Salsabilla R

14 Januari 2023 17:12

Iklan

Salsabilla R

14 Januari 2023 17:12

Pertanyaan

jelaskan perang yang terjadi antara majapahit dan pajajaran

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

17

:

03

:

25

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

W. Ega

28 Februari 2023 10:17

Jawaban terverifikasi

<p>Jawabannya adalah Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Menurut Kakawin Nagarakertagama, Kerajaan Majapahit telah menguasai daerah Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian Kepulauan Filipina di masa kepemimpinan Hayam Wuruk.&nbsp;</p><p>Aneh nya Ada satu wilayah yang belum bisa dikuasai oleh Majapahit, yaitu Kerajaan Sunda. Padahal secara wilayah Kerajaan Sunda masih sama sama berada di Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan Mahapatih Gajah Mada tidak memiliki alasan untuk menaklukan Kerajaan Sunda ini. Kekosongan alasan untuk menaklukan Sunda menyebabkan Majapahit memakai jalur diplomasi untuk menjalin persekutuan. Raja Hayam Wuruk melakukannya dengan cara berniat mempersunting putri Raja Sunda, bernama Dyah Potaloka Citraresmi &nbsp;</p><p>Ternyata upaya menjalin kekrabatan antara kedua Kerajaan besar di Jawa ini berujung petaka. Pada 1375 M rombongan Kerajaan Sunda berangkat menuju Trowulan (Mojokerto. Jawa Timur). Untuk mengantar Dyah Pitaloka dalam rangka pernikahannya dengan Hayam Wuruk dan berhenti di Desa Bubat tidak jauh dari pusat pemerintahan Majapahit. Pada saat ini lah &nbsp;terjadi perbedaan pendapat, antara Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, Gajah Mada melihat ini adalah kesempatan untuk menaklukan Kerajaan Sunda dari pada menjalin hubungan persekutuan. Pendapat ini berasal dari Gajah Mada yang masih bersikeras dengan sumpah Amukti Palapanya. Dimana gajah mada bersumpah untuk menaklukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan imperium Majapahit. Dengan pendapatnya ini Gajah Mada mengambil keputusan sepihak dan menyatakan bahwa Dyah Pitaloka Citraresmi hanya sebagai upeti dari Kerajaan Sunda untuk Majapahit.</p><p>Pihak Sunda yang tidak bisa menerima penghinaan itu akhirnya memutuskan untuk melawan meski jumlahnya tidak sebanyak pasukan Majapahit. Serangan tak seimbang itu memakan banyak korban. Bahkan, konon seluruh rombongan Sunda tewas, hanya menyisakan Dyah Pitaloka Citraresmi. Yang pada akhirnya pun melakukan belapati (mengakhiri nyawanya sendiri) dengan menancapkan tusuk konde tepat di jantungnya. Adanya peristiwa perang bubat ini menjadikan hubungan antara Gajah Mada dengan Hayam Wuruk menjadi tegang dan hubungan kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda Pajajaran menjadi rusak.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Jadi, Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk</p><p>&nbsp;</p>

Jawabannya adalah Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk 

 

Menurut Kakawin Nagarakertagama, Kerajaan Majapahit telah menguasai daerah Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian Kepulauan Filipina di masa kepemimpinan Hayam Wuruk. 

Aneh nya Ada satu wilayah yang belum bisa dikuasai oleh Majapahit, yaitu Kerajaan Sunda. Padahal secara wilayah Kerajaan Sunda masih sama sama berada di Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan Mahapatih Gajah Mada tidak memiliki alasan untuk menaklukan Kerajaan Sunda ini. Kekosongan alasan untuk menaklukan Sunda menyebabkan Majapahit memakai jalur diplomasi untuk menjalin persekutuan. Raja Hayam Wuruk melakukannya dengan cara berniat mempersunting putri Raja Sunda, bernama Dyah Potaloka Citraresmi  

Ternyata upaya menjalin kekrabatan antara kedua Kerajaan besar di Jawa ini berujung petaka. Pada 1375 M rombongan Kerajaan Sunda berangkat menuju Trowulan (Mojokerto. Jawa Timur). Untuk mengantar Dyah Pitaloka dalam rangka pernikahannya dengan Hayam Wuruk dan berhenti di Desa Bubat tidak jauh dari pusat pemerintahan Majapahit. Pada saat ini lah  terjadi perbedaan pendapat, antara Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, Gajah Mada melihat ini adalah kesempatan untuk menaklukan Kerajaan Sunda dari pada menjalin hubungan persekutuan. Pendapat ini berasal dari Gajah Mada yang masih bersikeras dengan sumpah Amukti Palapanya. Dimana gajah mada bersumpah untuk menaklukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan imperium Majapahit. Dengan pendapatnya ini Gajah Mada mengambil keputusan sepihak dan menyatakan bahwa Dyah Pitaloka Citraresmi hanya sebagai upeti dari Kerajaan Sunda untuk Majapahit.

Pihak Sunda yang tidak bisa menerima penghinaan itu akhirnya memutuskan untuk melawan meski jumlahnya tidak sebanyak pasukan Majapahit. Serangan tak seimbang itu memakan banyak korban. Bahkan, konon seluruh rombongan Sunda tewas, hanya menyisakan Dyah Pitaloka Citraresmi. Yang pada akhirnya pun melakukan belapati (mengakhiri nyawanya sendiri) dengan menancapkan tusuk konde tepat di jantungnya. Adanya peristiwa perang bubat ini menjadikan hubungan antara Gajah Mada dengan Hayam Wuruk menjadi tegang dan hubungan kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda Pajajaran menjadi rusak. 

 

Jadi, Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk

 


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

97

5.0

Jawaban terverifikasi