Kiranaa K

27 Juli 2025 15:56

Iklan

Kiranaa K

27 Juli 2025 15:56

Pertanyaan

jelaskan perubahan sosial saat pandemi covid 19 pada masyarakat

jelaskan perubahan sosial saat pandemi covid 19 pada masyarakat 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

19

:

50

:

19

Klaim

4

2


Iklan

Henia S

28 Juli 2025 03:25

<p>mengakibatkan peningkatan pengangguran, pemisahan keluarga, dan berbagai lainnya perubahan yang umumnya dianggap penting faktor risiko psikologis untuk kecemasan.</p>

mengakibatkan peningkatan pengangguran, pemisahan keluarga, dan berbagai lainnya perubahan yang umumnya dianggap penting faktor risiko psikologis untuk kecemasan.


Iklan

Cut K

30 Juli 2025 12:06

<p>1. Perubahan Pola Interaksi Sosial</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Pembatasan Fisik dan Jarak Sosial (Social Distancing):</strong> Ini adalah perubahan paling fundamental. Salam bersalaman, berpelukan, atau berkumpul dalam jumlah besar menjadi hal yang harus dihindari. Norma menjaga jarak fisik menjadi perilaku yang umum di ruang publik.</p><p><strong>Peningkatan Interaksi Virtual:</strong> Keterbatasan interaksi tatap muka mendorong penggunaan teknologi untuk berkomunikasi. Rapat kerja, pembelajaran, hingga silaturahmi keluarga beralih ke platform daring (video conference, panggilan video). Ini mempercepat adopsi teknologi digital di berbagai kelompok usia.</p><p><strong>Isolasi dan Kesepian:</strong> Bagi sebagian orang, pembatasan interaksi sosial fisik dapat menyebabkan perasaan terisolasi, kesepian, bahkan masalah kesehatan mental.</p><p><strong>Solidaritas dan Gotong Royong:</strong> Di sisi lain, pandemi juga memicu peningkatan solidaritas sosial. Banyak inisiatif gotong royong muncul, seperti penggalangan dana, pembagian sembako, atau pembuatan masker secara mandiri untuk membantu sesama yang terdampak.</p><p>&nbsp;</p><p>2. Perubahan dalam Sektor Pendidikan</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) / Pembelajaran Daring:</strong> Sekolah dan perguruan tinggi beralih dari pembelajaran tatap muka ke sistem daring. Ini menuntut adaptasi baik dari siswa, guru, maupun orang tua.</p><p><strong>Tantangan Akses dan Kesenjangan Digital:</strong> PJJ menyingkap kesenjangan akses teknologi dan internet, terutama di daerah terpencil atau keluarga dengan ekonomi terbatas. Hal ini memperburuk ketidaksetaraan dalam pendidikan.</p><p><strong>Peran Orang Tua yang Lebih Besar:</strong> Orang tua menjadi lebih terlibat dalam mendampingi anak belajar dari rumah, yang juga menimbulkan tantangan tersendiri.</p><p>&nbsp;</p><p>3. Perubahan dalam Sektor Pekerjaan</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Bekerja dari Rumah (Work From Home/WFH):</strong> Banyak perusahaan mengadopsi sistem WFH untuk mengurangi risiko penularan. Ini mengubah dinamika lingkungan kerja, menuntut disiplin diri, dan mengaburkan batas antara kehidupan pribadi dan profesional.</p><p><strong>Fleksibilitas Kerja:</strong> Perusahaan mulai mempertimbangkan model kerja hibrida (gabungan WFH dan WFO) sebagai opsi jangka panjang.</p><p><strong>Dampak Ekonomi dan Pengangguran:</strong> Pandemi menyebabkan banyak sektor ekonomi terpuruk, berujung pada PHK massal dan peningkatan angka pengangguran. Banyak UMKM juga terdampak parah.</p><p><strong>Peningkatan Sektor Digital dan Logistik:</strong> Di sisi lain, sektor-sektor yang mendukung aktivitas daring (misalnya e-commerce, logistik pengiriman barang, teknologi informasi) justru mengalami peningkatan.</p><p>&nbsp;</p><p>4. Perubahan Perilaku Konsumsi</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Peningkatan Belanja Online:</strong> Masyarakat beralih ke platform e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengurangi kunjungan fisik ke toko atau pasar.</p><p><strong>Prioritas Kebutuhan Pokok dan Kesehatan:</strong> Fokus belanja masyarakat bergeser ke kebutuhan primer (makanan, minuman, sanitasi, produk kesehatan) dibandingkan barang tersier atau hiburan.</p><p><strong>Pembayaran Non-Tunai (Cashless):</strong> Penggunaan pembayaran digital (e-wallet, transfer bank) meningkat drastis untuk meminimalkan kontak fisik dengan uang tunai.</p><p><strong>Peningkatan Kesadaran Kebersihan:</strong> Konsumsi produk sanitasi (hand sanitizer, disinfektan, masker) melonjak, dan perilaku mencuci tangan menjadi kebiasaan baru.</p><p>&nbsp;</p><p>5. Peningkatan Kesadaran Kesehatan dan Higienitas</p><p>&nbsp;</p><p>Masyarakat menjadi jauh lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak menjadi norma baru.</p><p>Isu kesehatan mental juga semakin banyak dibicarakan karena dampak pandemi.</p><p>&nbsp;</p><p>6. Perubahan dalam Nilai dan Norma</p><p>&nbsp;</p><p>Munculnya norma-norma baru seperti penggunaan masker di tempat umum, menjaga jarak, dan menghindari keramaian. Pelanggaran terhadap norma ini bisa mendapatkan sanksi sosial atau bahkan hukum.</p><p>Perubahan pandangan terhadap "normalitas" dan adaptasi terhadap "kebiasaan baru" (new normal).</p>

