Endang R

29 Mei 2023 15:26

Iklan

Endang R

29 Mei 2023 15:26

Pertanyaan

Jelaskan perbedaan Drama komedi dengan deglaan

Jelaskan perbedaan Drama komedi dengan deglaan

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

10

:

24

:

08

Klaim

3

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Marsa S

30 Mei 2023 10:52

Jawaban terverifikasi

Drama dan komedi merupakan dua jenis kesenian yang berbeda, tetapi keduanya masih merupakan bagian dari genre pertunjukan. Sementara itu "dagelan" adalah sebutan untuk jenis pertunjukan tradisional yang berasal dari Indonesia. Berikut adalah perbedaan antara drama, komedi, dan dagelan: 1. Mood: Drama mengutamakan mood yang serius dan mendalam, sedangkan komedi mengutamakan mood yang ringan dan lucu. Sementara itu, dagelan juga mengutamakan mood yang lucu, tetapi tidak selalu ringan, sebagai contoh ada dagelan yang menyajikan humor serius atau bahkan sarkastik. 2. Cerita: Cerita dalam drama biasanya lebih serius dan mendalam, sementara cerita dalam komedi biasanya lebih lucu dan ikke serius. Meanwhile, cerita dalam dagelan biasanya lebih sederhana dan fokus pada adegan yang lucu, tanpa mempunyai alur cerita yang mendalam. 3. Karakter: Karakter dalam drama biasanya lebih kompleks dan memiliki banyak latar belakang, sedangkan karakter dans komedi biasanya lebih menonjol dan menghibur. Sementara itu, karakter dalam dagelan biasanya dibuat sederhana dan lebih fokus pada cara membawakan adegan yang lucu. 4. Dialog: Dialog dalam drama biasanya lebih serius dan mendalam, sementara dialog dalam komedi biasanya lebih lucu dan menghibur. Dan dialog dalam dagelan biasanya lebih sederhana dan lebih fokus pada humor yang ditampilkan dalam adegan, tanpa mempunyai dialog yang rumit. 5. Tujuan: Tujuan dari drama adalah untuk memberikan pesan yang mendalam dan mempengaruhi pemirsa, sedangkan tujuan dari komedi adalah untuk membuat pemirsa tertawa dan bersenang-senang. Dan tujuan dari dagelan adalah untuk menghibur dan membuat pemirsa tertawa. Perbedaan di atas membuat drama, komedi, dan dagelan menjadi tiga jenis kesenian yang berbeda, dengan tujuan yang berbeda pula. Namun, ketiganya masih memiliki karakteristik pertunjukan yang bisa dinikmati oleh penonton.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

198

0.0

Jawaban terverifikasi