Kezya G

02 Oktober 2023 06:10

Iklan

Kezya G

02 Oktober 2023 06:10

Pertanyaan

Jelaskan sistem pemerintahan voc

Jelaskan sistem pemerintahan voc

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

17

:

53

:

56

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

02 Oktober 2023 06:15

Jawaban terverifikasi

<p>Sistem pemerintahan VOC adalah sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, selama masa penjajahan Belanda di Indonesia. Sistem pemerintahan ini bersifat sentralistik, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan Dewan Tujuh Belas (Heeren Zeventien) yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda.</p><p>&nbsp;</p><p>Sistem pemerintahan VOC terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:</p><ul><li><strong>Tingkat pusat</strong></li></ul><p>Pada tingkat pusat, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Dewan Tujuh Belas. Dewan ini terdiri dari tujuh belas orang yang dipilih oleh para pemegang saham VOC. Dewan Tujuh Belas memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan Gubernur Jenderal, menetapkan kebijakan-kebijakan umum, dan mengawasi jalannya pemerintahan di Hindia Timur.</p><ul><li><strong>Tingkat wilayah</strong></li></ul><p>Pada tingkat wilayah, kekuasaan berada di tangan Gubernur Jenderal. Gubernur Jenderal adalah pejabat VOC yang berkedudukan di Batavia, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Tujuh Belas. Gubernur Jenderal memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat-pejabat VOC di wilayahnya, menetapkan kebijakan-kebijakan lokal, dan mengawasi jalannya pemerintahan di wilayahnya.</p><ul><li><strong>Tingkat lokal</strong></li></ul><p>Pada tingkat lokal, kekuasaan berada di tangan pejabat-pejabat VOC, seperti residen, kapiten, dan onderkoopman. Pejabat-pejabat ini bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal, dan bertugas untuk menjalankan kebijakan-kebijakan VOC di wilayahnya.</p><p>Sistem pemerintahan VOC bersifat otoriter dan represif. VOC memiliki kekuasaan yang besar untuk mengatur dan mengontrol kehidupan masyarakat di Hindia Timur. VOC juga sering menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendaknya.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut adalah beberapa karakteristik sistem pemerintahan VOC:</p><ul><li><strong>Sentralisasi kekuasaan</strong></li></ul><p>Kekuasaan tertinggi berada di tangan Dewan Tujuh Belas, dan Gubernur Jenderal hanya sebagai pelaksana kebijakan.</p><ul><li><strong>Otoriter</strong></li></ul><p>VOC memiliki kekuasaan yang besar untuk mengatur dan mengontrol kehidupan masyarakat.</p><ul><li><strong>Represif</strong></li></ul><p>VOC sering menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendaknya.</p><p>Sistem pemerintahan VOC runtuh pada tahun 1799. Jatuhnya VOC disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain korupsi, manajemen yang buruk, dan persaingan dari Inggris</p><p>&nbsp;</p><p>Referensi :</p><ul><li><strong>Buku "Sejarah Indonesia"</strong> oleh Prof. Dr. Sutjipto Wirjosuparto</li><li><strong>Buku "VOC: Perusahaan Dagang Terbesar di Dunia"</strong> oleh Prof. Dr. Taufik Abdullah</li><li><strong>Artikel "Sistem Pemerintahan VOC"</strong> oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan</li></ul>

Sistem pemerintahan VOC adalah sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, selama masa penjajahan Belanda di Indonesia. Sistem pemerintahan ini bersifat sentralistik, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan Dewan Tujuh Belas (Heeren Zeventien) yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda.

 

Sistem pemerintahan VOC terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:

  • Tingkat pusat

Pada tingkat pusat, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Dewan Tujuh Belas. Dewan ini terdiri dari tujuh belas orang yang dipilih oleh para pemegang saham VOC. Dewan Tujuh Belas memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan Gubernur Jenderal, menetapkan kebijakan-kebijakan umum, dan mengawasi jalannya pemerintahan di Hindia Timur.