1. Perubahan Pola Interaksi Sosial

 

Pembatasan Fisik dan Jarak Sosial (Social Distancing): Ini adalah perubahan paling fundamental. Salam bersalaman, berpelukan, atau berkumpul dalam jumlah besar menjadi hal yang harus dihindari. Norma menjaga jarak fisik menjadi perilaku yang umum di ruang publik.

Peningkatan Interaksi Virtual: Keterbatasan interaksi tatap muka mendorong penggunaan teknologi untuk berkomunikasi. Rapat kerja, pembelajaran, hingga silaturahmi keluarga beralih ke platform daring (video conference, panggilan video). Ini mempercepat adopsi teknologi digital di berbagai kelompok usia.

Isolasi dan Kesepian: Bagi sebagian orang, pembatasan interaksi sosial fisik dapat menyebabkan perasaan terisolasi, kesepian, bahkan masalah kesehatan mental.

Solidaritas dan Gotong Royong: Di sisi lain, pandemi juga memicu peningkatan solidaritas sosial. Banyak inisiatif gotong royong muncul, seperti penggalangan dana, pembagian sembako, atau pembuatan masker secara mandiri untuk membantu sesama yang terdampak.

 

2. Perubahan dalam Sektor Pendidikan

 

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) / Pembelajaran Daring: Sekolah dan perguruan tinggi beralih dari pembelajaran tatap muka ke sistem daring. Ini menuntut adaptasi baik dari siswa, guru, maupun orang tua.

Tantangan Akses dan Kesenjangan Digital: PJJ menyingkap kesenjangan akses teknologi dan internet, terutama di daerah terpencil atau keluarga dengan ekonomi terbatas. Hal ini memperburuk ketidaksetaraan dalam pendidikan.

Peran Orang Tua yang Lebih Besar: Orang tua menjadi lebih terlibat dalam mendampingi anak belajar dari rumah, yang juga menimbulkan tantangan tersendiri.

 

3. Perubahan dalam Sektor Pekerjaan

 

Bekerja dari Rumah (Work From Home/WFH): Banyak perusahaan mengadopsi sistem WFH untuk mengurangi risiko penularan. Ini mengubah dinamika lingkungan kerja, menuntut disiplin diri, dan mengaburkan batas antara kehidupan pribadi dan profesional.

Fleksibilitas Kerja: Perusahaan mulai mempertimbangkan model kerja hibrida (gabungan WFH dan WFO) sebagai opsi jangka panjang.

Dampak Ekonomi dan Pengangguran: Pandemi menyebabkan banyak sektor ekonomi terpuruk, berujung pada PHK massal dan peningkatan angka pengangguran. Banyak UMKM juga terdampak parah.

Peningkatan Sektor Digital dan Logistik: Di sisi lain, sektor-sektor yang mendukung aktivitas daring (misalnya e-commerce, logistik pengiriman barang, teknologi informasi) justru mengalami peningkatan.

 

4. Perubahan Perilaku Konsumsi

 

Peningkatan Belanja Online: Masyarakat beralih ke platform e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengurangi kunjungan fisik ke toko atau pasar.

Prioritas Kebutuhan Pokok dan Kesehatan: Fokus belanja masyarakat bergeser ke kebutuhan primer (makanan, minuman, sanitasi, produk kesehatan) dibandingkan barang tersier atau hiburan.

Pembayaran Non-Tunai (Cashless): Penggunaan pembayaran digital (e-wallet, transfer bank) meningkat drastis untuk meminimalkan kontak fisik dengan uang tunai.

Peningkatan Kesadaran Kebersihan: Konsumsi produk sanitasi (hand sanitizer, disinfektan, masker) melonjak, dan perilaku mencuci tangan menjadi kebiasaan baru.

 

5. Peningkatan Kesadaran Kesehatan dan Higienitas

 

Masyarakat menjadi jauh lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak menjadi norma baru.

Isu kesehatan mental juga semakin banyak dibicarakan karena dampak pandemi.

 

6. Perubahan dalam Nilai dan Norma

 

Munculnya norma-norma baru seperti penggunaan masker di tempat umum, menjaga jarak, dan menghindari keramaian. Pelanggaran terhadap norma ini bisa mendapatkan sanksi sosial atau bahkan hukum.

Perubahan pandangan terhadap "normalitas" dan adaptasi terhadap "kebiasaan baru" (new normal).


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Jawab cepat dan jelaskan dengan benar

5

5.0

Jawaban terverifikasi