Vanessa A

23 Juli 2024 07:43

Iklan

Vanessa A

23 Juli 2024 07:43

Pertanyaan

jelaskan perbedaan dan persamaan pemikiran pendiri bangsa tentang hubungan agama dan negara

jelaskan perbedaan dan persamaan pemikiran pendiri bangsa tentang hubungan agama dan negara

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

10

:

54

:

59

Klaim

16

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

23 Juli 2024 08:09

Jawaban terverifikasi

Perbedaan Pemikiran Pendiri Bangsa Tentang Hubungan Agama dan Negara Para pendiri bangsa memiliki pemikiran yang beragam tentang hubungan agama dan negara. Berikut adalah beberapa perbedaannya: 1. Muhammad Yamin: * Pandangan: Negara Islam berdasarkan syariat Islam. * Alasan: Islam adalah agama mayoritas dan memiliki nilai-nilai yang ideal untuk mengatur negara. 2. Ki Hadjar Dewantara: * Pandangan: Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, tetapi tidak berdasarkan agama tertentu. * Alasan: Indonesia memiliki keragaman agama dan negara harus netral agar semua agama dapat hidup berdampingan secara damai. 3. Cipto Mangunkusumo: * Pandangan: Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa dan berlandaskan kemanusiaan yang adil dan beradab. * Alasan: Agama dan kemanusiaan saling berkaitan dan harus diwujudkan dalam kehidupan bernegara. 4. Mohammad Natsir: * Pandangan: Negara Islam berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. * Alasan: Islam memiliki solusi untuk semua aspek kehidupan, termasuk dalam bernegara. 5. Soekarno: * Pandangan: Negara Pancasila, yaitu negara yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. * Alasan: Pancasila adalah hasil musyawarah mufakat para pendiri bangsa dan merupakan jalan terbaik untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang majemuk. Persamaan Pemikiran Pendiri Bangsa Tentang Hubungan Agama dan Negara Meskipun memiliki perbedaan, para pendiri bangsa memiliki beberapa persamaan dalam pemikirannya tentang hubungan agama dan negara, yaitu: * Agama adalah penting dalam kehidupan bernegara. * Negara harus melindungi kebebasan beragama. * Negara harus menciptakan suasana yang kondusif bagi kehidupan beragama. Perbedaan dan persamaan pemikiran para pendiri bangsa tentang hubungan agama dan negara menunjukkan kekayaan intelektual dan semangat toleransi yang tinggi dalam merumuskan dasar negara Indonesia. Pemikiran-pemikiran tersebut menjadi landasan bagi bangsa Indonesia untuk terus membangun negara yang berdasar Pancasila dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.


Vanessa A

23 Juli 2024 08:29

dari pandangan Soepomo gimana kak

Iklan

Nanda R

Community

27 Juli 2024 10:57

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Para pendiri bangsa Indonesia, yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, memiliki pandangan yang berbeda mengenai hubungan antara agama dan negara. Namun, mereka juga memiliki beberapa kesamaan dalam pemikiran mereka. Berikut ini adalah uraian tentang perbedaan dan persamaan pemikiran mereka mengenai hubungan agama dan negara:</p><p>Persamaan Pemikiran:</p><p><strong>Pengakuan Terhadap Pentingnya Agama:</strong></p><ul><li>Ketiga tokoh ini sepakat bahwa agama memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mereka semua mengakui bahwa spiritualitas dan nilai-nilai agama perlu dihormati dan dijaga.</li></ul><p><strong>Toleransi Beragama:</strong></p><ul><li>Semua pendiri bangsa ini sepakat bahwa Indonesia harus menjadi negara yang menjunjung tinggi toleransi beragama. Mereka menekankan bahwa semua agama harus dihormati dan umat beragama harus hidup berdampingan dengan damai.</li></ul><p><strong>Tidak Ada Negara Agama:</strong></p><ul><li>Meski mereka menghargai peran agama, ketiga tokoh ini setuju bahwa Indonesia tidak boleh menjadi negara teokratis (negara berdasarkan satu agama tertentu). Negara harus bersikap netral dan menjamin kebebasan beragama bagi seluruh rakyat.</li></ul><p>Perbedaan Pemikiran:</p><p><strong>Mohammad Yamin:</strong></p><ul><li><strong>Pandangan:</strong> Yamin lebih menekankan pada aspek nasionalisme dan kebangsaan dalam hubungannya dengan agama. Ia melihat pentingnya agama sebagai landasan moral, namun tidak terlalu menonjolkan agama dalam struktur kenegaraan.</li><li><strong>Hubungan Agama dan Negara:</strong> Yamin mengusulkan agar agama menjadi bagian dari kehidupan sosial dan budaya, tetapi tidak mencampuri urusan politik dan pemerintahan secara langsung.</li></ul><p><strong>Soepomo:</strong></p><ul><li><strong>Pandangan:</strong> Soepomo mengusulkan konsep negara integralistik di mana negara dilihat sebagai kesatuan organik yang mengintegrasikan semua elemen masyarakat, termasuk agama.</li><li><strong>Hubungan Agama dan Negara:</strong> Ia menekankan pentingnya persatuan dan kekeluargaan, di mana agama menjadi salah satu elemen yang menyatukan masyarakat, tetapi negara tetap tidak didasarkan pada satu agama tertentu.</li></ul><p><strong>Soekarno:</strong></p><ul><li><strong>Pandangan:</strong> Soekarno menekankan pluralisme dan kebhinekaan dalam hubungannya dengan agama. Ia sangat menekankan pentingnya persatuan Indonesia yang mencakup berbagai suku, agama, dan budaya.</li><li><strong>Hubungan Agama dan Negara:</strong> Soekarno mengusulkan konsep Pancasila di mana Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila pertama. Ini menunjukkan pengakuan terhadap pentingnya agama, tetapi tetap menjamin kebebasan beragama dan tidak mengikat negara pada satu agama tertentu.</li></ul>

