Jelaskan persamaan dan perbedaan dari pelaksanaan kebijakan “Tanam Paksa” dan Pelaksanaan usaha swasta (Sistem Ekonomi-liberal) di Hindia Belanda!

Halo, Agung S. Kakak bantu jawab, ya. 😊 Jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah B. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut. Sistem tanam paksa atau cultuurstelsel adalah sebuah sistem yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda di Hindia Belanda dalam kurun waktu 1830-1870. Kebijakan ini harus berakhir karena banyaknya kritikan yang berasal dari kaum liberal Belanda yang menyebutkan bahwa sistem tanam paksa banyak memberikan penderitaan kepada rakyat pribumi. Oleh karena itu, sistem tersebut selanjutnya digantikan dengan sistem ekonomi-liberal. Terdapat sejumlah persamaan terkait pelaksanaan kebijakan tanam paksa dan sistem ekonomi liberal, yaitu sebagai berikut. • Sama-sama menjual komoditas yang laku di pasaran Eropa, yaitu berupa tanaman. • Berada di bawah pengawasan Belanda. • Sama-sama merugikan rakyat Indonesia karena adanya eksploitasi, baik manusia maupun sumber daya alam. Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut. • Sistem tanam paksa bertujuan untuk mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia, sedangkan sistem ekonomi liberal bertujuan untuk mengeksploitasi sumber daya manusia Indonesia. • Sistem tanam paksa dikerjakan oleh masyarakat pribumi, namun sistem ekonomi liberal dijalankan oleh perusahaan. Semoga membantu. 😊