Novia R

27 Februari 2024 12:35

Iklan

Iklan

Novia R

27 Februari 2024 12:35

Pertanyaan

Jelaskan peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok

Jelaskan peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok 
 


6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Muhammad A

28 Februari 2024 03:39

Jawaban terverifikasi

<p>Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok (GNB) sangat signifikan dan mencerminkan komitmen negara ini terhadap politik luar negeri bebas aktif serta solidaritas global. Berikut adalah beberapa poin tentang peran Indonesia dalam GNB:</p><p>1. Pendiri GNB: Indonesia adalah salah satu negara pendiri Gerakan Non-Blok pada Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Konferensi tersebut, yang dikenal sebagai Konferensi Asia-Afrika atau Konferensi Bandung, merupakan landasan penting bagi pembentukan GNB.</p><p>2. Pemimpin dan Pembela Prinsip GNB: Indonesia telah menjadi pemimpin dan pembela prinsip-prinsip GNB, yang meliputi penolakan terhadap aliansi militer blok, penolakan terhadap kolonialisme dan imperialisme, serta penekanan pada kedaulatan negara-negara berkembang. Melalui pidato-pidato dan diplomasi, Indonesia aktif memperjuangkan nilai-nilai ini di forum internasional.</p><p>3. Peran Mediator: Indonesia sering kali berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam konflik antar negara-negara anggota GNB. Melalui diplomasi yang dijalankan dengan prinsip non-blok, Indonesia berusaha untuk memediasi dan mengurangi ketegangan di antara negara-negara anggota.</p><p>4. Kesetaraan dan Keadilan Global: Indonesia memperjuangkan prinsip kesetaraan dan keadilan global di dalam GNB. Negara ini mendukung penciptaan tatanan internasional yang lebih adil dan berkeadilan, di mana negara-negara berkembang memiliki suara yang setara dengan negara-negara maju.</p><p>5. Kontribusi terhadap Pembangunan: Indonesia aktif berpartisipasi dalam program-program kerjasama dan pembangunan yang dilaksanakan dalam kerangka GNB. Negara ini memberikan bantuan teknis, bantuan kemanusiaan, serta dukungan politik dan ekonomi kepada negara-negara berkembang lainnya.</p><p>&nbsp;</p>

Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok (GNB) sangat signifikan dan mencerminkan komitmen negara ini terhadap politik luar negeri bebas aktif serta solidaritas global. Berikut adalah beberapa poin tentang peran Indonesia dalam GNB:

1. Pendiri GNB: Indonesia adalah salah satu negara pendiri Gerakan Non-Blok pada Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Konferensi tersebut, yang dikenal sebagai Konferensi Asia-Afrika atau Konferensi Bandung, merupakan landasan penting bagi pembentukan GNB.

2. Pemimpin dan Pembela Prinsip GNB: Indonesia telah menjadi pemimpin dan pembela prinsip-prinsip GNB, yang meliputi penolakan terhadap aliansi militer blok, penolakan terhadap kolonialisme dan imperialisme, serta penekanan pada kedaulatan negara-negara berkembang. Melalui pidato-pidato dan diplomasi, Indonesia aktif memperjuangkan nilai-nilai ini di forum internasional.

3. Peran Mediator: Indonesia sering kali berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam konflik antar negara-negara anggota GNB. Melalui diplomasi yang dijalankan dengan prinsip non-blok, Indonesia berusaha untuk memediasi dan mengurangi ketegangan di antara negara-negara anggota.

4. Kesetaraan dan Keadilan Global: Indonesia memperjuangkan prinsip kesetaraan dan keadilan global di dalam GNB. Negara ini mendukung penciptaan tatanan internasional yang lebih adil dan berkeadilan, di mana negara-negara berkembang memiliki suara yang setara dengan negara-negara maju.

5. Kontribusi terhadap Pembangunan: Indonesia aktif berpartisipasi dalam program-program kerjasama dan pembangunan yang dilaksanakan dalam kerangka GNB. Negara ini memberikan bantuan teknis, bantuan kemanusiaan, serta dukungan politik dan ekonomi kepada negara-negara berkembang lainnya.

 