  • Tingkat wilayah

Pada tingkat wilayah, kekuasaan berada di tangan Gubernur Jenderal. Gubernur Jenderal adalah pejabat VOC yang berkedudukan di Batavia, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Tujuh Belas. Gubernur Jenderal memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat-pejabat VOC di wilayahnya, menetapkan kebijakan-kebijakan lokal, dan mengawasi jalannya pemerintahan di wilayahnya.

  • Tingkat lokal

Pada tingkat lokal, kekuasaan berada di tangan pejabat-pejabat VOC, seperti residen, kapiten, dan onderkoopman. Pejabat-pejabat ini bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal, dan bertugas untuk menjalankan kebijakan-kebijakan VOC di wilayahnya.

Sistem pemerintahan VOC bersifat otoriter dan represif. VOC memiliki kekuasaan yang besar untuk mengatur dan mengontrol kehidupan masyarakat di Hindia Timur. VOC juga sering menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendaknya.

 

Berikut adalah beberapa karakteristik sistem pemerintahan VOC:

  • Sentralisasi kekuasaan

Kekuasaan tertinggi berada di tangan Dewan Tujuh Belas, dan Gubernur Jenderal hanya sebagai pelaksana kebijakan.

  • Otoriter

VOC memiliki kekuasaan yang besar untuk mengatur dan mengontrol kehidupan masyarakat.

  • Represif

VOC sering menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendaknya.

Sistem pemerintahan VOC runtuh pada tahun 1799. Jatuhnya VOC disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain korupsi, manajemen yang buruk, dan persaingan dari Inggris

 

Referensi :

  • Buku "Sejarah Indonesia" oleh Prof. Dr. Sutjipto Wirjosuparto
  • Buku "VOC: Perusahaan Dagang Terbesar di Dunia" oleh Prof. Dr. Taufik Abdullah
  • Artikel "Sistem Pemerintahan VOC" oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kezya G

