jelaskan peristiwa santa cruz massacre secara sinkronik

Halo Nurul Salah satu hal yang akan diingat ketika mendengar kata Timor Timur adalah peristiwa santa cruz. Sebelum membahas mengenai peristiwa tersebut perlu diketahui terlebih dahulu jikan Timor Timur merupakan wilayah bekas jajahan Portugal yang menjadi provinsi termuda di Indonesia pada saat itu. Timor Timur selama menjadi bagian Indonesia merasa tidak terpenuhnya hak- hak dasar kesejahteraan, keadilan, pendidikan maupun kesehatan dan juga karena adanya masalah pelanggaran HAM yang terjadi selama proses integrasi berlangsung. Sehingga rakyat Timor Timur ingin melepaskan diri dan mendirikan negara sendiri. Untuk menghadapi usaha melepaskan diri tersebut pemerintah mengirimkan TNI untuk melakukan operasi militer, yang dikenal dengan sebutan operasi seroja. Peristiwa santa cruz terjadi pada tanggal 12 November 1999 di kuburan santa cruz. Peristiwa diawali ketika akan datangnya delegasi parlemen Portugas ke Timor Timur, namun pihak Indonesia merasa keberatan. Spanduk-spanduk penyambutan delegasi sudah banyak terpasang di gereja Moteal Dili. Pada malam 27 Oktober 1991, sekelompok provokator yang bekerja untuk intelijen Indonesia mengejek para aktivis pro-kemerdekaan dan memancing mereka untuk ribut. Anak-anak muda Timor Timur terpancing dan perkelahian berlangsung di malam itu juga. Pada tanggal 28 Oktober 1991 di pagi hari, jasad aktivis muda pro-kemerdekaan, Sebastiao Gomez, ditemukan tergeletak di dekat gereja Moteal. Tidak terima akan hal itu, para rakyat timor timur mengadakan aksi protes terhadap pemerintahan Indonesia pada penguburan rekan mereka Sebastiao Gomez, yang telah ditembak mati. Dua pekan setelah itu, tepatnya pada 12 November 1991, Pastur Alberto Ricardo memimpin misa arwah untuk memperingati kematian Gomez di gereja Moteal Dili. Misa diikuti ribuan umat Katolik Timor Timur. Sekitar lima ratusan orang yang kebanyakan Rata-rata mahasiswa, membentangkan spanduk bergambarkan Xanana Gusmao, pemimpin gerakan pro-kemerdekaan Timor Timur. Sambil terus berjalan mereka memekikkan “Timor Leste! Timor Leste! Timor Leste!”. Iringan pengunjuk rasa itu berjalan sekitar menuju pemakaman Santa Cruz, tempat Gomez dimakamkan. Setelah sampai di pemakaman Santa Cruz, tentara Indonesia telah bersiaga berdiri di sana. Pada saat memasuki pemakaman para pasukan Indonesia ini mulai menembaki para rakyat Timor Timur. Dari orang orang yang berdemostrasi di pemakaman tersebut, sekitar 271 tewas yang diantaranya 50 warga sipil Timor Timur, 382 luka-luka, dan 250 lainnya menghilang. Sampai saat ini, kasus pembantaian berdarah santa cruz belum dilakukan pengadilan dan penyelesaian yang penuh. Pada 2001, pemerintah Timor Timur membentuk komisi untuk penerimaan, kebenaran dan Rekonsiliasi di Timor Timur, untuk menyelidiki pelanggaran HAM antara 1974-1999. Dalam penyelidikan ditemukan keterlibatan 72 perwira militer liar dengan sebutan “Tim Mawar”. Namun, hingga saat ini hanya 10 yang diadili dengan hukuman antara 8-18 bulan. Dengan demikian dapat dipahami jika peristiwa santa cruz merupakan salah satu akibat yang terjadi dari bentrok yang terjadi antara masyarakat Timor Timur dengan TNI. Peristiwa ini dipicu oleh terbunuhnya Sebastiao Gomez, yang selanjutnya dimakankan di pemakaman santa cruz. Saat itu TNI telah bersiaga dan akhirnya menembaki para rakyat Timor Timur yang menuju pemakaman santa cruz. Mapel: Sejarah Kelas: 10 SMA Topik: Cara Berpikir Sejarah Semoga membantu ya.