Fatih H

01 Oktober 2023 22:00

Iklan

Fatih H

01 Oktober 2023 22:00

Pertanyaan

Jelaskan penyimpangan politik bebas-aktif pada Gelaran Olahraga GANEFO gagasan Presiden Soekarno!

Jelaskan penyimpangan politik bebas-aktif pada Gelaran Olahraga GANEFO gagasan Presiden Soekarno! 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

18

:

45

:

47

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Meikarlina S

Community

02 Oktober 2023 03:59

Jawaban terverifikasi

<p>Gelaran Olahraga GANEFO (Games of the New Emerging Forces) adalah contoh dari penyimpangan politik bebas-aktif yang digagas oleh Presiden Soekarno. GANEFO pertama kali diadakan di Jakarta pada tahun 1963 sebagai alternatif dari Olimpiade dan Asian Games. Tujuannya adalah untuk memberikan platform bagi negara-negara baru muncul dan non-blok untuk berkompetisi dalam olahraga, tanpa pengaruh politik dan ideologi dari Barat atau Timur.</p><p>Namun, ini dianggap sebagai penyimpangan dari politik bebas-aktif karena Indonesia seharusnya tetap netral dan tidak memihak dalam persaingan antara blok Barat dan Timur selama Perang Dingin. Dengan mendirikan dan menjadi tuan rumah GANEFO, Indonesia secara efektif mengambil posisi dalam konflik ini. Ini bertentangan dengan prinsip bebas-aktif, yang menekankan kemerdekaan dan non-aliansi dalam politik internasional.</p>

Gelaran Olahraga GANEFO (Games of the New Emerging Forces) adalah contoh dari penyimpangan politik bebas-aktif yang digagas oleh Presiden Soekarno. GANEFO pertama kali diadakan di Jakarta pada tahun 1963 sebagai alternatif dari Olimpiade dan Asian Games. Tujuannya adalah untuk memberikan platform bagi negara-negara baru muncul dan non-blok untuk berkompetisi dalam olahraga, tanpa pengaruh politik dan ideologi dari Barat atau Timur.

Namun, ini dianggap sebagai penyimpangan dari politik bebas-aktif karena Indonesia seharusnya tetap netral dan tidak memihak dalam persaingan antara blok Barat dan Timur selama Perang Dingin. Dengan mendirikan dan menjadi tuan rumah GANEFO, Indonesia secara efektif mengambil posisi dalam konflik ini. Ini bertentangan dengan prinsip bebas-aktif, yang menekankan kemerdekaan dan non-aliansi dalam politik internasional.