02 Oktober 2023 09:57

Terimakasih ka ๐Ÿ™๐Ÿป

Iklan

Erwin A

Community

02 Oktober 2023 09:45

Jawaban terverifikasi

<p>sistem pemerintahan di Indonesia pasca VOC adalah dipimpinnya Indonesia oleh Gubernur Jendral Daendels yang bertindak semena-mena.&nbsp;Selanjutnya, Indonesia akan dijajah oleh Inggris dengan Gubernur Jendralnya adalah Raffles.&nbsp;Setelah Konvensi London, Indonesia kembali menjadi jajahan Belanda hingga tahun 1942. Salah satu gubernur jendral terkenalnya adalah Van den Bosch. Pada tahun 1942, terjadi penyerahan kekuasaan Nusantara kepada Jepang setelah Belanda gagal mempertahankan wilayah Indonesia. Penyerahan kekuasaan dalam sebuah perjanjian yang bernama Perjanjian Kalijati&nbsp;ini mengawali pendudukan Jepang di Indonesia hingga tahun 1945.</p><h2>Pembahasan</h2><p>Sistem Pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia&nbsp;diawali dengan dibentuknya lembaga dagang VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang merupakan Kongsi Dagang Belanda. VOC&nbsp;memiliki pengurus terdiri atas tujuh belas orang yang disebut De Heeren Zeventien (Dewan Tujuh Belas).&nbsp;Dewan Tujuh Belas mengangkat gubernur jenderal yang didampingi Dewan Hindia. Dewan Hindia (Ideler) ini beranggotakan sembilan orang yang sebagian menjabat gubernur di daerah seperti Banten, Cirebon, dan Surabaya. Gubernur jenderal bersama Dewan Hindia kemudian mengemudikan pemerintahan VOC di Indonesia yang kekuasaannya tidak terbatas. Selain gubernur jenderal, diangkat pula seorang direktur jenderal yang bertugas mengurusi perniagaan serta mengurus perkapalan.</p><p>Setelah VOC runtuh pada tahun 1799 dan secara resmi pada tahun 1800, Indonesia diperintah oleh Deandels, seorang yang pandai tetapi diktator, sebagai kaki tangan dari Prancis karena Prancis berhasil merebut Belanda. Daendels&nbsp;membagi Pulau Jawa menjadi sembilan karesidenan yang dikepalai oleh seorang <i>perfect</i>. Ia juga mendirikan pengawas keuangan (<i>Algemene Rekenkamer</i>).</p><p>Sikap otoriter Daendels menyebabkan banyak peperangan dengan raja-raja daerah serta keburukan pemerintahannya, sehingga ditarik kembali pulang ke negeri Belanda. Selanjutnya, Indonesia jatuh ke tangan Inggris di bawah Raffles yang memiliki kepribadian yang simpati dan liberalis. Dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia, Raffles didampingi oleh badan penasihat (<i>advisory council)</i>. Adapun tindakan yang diambilnya adalah membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan, setiap karesidenan dibagi dalam distrik, setiap distrik terdapat divisi (kecamatan), mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat, para penguasa pribumi dan para bupati dijadikan pegawai kolonial dan digaji.</p><p>Setelah Inggris mengembalikan wilayah Nusantara kepada Belanda lewat Konvensi London, Belanda melakukan penjajahan yang keduanya.&nbsp;Salah satu gubernur jenderal terkenal di penjajahan Belanda kedua&nbsp;ini adalah Van Den Bosch. Di masa pemerintahannya, ia menerapkan sistem tanam paksa (<i>cultuurstelsel</i>). Di masa tanam paksa ini, banyak terjadi penyelewengan dari perjanjian. Hal ini menyebabkan kelaparan di berbagai daerah. Penguasaan Belanda berlangsung sampai tahun 1942.</p><p>Pada awal tabun 1942, Jepang mendarat di beberapa kota besar di Indonesia. Jepang yang kala itu terlibat peperangan dengan Belanda, mulai menguasai Asia Tenggara. Belanda pun terdesak. Pada tanggal 8 Maret 1942, diadakan perjanjian Kalijati. Perjanjian ini membuat Belanda harus menyerahkan Indonesia ke Jepang. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini,&nbsp;penjajahan Jepang atas Indonesia dimulai hingga tahun 1945.</p><p>Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia pasca VOC adalah dipimpinnya Indonesia oleh Gubernur Jendral Daendels yang bertindak semena-mena.&nbsp;Selanjutnya, Indonesia akan dijajah oleh Inggris dengan Gubernur Jendralnya adalah Raffles.&nbsp;Setelah Konvensi London, Indonesia kembali menjadi jajahan Belanda hingga tahun 1942. Salah satu gubernur jendral terkenalnya adalah Van den Bosch. Pada tahun 1942, terjadi penyerahan kekuasaan Nusantara kepada Jepang setelah Belanda gagal mempertahankan wilayah Indonesia. Penyerahan kekuasaan dalam sebuah perjanjian yang bernama Perjanjian Kalijati&nbsp;ini mengawali pendudukan Jepang di Indonesia hingga tahun 1945.</p>

sistem pemerintahan di Indonesia pasca VOC adalah dipimpinnya Indonesia oleh Gubernur Jendral Daendels yang bertindak semena-mena. Selanjutnya, Indonesia akan dijajah oleh Inggris dengan Gubernur Jendralnya adalah Raffles. Setelah Konvensi London, Indonesia kembali menjadi jajahan Belanda hingga tahun 1942. Salah satu gubernur jendral terkenalnya adalah Van den Bosch. Pada tahun 1942, terjadi penyerahan kekuasaan Nusantara kepada Jepang setelah Belanda gagal mempertahankan wilayah Indonesia. Penyerahan kekuasaan dalam sebuah perjanjian yang bernama Perjanjian Kalijati ini mengawali pendudukan Jepang di Indonesia hingga tahun 1945.