Iklan

Iklan

Nanda R

Gold

05 Maret 2024 22:44

Jawaban terverifikasi

<p>Gerakan Non-Blok adalah gerakan politik internasional yang muncul selama Perang Dingin sebagai alternatif bagi negara-negara yang tidak ingin terikat oleh aliansi Blok Barat (kapitalis) atau Blok Timur (komunis). Indonesia memainkan peran penting dalam Gerakan Non-Blok dan menjadi salah satu pendiri gerakan ini. Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok:</p><p><strong>Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955):</strong></p><ul><li>Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 menjadi titik awal terbentuknya Gerakan Non-Blok. Presiden Indonesia saat itu, Sukarno, memainkan peran kunci dalam menginisiasi dan menjadi tuan rumah konferensi ini.</li></ul><p><strong>Prinsip Dasar Gerakan Non-Blok:</strong></p><ul><li>Indonesia bersama negara-negara pendiri Gerakan Non-Blok, seperti India, Yordania, Mesir, dan Yugoslavia, menyuarakan prinsip-prinsip dasar gerakan ini, termasuk hak untuk menentukan jalur pembangunan sendiri dan kebebasan dari campur tangan asing.</li></ul><p><strong>Mendefinisikan Kemandirian dan Netralitas:</strong></p><ul><li>Indonesia, di bawah pimpinan Sukarno, aktif memperjuangkan kemandirian dan netralitas. Negara ini menolak terlibat dalam blok-blok militer dan berusaha untuk menjaga kedaulatannya dari intervensi asing.</li></ul><p><strong>Mengutuk Imperialisme dan Kolonialisme:</strong></p><ul><li>Indonesia bersama Gerakan Non-Blok secara konsisten mengutuk imperialisme, kolonialisme, dan segala bentuk penjajahan. Mereka mendukung perjuangan kemerdekaan nasional di berbagai negara yang masih dijajah.</li></ul><p><strong>Peran dalam Perdamaian Dunia:</strong></p><ul><li>Indonesia berperan aktif dalam mendukung perdamaian dunia dan menentang perlombaan senjata nuklir. Pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung, negara-negara Non-Blok menekankan pentingnya perdamaian dan hak untuk hidup bebas dari ancaman perang nuklir.</li></ul><p><strong>Membangun Solidaritas Seluruh Dunia Ketiga:</strong></p><ul><li>Indonesia dan negara-negara Non-Blok lainnya berusaha membangun solidaritas di antara negara-negara dunia ketiga. Mereka bekerja sama untuk mengatasi tantangan pembangunan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan global.</li></ul><p><strong>Peran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB):</strong></p><ul><li>Indonesia menggunakan posisinya sebagai anggota Gerakan Non-Blok untuk memainkan peran dalam diplomasi internasional di PBB. Mereka mendukung prinsip-prinsip dasar gerakan tersebut di forum internasional.</li></ul>

Gerakan Non-Blok adalah gerakan politik internasional yang muncul selama Perang Dingin sebagai alternatif bagi negara-negara yang tidak ingin terikat oleh aliansi Blok Barat (kapitalis) atau Blok Timur (komunis). Indonesia memainkan peran penting dalam Gerakan Non-Blok dan menjadi salah satu pendiri gerakan ini. Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok:

Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955):

  • Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 menjadi titik awal terbentuknya Gerakan Non-Blok. Presiden Indonesia saat itu, Sukarno, memainkan peran kunci dalam menginisiasi dan menjadi tuan rumah konferensi ini.

Prinsip Dasar Gerakan Non-Blok:

  • Indonesia bersama negara-negara pendiri Gerakan Non-Blok, seperti India, Yordania, Mesir, dan Yugoslavia, menyuarakan prinsip-prinsip dasar gerakan ini, termasuk hak untuk menentukan jalur pembangunan sendiri dan kebebasan dari campur tangan asing.

Mendefinisikan Kemandirian dan Netralitas:

  • Indonesia, di bawah pimpinan Sukarno, aktif memperjuangkan kemandirian dan netralitas. Negara ini menolak terlibat dalam blok-blok militer dan berusaha untuk menjaga kedaulatannya dari intervensi asing.

Mengutuk Imperialisme dan Kolonialisme:

  • Indonesia bersama Gerakan Non-Blok secara konsisten mengutuk imperialisme, kolonialisme, dan segala bentuk penjajahan. Mereka mendukung perjuangan kemerdekaan nasional di berbagai negara yang masih dijajah.

Peran dalam Perdamaian Dunia:

  • Indonesia berperan aktif dalam mendukung perdamaian dunia dan menentang perlombaan senjata nuklir. Pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung, negara-negara Non-Blok menekankan pentingnya perdamaian dan hak untuk hidup bebas dari ancaman perang nuklir.

Membangun Solidaritas Seluruh Dunia Ketiga:

  • Indonesia dan negara-negara Non-Blok lainnya berusaha membangun solidaritas di antara negara-negara dunia ketiga. Mereka bekerja sama untuk mengatasi tantangan pembangunan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan global.

Peran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB):

  • Indonesia menggunakan posisinya sebagai anggota Gerakan Non-Blok untuk memainkan peran dalam diplomasi internasional di PBB. Mereka mendukung prinsip-prinsip dasar gerakan tersebut di forum internasional.

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Arjuna berteman akrab dengan Bambang. Mereka satu kelas dan berasal dari suku yang sama yaitu Jawa. Dalam berkomunikasi di sekolah, Arjuna sering menggunakan bahasa Jawa. Namun, Bambang selalu menanggapinya dengan bahasa Indonesia karena teman-teman mereka berasal dari berbagai daerah. Perilaku Bambang sesuai dengan Pancasila yakni .... A. Mengakui dan menghormati hak-hak orang lain B. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban C. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan D. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara tolong jawabnya dengan akal sehat dan jangan cari di Google.com yah, lov u &lt;3

13

0.0

Jawaban terverifikasi