Rahmat S

26 Agustus 2022 14:28

Iklan

Rahmat S

26 Agustus 2022 14:28

Pertanyaan

Jelaskan peta penjelajahan bangsa Belanda ke Indonesia beserta proses penjelajahannya !

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

14

:

13

:

13

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

S. Suryanti

Mahasiswa/Alumni Universitas Tarumanagara

24 September 2022 02:08

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah rute penjelajahan samudera bangsa Belanda untuk menapai wilayah Indonesia di mulai pada tahun 1595 dengan mengikuti rute pelayaran Portugis, pertama-tama Belanda berlayar dari Eropa ke Pantai Barat Afrika menuju Tanjung Harapan (ujung selatan benua Afrika), lalu mereka mengikuti pedagang Indonesia yang berlayar dari Pulau Madagaskar mengarungi Samudra Hindia ke arah timur, pada tahun 1596 rombongan pelayaran Belanda yang dipimpin Cormelis de Houtman berlabuh di bandar Banten.</p><p><br>Cermati penjelasan berikut!</p><p>Pada pertengahan abad ke-16, di Eropa terjadi peperangan antara Belada dan Spanvol Akibat perang tersebut, pasar rempah-rempah di Lisbon (Spanyol) tertutup bagi pedagang Belanda. Seiak itu bangsa Belanda harus mencari rempah-rempah sendiri. Bangsa Belanda, dalam melakukan penjelajahannya dalam mencari rempah-rempah, mengikuti rute dari bangsa Portugis yang diketahui sudah lebih dulu menemukan wilayah penghasil rempah-rempah di Asia Tenggara. Dengan begitu Bealnda melakukan pelayaran yang dilewati oleh bangsa Portugis&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Pada tahun 1595 Belanda memulai pelayarannya yang pertama ke Indonesia dengan menggunakan empat buah kapal lengkap dengan awaknya. Pelavaran tersebut dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter Keyzer. Pelayaran ini memakan waktu empat belas bulan. Pelayaran pertama ini menempuh perjalanan dari pantai barat Afrika menuju Tanjung Harapan. Kemudian mereka mengikuti para pedagang Indonesia yang berlayar dari Pulau Madagaskar mengarungi Samudra Hindia ke arah timur. Pada tahun 1596. rombongan Cormelis de Houtman berlabuh di bandar Banten. Pada waktu itu bandar Banten merupakan pusat perdagangan rempah-rempah dan bahan dagangan lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Kedatangan orang-orang Belanda diterima dengan baik oleh penguasa dan rakyat Banten, karena meramaikan perdagangan rempah-rempah serta menambah masukan bea dan cukai bagi Kerajaan Banten. Keadaan berubah menjadi ketika Belanda mulai menunjukkan kekasaran, kesombongan, dan keserakahannya. Hal ini memunculkan penampakan antara orang-orang Belanda dengan orang Banten. Perselisihan tersebut mengakibatkan diusirnya Belanda dari bandar Banten. Berita tentang kekasaran dan keserakahan Belanda dengan cepat tersiar ke bandar-bandar lain di pantai utara Pulau Jawa. Bandar-bandar tersebut segera menutup pintu bagi Belanda, Satu-satunya bandar vang terbuka bagi kapal Belanda adalah Bali.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Pada tahun 1598 perusahaan Belanda bernama Compagnie van Verre mengirimkan armada pe- layarannya ke Indonesia. Armada ini berkekuatan Delapan kapal yang dipimpin oleh Jacob van Neck dan Warwijk. Setelah kapal selama tujuh bulan, armada akhimya ini berhasil mendarat di Banten. Kedatangan Belanda yang kedua kalinya di Banten ini diterima dengan baik karena armada Belanda yang halus dan rasa hormat pada bangsa Indonesia. Empat di antara Delapan Kapal Belanda yang tiba di Banten diisi penuh dengan lada. Kemudian empat kapal ini langsung kembali ke Belanda dengan selamat. Empat kapal lainnya melanjutkan perjalanan ke Maluku. Dalam perjalanan, mereka sempat singgah di pelabuhan Tuban (Jawa Timur). Berita tentang keberhasilan armada pelayaran di Indonesia segera menyebar di kalangan para pedagang di negara Belanda. Pada tahun-tahun berikut-nya para pedagang Belanda berduyun-duyun pergi ke Indonesia. Untuk mencegah terjadinya persaingan tidak sehat di kalangan pedagang-pedagang Belanda, pada tahun 1602 pemerintah Kerajaan Belanda segera membentuk nersekutuan iserikat) dagang di Indonesia yang diberi nama VOC (Vereeniade Oost-Indische Compagnie) artinya Serikat Dagang Hindia Timur.</p><p><br>Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah rute penjelajahan samudera bangsa Belanda untuk menapai wilayah Indonesia di mulai pada tahun 1595 dengan mengikuti rute pelayaran Portugis, pertama-tama Belanda berlayar dari Eropa ke Pantai Barat Afrika menuju Tanjung Harapan (ujung selatan benua Afrika), lalu mereka mengikuti pedagang Indonesia yang berlayar dari Pulau Madagaskar mengarungi Samudra Hindia ke arah timur, pada tahun 1596 rombongan pelayaran Belanda yang dipimpin Cormelis de Houtman berlabuh di bandar Banten.</p>

