Jelaskan pengertian penyerahan wajib yang dilakukan semasa pendudukan Jepang!

Penyerahan wajib pada masa Jepang merujuk pada tanaman pangan yaitu padi untuk kebutuhan perang seperti para tentara dan sipil pemerintahan Jepang. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Jepang menjajah Indonesia sejak tahun 1942, dan dalam bidang ekonomi Jepang menerapkan ekonomi perang. Lewat ekonomi perang seluruh sumber daya alam dan manusia di Indonesia di alihkan untuk kepentingan kegiatan perang Jepang. Salah satunya Jepang mengeluarkan UU no 22 tahun 1942 yang menyatakan bahwa Gunseikan (pemerintah militer) langsung mengawasi perkebunan, sedangkan perkebunan-perkebunan yang tidak ada kaitannya dengan perang akan ditutup. Tanaman yang perlu di tanam adalah tanaman karet, gula, beras, kina dan jarak, saat itu Jepang membuka lahan untuk membuka perkebunan-perkebunan tanaman tersebut dengan menggunduli hutan atau membakar perkebunan tanaman ekspor Belanda sebagai lahan gantinya. Rakyat di minta untuk memenuhi kebutuhan pangan tentara dan sipil Jepang terlebih dahulu. Oleh karena itu rakyat dibebankan menyerahkan hasil pertanian 40 persen menjadi hak milinya 30 persen untuk pemerintah dan 30 persen untuk lumbung desa. Jepang menerapkan kebijakan 'wajib serah padi'. Petani dipaksa untuk menyerahkan sejumlah besar padi yang mereka hasilkan. Ketentuan dari 'wajib serah padi' antara lain adalah 1) Petani wajib menjual hasil tanaman pangan mereka pada Jepang sesuai ketentuan dari Jepang. 2) Padi yang di hasilkan harus diserahkan ke penggilingan beras yang telah ditunjuk melalui pemerintah desa 3) Jika petani masih memiliki sisa padi, mereka hanya diperbolehkan menjualnya di penggilingan yang sudah terdaftar, mereka tidak diizinkan menjual padinya di pasar. 4) Mereka juga dilarang untuk menumbuk padi tanpa ijin dari pemerintah. Dengan demikian, penyerahan wajib pada masa Jepang merujuk pada tanaman pangan yaitu padi untuk kebutuhan perang seperti para tentara dan sipil pemerintahan Jepang. Semoga membantu yaa :))