Iklan

Nanda R

Community

17 Februari 2024 10:11

Jawaban terverifikasi

<p>GANEFO (Games of the New Emerging Forces) merupakan sebuah gelaran olahraga internasional yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno sebagai alternatif terhadap Olimpiade yang saat itu dianggap terlalu terkooptasi oleh negara-negara Barat. GANEFO diadakan pertama kali pada tahun 1963 di Jakarta, Indonesia. Konsepnya mencerminkan semangat politik bebas-aktif yang dianut oleh Indonesia pada masa pemerintahan Soekarno. Namun, penyelenggaraan GANEFO juga mengalami berbagai kontroversi dan penyimpangan politik. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dianggap sebagai penyimpangan politik bebas-aktif dalam GANEFO:</p><p><strong>Penggunaan GANEFO sebagai Platform Politik:</strong></p><ul><li>GANEFO tidak hanya dijadikan sebagai ajang olahraga, tetapi juga dimanfaatkan sebagai platform politik. Soekarno menggunakan GANEFO untuk menyuarakan politik luar negeri bebas-aktif yang menekankan kemerdekaan, non-blok, dan solidaritas antarnegara berkembang, terutama yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok.</li></ul><p><strong>Keterlibatan dalam Politik Bebas-Aktif:</strong></p><ul><li>Konsep politik bebas-aktif yang dianut oleh Soekarno menekankan kemandirian dan ketidakpilihan blok dalam politik dunia. GANEFO dipandang sebagai upaya konkret untuk menunjukkan kemandirian Indonesia dalam mengambil peran politik internasional di luar hegemoni Blok Barat dan Blok Timur.</li></ul><p><strong>Boikot dari Beberapa Negara Barat:</strong></p><ul><li>Beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, memilih untuk tidak berpartisipasi dalam GANEFO. Mereka melihat GANEFO sebagai sebuah upaya politik yang memperoleh dukungan dari negara-negara dengan kebijakan politik bebas-aktif yang lebih terkooptasi oleh pandangan politik Soekarno.</li></ul><p><strong>Sentimen Anti-Imperialisme dan Anti-Kolonialisme:</strong></p><ul><li>GANEFO dipenuhi dengan retorika anti-imperialisme dan anti-kolonialisme. Pernyataan politik dan pidato pada acara tersebut mencerminkan sikap keras terhadap hegemoni negara-negara Barat dan imperialisme global, yang sesuai dengan semangat politik bebas-aktif.</li></ul><p><strong>Hubungan dengan Blok Komunis:</strong></p><ul><li>GANEFO mendapat dukungan dari negara-negara Blok Komunis, seperti Uni Soviet dan Tiongkok. Hal ini menciptakan persepsi bahwa GANEFO memiliki kecenderungan ideologis yang lebih cenderung ke arah sosialisme dan komunisme, meskipun Soekarno secara resmi menyatakan bahwa Indonesia tidak akan memihak pada blok manapun.</li></ul><p><br>&nbsp;</p>

GANEFO (Games of the New Emerging Forces) merupakan sebuah gelaran olahraga internasional yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno sebagai alternatif terhadap Olimpiade yang saat itu dianggap terlalu terkooptasi oleh negara-negara Barat. GANEFO diadakan pertama kali pada tahun 1963 di Jakarta, Indonesia. Konsepnya mencerminkan semangat politik bebas-aktif yang dianut oleh Indonesia pada masa pemerintahan Soekarno. Namun, penyelenggaraan GANEFO juga mengalami berbagai kontroversi dan penyimpangan politik. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dianggap sebagai penyimpangan politik bebas-aktif dalam GANEFO:

Penggunaan GANEFO sebagai Platform Politik:

  • GANEFO tidak hanya dijadikan sebagai ajang olahraga, tetapi juga dimanfaatkan sebagai platform politik. Soekarno menggunakan GANEFO untuk menyuarakan politik luar negeri bebas-aktif yang menekankan kemerdekaan, non-blok, dan solidaritas antarnegara berkembang, terutama yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok.

Keterlibatan dalam Politik Bebas-Aktif:

  • Konsep politik bebas-aktif yang dianut oleh Soekarno menekankan kemandirian dan ketidakpilihan blok dalam politik dunia. GANEFO dipandang sebagai upaya konkret untuk menunjukkan kemandirian Indonesia dalam mengambil peran politik internasional di luar hegemoni Blok Barat dan Blok Timur.

Boikot dari Beberapa Negara Barat:

  • Beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, memilih untuk tidak berpartisipasi dalam GANEFO. Mereka melihat GANEFO sebagai sebuah upaya politik yang memperoleh dukungan dari negara-negara dengan kebijakan politik bebas-aktif yang lebih terkooptasi oleh pandangan politik Soekarno.

Sentimen Anti-Imperialisme dan Anti-Kolonialisme:

  • GANEFO dipenuhi dengan retorika anti-imperialisme dan anti-kolonialisme. Pernyataan politik dan pidato pada acara tersebut mencerminkan sikap keras terhadap hegemoni negara-negara Barat dan imperialisme global, yang sesuai dengan semangat politik bebas-aktif.

Hubungan dengan Blok Komunis:

  • GANEFO mendapat dukungan dari negara-negara Blok Komunis, seperti Uni Soviet dan Tiongkok. Hal ini menciptakan persepsi bahwa GANEFO memiliki kecenderungan ideologis yang lebih cenderung ke arah sosialisme dan komunisme, meskipun Soekarno secara resmi menyatakan bahwa Indonesia tidak akan memihak pada blok manapun.


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

44

5.0

Jawaban terverifikasi