Ryosuke A
31 Agustus 2023 00:40
Iklan
Ryosuke A
31 Agustus 2023 00:40
Pertanyaan
Jelaskan mengenai penerapan sistem tanam paksa pada masa Van Den Bosch!
1
2
Iklan
Zea Z
31 Agustus 2023 01:44
· 4.0 (1)
Iklan
Vincent M
Community
01 September 2023 23:24
Sistem Tanam Paksa, juga dikenal sebagai "Cultuurstelsel" dalam bahasa Belanda, adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johannes van den Bosch, pada abad ke-19 di wilayah jajahannya, terutama di Jawa. Sistem ini merupakan salah satu bentuk eksploitasi ekonomi yang sangat merugikan rakyat pribumi Indonesia dan menjadi salah satu episode yang sangat kontroversial dalam sejarah penjajahan Belanda di Indonesia. Berikut adalah penjelasan mengenai penerapan Sistem Tanam Paksa:
Latar Belakang: Sistem Tanam Paksa diterapkan oleh pemerintah Belanda pada awal abad ke-19 sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan koloni Hindia Belanda, terutama dari sektor pertanian. Pada saat itu, Belanda memiliki kendali penuh atas wilayah Indonesia dan ingin memanfaatkan sumber daya alamnya secara maksimal.
Cara Kerja Sistem Tanam Paksa: Sistem Tanam Paksa mengharuskan penduduk pribumi (terutama petani) di Jawa dan pulau-pulau lainnya untuk menanam tanaman komoditas tertentu seperti kopi, tebu, kapas, dan nilam dalam jumlah tertentu. Mereka diwajibkan untuk menyerahkan sebagian besar hasil panen mereka kepada pemerintah Belanda sebagai pajak atau pembayaran. Jumlah yang harus diserahkan sangat tinggi, dan petani sering kali hanya diberikan sedikit sisa hasil panen untuk pemenuhan kebutuhan mereka sendiri.
Akibat bagi Penduduk Pribumi: Sistem Tanam Paksa sangat merugikan penduduk pribumi. Mereka dipaksa untuk bekerja keras dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri karena sebagian besar hasil panen harus diserahkan kepada pemerintah. Hal ini menyebabkan kelaparan, kekurangan gizi, dan kemiskinan di kalangan masyarakat pribumi. Sistem ini juga seringkali dipaksakan dengan kekerasan oleh para pejabat Belanda.
Dampak di Jawa: Jawa adalah salah satu pusat penerapan Sistem Tanam Paksa. Sebagai akibat dari sistem ini, terjadi penurunan jumlah penduduk dan kemerosotan ekonomi di pulau ini. Pemerintah Belanda juga mendirikan perkebunan besar-besaran untuk menghasilkan komoditas yang diperlukan untuk perdagangan internasional.
Perlawanan dan Akhir Sistem Tanam Paksa: Sistem Tanam Paksa memicu perlawanan dan pemberontakan dari penduduk pribumi, yang merasa sangat tertekan oleh sistem ini. Salah satu pemberontakan terkenal adalah Pemberontakan Diponegoro (1825-1830) di Jawa Tengah. Akibat tekanan internasional dan tekanan dari kalangan liberal di Belanda, Sistem Tanam Paksa akhirnya dihapuskan pada tahun 1830.
Meskipun Sistem Tanam Paksa telah dihapuskan, dampaknya terhadap penduduk pribumi Indonesia sangat mendalam dan berdampak jangka panjang terhadap sejarah sosial, ekonomi, dan politik negara tersebut.
· 0.0 (0)
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!