, pemerintah Belanda memperkenalkan Politik Etis, yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi sosial-ekonomi masyarakat pribumi, terutama di bidang pendidikan, irigasi, dan migrasi penduduk. Meskipun tujuan utama politik ini adalah untuk "membayar utang budi" kepada masyarakat Indonesia, dampaknya juga secara tidak langsung membuka kesempatan lebih besar bagi kaum pribumi untuk berpartisipasi dalam ekonomi modern dan mendirikan usaha-usaha baru. Melalui pendidikan, generasi muda pribumi mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik tentang dunia usaha dan perdagangan.
6. Adanya Perusahaan Multinasional dan Perkembangan Teknologi:
Pada periode akhir kolonial, perusahaan-perusahaan multinasional seperti Royal Dutch Shell mulai beroperasi di Hindia Belanda. Kehadiran perusahaan-perusahaan ini menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menggerakkan sektor ekonomi yang berbeda, seperti pertambangan dan minyak bumi. Dengan teknologi yang lebih maju, perusahaan-perusahaan swasta dapat lebih efisien dalam produksi dan distribusi, yang mendorong peningkatan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Kesimpulan:
Meningkatnya usaha-usaha swasta pada pertengahan dan akhir kolonial Belanda di Indonesia disebabkan oleh perubahan kebijakan kolonial yang lebih liberal, perkembangan infrastruktur, serta meningkatnya permintaan global terhadap komoditas-komoditas dari Hindia Belanda. Perusahaan-perusahaan Eropa memanfaatkan situasi ini dengan mendirikan perkebunan dan tambang, sementara pengusaha pribumi dan Tionghoa mulai berpartisipasi dalam skala yang lebih kecil. Semua ini menjadikan ekonomi kolonial semakin berkembang menuju akhir pemerintahan kolonial Belanda.
· 0.0 (0)
Iklan
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!