Pembahasan

Sistem Pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia diawali dengan dibentuknya lembaga dagang VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang merupakan Kongsi Dagang Belanda. VOC memiliki pengurus terdiri atas tujuh belas orang yang disebut De Heeren Zeventien (Dewan Tujuh Belas). Dewan Tujuh Belas mengangkat gubernur jenderal yang didampingi Dewan Hindia. Dewan Hindia (Ideler) ini beranggotakan sembilan orang yang sebagian menjabat gubernur di daerah seperti Banten, Cirebon, dan Surabaya. Gubernur jenderal bersama Dewan Hindia kemudian mengemudikan pemerintahan VOC di Indonesia yang kekuasaannya tidak terbatas. Selain gubernur jenderal, diangkat pula seorang direktur jenderal yang bertugas mengurusi perniagaan serta mengurus perkapalan.

Setelah VOC runtuh pada tahun 1799 dan secara resmi pada tahun 1800, Indonesia diperintah oleh Deandels, seorang yang pandai tetapi diktator, sebagai kaki tangan dari Prancis karena Prancis berhasil merebut Belanda. Daendels membagi Pulau Jawa menjadi sembilan karesidenan yang dikepalai oleh seorang perfect. Ia juga mendirikan pengawas keuangan (Algemene Rekenkamer).

Sikap otoriter Daendels menyebabkan banyak peperangan dengan raja-raja daerah serta keburukan pemerintahannya, sehingga ditarik kembali pulang ke negeri Belanda. Selanjutnya, Indonesia jatuh ke tangan Inggris di bawah Raffles yang memiliki kepribadian yang simpati dan liberalis. Dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia, Raffles didampingi oleh badan penasihat (advisory council). Adapun tindakan yang diambilnya adalah membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan, setiap karesidenan dibagi dalam distrik, setiap distrik terdapat divisi (kecamatan), mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat, para penguasa pribumi dan para bupati dijadikan pegawai kolonial dan digaji.

Setelah Inggris mengembalikan wilayah Nusantara kepada Belanda lewat Konvensi London, Belanda melakukan penjajahan yang keduanya. Salah satu gubernur jenderal terkenal di penjajahan Belanda kedua ini adalah Van Den Bosch. Di masa pemerintahannya, ia menerapkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel). Di masa tanam paksa ini, banyak terjadi penyelewengan dari perjanjian. Hal ini menyebabkan kelaparan di berbagai daerah. Penguasaan Belanda berlangsung sampai tahun 1942.

Pada awal tabun 1942, Jepang mendarat di beberapa kota besar di Indonesia. Jepang yang kala itu terlibat peperangan dengan Belanda, mulai menguasai Asia Tenggara. Belanda pun terdesak. Pada tanggal 8 Maret 1942, diadakan perjanjian Kalijati. Perjanjian ini membuat Belanda harus menyerahkan Indonesia ke Jepang. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, penjajahan Jepang atas Indonesia dimulai hingga tahun 1945.

Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia pasca VOC adalah dipimpinnya Indonesia oleh Gubernur Jendral Daendels yang bertindak semena-mena. Selanjutnya, Indonesia akan dijajah oleh Inggris dengan Gubernur Jendralnya adalah Raffles. Setelah Konvensi London, Indonesia kembali menjadi jajahan Belanda hingga tahun 1942. Salah satu gubernur jendral terkenalnya adalah Van den Bosch. Pada tahun 1942, terjadi penyerahan kekuasaan Nusantara kepada Jepang setelah Belanda gagal mempertahankan wilayah Indonesia. Penyerahan kekuasaan dalam sebuah perjanjian yang bernama Perjanjian Kalijati ini mengawali pendudukan Jepang di Indonesia hingga tahun 1945.


Kezya G

02 Oktober 2023 09:56

terimakasih ka

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pernyataan berikut ini yang bukan latar belakang dari Reformasi Gereja adalah .... a. menolak indulgensi b. penyimpangan-penyimpangan dalam tubuh gereja c. gereja menjadi pusat monopoli d. lebih merupakan reaksi langsung atas gerakan Protestanisme e. bertujuan menata kembali gereja sesuai dengan ajaran lnjil

403

3.7

Jawaban terverifikasi