Leni L

11 November 2021 06:20

Iklan

Leni L

11 November 2021 06:20

Pertanyaan

Jelaskan secara singkat kiprah sultan hasanuddin dalam melawan penjajahan Belanda!!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

08

:

42

:

49

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

A. Armanda

Mahasiswa/Alumni Universitas Indraprasta PGRI

12 Desember 2021 07:34

Jawaban terverifikasi

Hai Leni L, Kakak bantu jawab ya. Kiprah Sultan Hasanuddin dalam melawan penjajahan Belanda di wilayah Kesultanan Gowa adalah dengan menyatukan kekuatan di wilayah Sulawesi Selatan dalam melawan monopoli perdagangan Belanda di sana. Untuk lebih jelasnya, simaklah penjelasan berikut ini. I Mallombosi Daeng Kraeng Bontomangape yang lebih dikenal dengan nama Sultan Hasanuddin dilahirkan tahun 1631. Ia adalah putera kedua dari Sultan Malikussaid, Sultan Gowa ke-15. Di usia 20 tahun, Sultan Hasanuddin telah menjadi utusan resmi Kerajaan Gowa ke berbagai kerajaan lain di Indonesia. Tujuan Malikussaid mengirim Sultan Hasanuddin ke kerajaan lain untuk menjalin kerja sama dalam hal mempertahankan wilayahnya dari serangan yang sewaktu-waktu akan dilancarkan VOC. Kongsi dagang Belanda ini ingin memonopoli perdagangan, tetapi Malikussaid menolaknya. Ia menghimpun kekuatan dengan kerajaan lain. Kerajaan yang tidak mau bergabung dipaksa dengan cara penaklukkan, misalnya Kerajaan Wajo, Bone, Soppeng, dan Bantaeng. Setelah Sultan Hasanuddin resmi menjadi raja Gowa, hubungan dengan VOC semakin memburuk. Terjadi berbagai insiden penawanan kapal dan awak VOC di perairan kekuasaan Gowa. Sikap ini membuat VOC ingin mengadakan perundingan damai, tetapi ditolak oleh Sultan Hasanuddin. VOC kemudian menuduh Sultan Hasanuddin bekerja sama dengan Inggris. Tuduhan ini tidak benar karena meskipun ditawarkan bantuan oleh Inggris, Sultan Hasanuddin menolak. Perlawanan dengan VOC terus dilancarkan, tetapi VOC menggunakan taktik lain dengan membantu kerajaan-kerajaan yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Gowa seperti Kerajaan Bone yang dipimpin Arung Palaka dan Kerajaan Buton. Dua kerajaan ini cukup melemahkan keinginan Sultan Hasanuddin untuk mempertahankan wilayahnya dari ancaman asing. Korban semakin bertambah dan perang terus terjadi. Hasanuddin kemudian menerima Perjanjian Bongaya tahun 1667 sampai menunggu waktu yang tepat untuk kembali menyerang Belanda. Penyerangan terakhir yang dilancarkan Sultan Hasanuddin tahun 1669 telah menelan banyak korban baik dari pihak Gowa maupun VOC. Perlawanan tanpa akhir inilah yang akhirnya membuat Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dari takhta Kerajaan Gowa untuk mencegah jumlah korban semakin banyak. Hingga akhir hayatnya, ia tetap menolak keberadaan Belanda. Akibat sikap pantang menyerahnya ini, Belanda menjulukinya sebagai Haantje van het Oosten (Ayam Jantan dari Timur). Bangsa Indonesia sendiri kini mengakui Sultan Hasanuddin sebagai tokoh yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap kemampuan bangsanya untuk dapat menghadapi persoalan dengan bangsa asing. Ia juga rela menyerahkan takhtanya demi menyelamatkan rakyatnya dari pertempuran dengan VOC dan menghabiskan hampir seluruh usianya untuk memperjuangkan keinginannya mempertahankan wilayah Kerajaan Gowa. Semoga bermanfaat.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

100

5.0

Jawaban terverifikasi