Jawaban yang benar adalah rute penjelajahan samudera bangsa Belanda untuk menapai wilayah Indonesia di mulai pada tahun 1595 dengan mengikuti rute pelayaran Portugis, pertama-tama Belanda berlayar dari Eropa ke Pantai Barat Afrika menuju Tanjung Harapan (ujung selatan benua Afrika), lalu mereka mengikuti pedagang Indonesia yang berlayar dari Pulau Madagaskar mengarungi Samudra Hindia ke arah timur, pada tahun 1596 rombongan pelayaran Belanda yang dipimpin Cormelis de Houtman berlabuh di bandar Banten.


Cermati penjelasan berikut!

Pada pertengahan abad ke-16, di Eropa terjadi peperangan antara Belada dan Spanvol Akibat perang tersebut, pasar rempah-rempah di Lisbon (Spanyol) tertutup bagi pedagang Belanda. Seiak itu bangsa Belanda harus mencari rempah-rempah sendiri. Bangsa Belanda, dalam melakukan penjelajahannya dalam mencari rempah-rempah, mengikuti rute dari bangsa Portugis yang diketahui sudah lebih dulu menemukan wilayah penghasil rempah-rempah di Asia Tenggara. Dengan begitu Bealnda melakukan pelayaran yang dilewati oleh bangsa Portugis 

 

Pada tahun 1595 Belanda memulai pelayarannya yang pertama ke Indonesia dengan menggunakan empat buah kapal lengkap dengan awaknya. Pelavaran tersebut dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter Keyzer. Pelayaran ini memakan waktu empat belas bulan. Pelayaran pertama ini menempuh perjalanan dari pantai barat Afrika menuju Tanjung Harapan. Kemudian mereka mengikuti para pedagang Indonesia yang berlayar dari Pulau Madagaskar mengarungi Samudra Hindia ke arah timur. Pada tahun 1596. rombongan Cormelis de Houtman berlabuh di bandar Banten. Pada waktu itu bandar Banten merupakan pusat perdagangan rempah-rempah dan bahan dagangan lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Kedatangan orang-orang Belanda diterima dengan baik oleh penguasa dan rakyat Banten, karena meramaikan perdagangan rempah-rempah serta menambah masukan bea dan cukai bagi Kerajaan Banten. Keadaan berubah menjadi ketika Belanda mulai menunjukkan kekasaran, kesombongan, dan keserakahannya. Hal ini memunculkan penampakan antara orang-orang Belanda dengan orang Banten. Perselisihan tersebut mengakibatkan diusirnya Belanda dari bandar Banten. Berita tentang kekasaran dan keserakahan Belanda dengan cepat tersiar ke bandar-bandar lain di pantai utara Pulau Jawa. Bandar-bandar tersebut segera menutup pintu bagi Belanda, Satu-satunya bandar vang terbuka bagi kapal Belanda adalah Bali. 

 

Pada tahun 1598 perusahaan Belanda bernama Compagnie van Verre mengirimkan armada pe- layarannya ke Indonesia. Armada ini berkekuatan Delapan kapal yang dipimpin oleh Jacob van Neck dan Warwijk. Setelah kapal selama tujuh bulan, armada akhimya ini berhasil mendarat di Banten. Kedatangan Belanda yang kedua kalinya di Banten ini diterima dengan baik karena armada Belanda yang halus dan rasa hormat pada bangsa Indonesia. Empat di antara Delapan Kapal Belanda yang tiba di Banten diisi penuh dengan lada. Kemudian empat kapal ini langsung kembali ke Belanda dengan selamat. Empat kapal lainnya melanjutkan perjalanan ke Maluku. Dalam perjalanan, mereka sempat singgah di pelabuhan Tuban (Jawa Timur). Berita tentang keberhasilan armada pelayaran di Indonesia segera menyebar di kalangan para pedagang di negara Belanda. Pada tahun-tahun berikut-nya para pedagang Belanda berduyun-duyun pergi ke Indonesia. Untuk mencegah terjadinya persaingan tidak sehat di kalangan pedagang-pedagang Belanda, pada tahun 1602 pemerintah Kerajaan Belanda segera membentuk nersekutuan iserikat) dagang di Indonesia yang diberi nama VOC (Vereeniade Oost-Indische Compagnie) artinya Serikat Dagang Hindia Timur.


Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah rute penjelajahan samudera bangsa Belanda untuk menapai wilayah Indonesia di mulai pada tahun 1595 dengan mengikuti rute pelayaran Portugis, pertama-tama Belanda berlayar dari Eropa ke Pantai Barat Afrika menuju Tanjung Harapan (ujung selatan benua Afrika), lalu mereka mengikuti pedagang Indonesia yang berlayar dari Pulau Madagaskar mengarungi Samudra Hindia ke arah timur, pada tahun 1596 rombongan pelayaran Belanda yang dipimpin Cormelis de Houtman berlabuh di bandar Banten.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

88

5.0

Jawaban terverifikasi