 

Para pendiri bangsa Indonesia, yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, memiliki pandangan yang berbeda mengenai hubungan antara agama dan negara. Namun, mereka juga memiliki beberapa kesamaan dalam pemikiran mereka. Berikut ini adalah uraian tentang perbedaan dan persamaan pemikiran mereka mengenai hubungan agama dan negara:

Persamaan Pemikiran:

Pengakuan Terhadap Pentingnya Agama:

  • Ketiga tokoh ini sepakat bahwa agama memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mereka semua mengakui bahwa spiritualitas dan nilai-nilai agama perlu dihormati dan dijaga.

Toleransi Beragama:

  • Semua pendiri bangsa ini sepakat bahwa Indonesia harus menjadi negara yang menjunjung tinggi toleransi beragama. Mereka menekankan bahwa semua agama harus dihormati dan umat beragama harus hidup berdampingan dengan damai.

Tidak Ada Negara Agama:

  • Meski mereka menghargai peran agama, ketiga tokoh ini setuju bahwa Indonesia tidak boleh menjadi negara teokratis (negara berdasarkan satu agama tertentu). Negara harus bersikap netral dan menjamin kebebasan beragama bagi seluruh rakyat.

Perbedaan Pemikiran:

Mohammad Yamin:

  • Pandangan: Yamin lebih menekankan pada aspek nasionalisme dan kebangsaan dalam hubungannya dengan agama. Ia melihat pentingnya agama sebagai landasan moral, namun tidak terlalu menonjolkan agama dalam struktur kenegaraan.
  • Hubungan Agama dan Negara: Yamin mengusulkan agar agama menjadi bagian dari kehidupan sosial dan budaya, tetapi tidak mencampuri urusan politik dan pemerintahan secara langsung.

Soepomo:

  • Pandangan: Soepomo mengusulkan konsep negara integralistik di mana negara dilihat sebagai kesatuan organik yang mengintegrasikan semua elemen masyarakat, termasuk agama.
  • Hubungan Agama dan Negara: Ia menekankan pentingnya persatuan dan kekeluargaan, di mana agama menjadi salah satu elemen yang menyatukan masyarakat, tetapi negara tetap tidak didasarkan pada satu agama tertentu.

Soekarno:

  • Pandangan: Soekarno menekankan pluralisme dan kebhinekaan dalam hubungannya dengan agama. Ia sangat menekankan pentingnya persatuan Indonesia yang mencakup berbagai suku, agama, dan budaya.
  • Hubungan Agama dan Negara: Soekarno mengusulkan konsep Pancasila di mana Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila pertama. Ini menunjukkan pengakuan terhadap pentingnya agama, tetapi tetap menjamin kebebasan beragama dan tidak mengikat negara pada satu agama tertentu.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Tolong sebutkan dan jelaskan ada berapa sudut pandang dalam teks cerita pendek bahasa Jawa (cerkak)

10

0.0

Jawaban terverifikasi