Tata D

07 Oktober 2023 06:04

Iklan

Tata D

07 Oktober 2023 06:04

Pertanyaan

jelaskan latarbelakang permusuhan antara VOC dengan sultan Ageng Tirtayasa ?

jelaskan latarbelakang permusuhan antara VOC dengan sultan Ageng Tirtayasa ?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

21

:

17

:

08

Klaim

1

3

Jawaban terverifikasi

Iklan

Vincent M

Community

07 Oktober 2023 07:42

Jawaban terverifikasi

<p>Permusuhan antara Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) dan Sultan Ageng Tirtayasa, yang juga dikenal sebagai Sultan Hasanuddin, terjadi pada awal abad ke-17 di wilayah Banten, yang sekarang bagian dari Indonesia. Latar belakang permusuhan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:</p><p><strong>1.Kontrol atas Banten</strong>: Banten adalah salah satu kerajaan Islam yang kuat di Pulau Jawa pada saat itu. VOC menginginkan kendali atas wilayah ini karena kepentingan ekonomi, terutama dalam hal perdagangan rempah-rempah, gula, dan komoditas lainnya. Banten adalah pusat produksi gula terbesar di wilayah tersebut, dan gula merupakan komoditas yang sangat diinginkan oleh VOC untuk perdagangan internasional.</p><p><strong>2.Perjanjian dengan Sultan</strong>: Awalnya, VOC mencoba menjalin hubungan damai dengan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1635, VOC dan Sultan Tirtayasa menandatangani Perjanjian Jaya. Dalam perjanjian ini, VOC mendapatkan izin untuk membangun Benteng Speelwijk di Banten dan mendapatkan hak eksklusif dalam perdagangan gula, yang sangat menguntungkan VOC.</p><p><strong>3.Pelanggaran Perjanjian</strong>: Namun, hubungan antara VOC dan Sultan Tirtayasa mulai memburuk ketika Sultan merasa bahwa perjanjian tersebut merugikan kedaulatan dan keuntungan Banten. Sultan Tirtayasa mencoba untuk mengakhiri dominasi VOC dan mulai mempersiapkan perlawanan terhadap VOC.</p><p><strong>4.Konflik dan Perang</strong>: Tensions escalated as VOC accused Tirtayasa of violating the treaty by allowing English and Portuguese ships to enter Banten waters and trade. VOC sent military reinforcements and demanded that Tirtayasa surrender. In response, Tirtayasa declared war on the VOC in 1659, marking the start of the Banten War.</p><p><strong>5.Perang Banten</strong>: Perang Banten berlangsung dari tahun 1659 hingga 1682. Selama konflik ini, pasukan VOC yang terdiri dari tentara Eropa dan sekutu pribumi mereka terlibat dalam pertempuran melawan pasukan Banten yang dipimpin oleh Sultan Tirtayasa. Perang ini menjadi konflik berkepanjangan dengan pergantian kepemimpinan di Banten, tetapi VOC akhirnya berhasil menaklukkan Banten pada tahun 1682 dan mengakhiri kekuasaan Sultan Tirtayasa.</p><p><strong>6.Penangkapan dan Pengasingan</strong>: Setelah jatuhnya Banten, Sultan Tirtayasa ditangkap dan diasingkan ke Ceylon (sekarang Sri Lanka) oleh VOC. Dia mengakhiri hidupnya dalam pengasingan.</p><p>Jadi, latar belakang permusuhan antara VOC dan Sultan Ageng Tirtayasa adalah terkait dengan persaingan untuk kendali atas Banten dan ekonomi di wilayah tersebut, serta pelanggaran terhadap perjanjian yang telah ada. Konflik ini berakhir dengan kekalahan dan penaklukan Banten oleh VOC.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Permusuhan antara Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) dan Sultan Ageng Tirtayasa, yang juga dikenal sebagai Sultan Hasanuddin, terjadi pada awal abad ke-17 di wilayah Banten, yang sekarang bagian dari Indonesia. Latar belakang permusuhan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.Kontrol atas Banten: Banten adalah salah satu kerajaan Islam yang kuat di Pulau Jawa pada saat itu. VOC menginginkan kendali atas wilayah ini karena kepentingan ekonomi, terutama dalam hal perdagangan rempah-rempah, gula, dan komoditas lainnya. Banten adalah pusat produksi gula terbesar di wilayah tersebut, dan gula merupakan komoditas yang sangat diinginkan oleh VOC untuk perdagangan internasional.

2.Perjanjian dengan Sultan: Awalnya, VOC mencoba menjalin hubungan damai dengan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1635, VOC dan Sultan Tirtayasa menandatangani Perjanjian Jaya. Dalam perjanjian ini, VOC mendapatkan izin untuk membangun Benteng Speelwijk di Banten dan mendapatkan hak eksklusif dalam perdagangan gula, yang sangat menguntungkan VOC.

3.Pelanggaran Perjanjian: Namun, hubungan antara VOC dan Sultan Tirtayasa mulai memburuk ketika Sultan merasa bahwa perjanjian tersebut merugikan kedaulatan dan keuntungan Banten. Sultan Tirtayasa mencoba untuk mengakhiri dominasi VOC dan mulai mempersiapkan perlawanan terhadap VOC.

4.Konflik dan Perang: Tensions escalated as VOC accused Tirtayasa of violating the treaty by allowing English and Portuguese ships to enter Banten waters and trade. VOC sent military reinforcements and demanded that Tirtayasa surrender. In response, Tirtayasa declared war on the VOC in 1659, marking the start of the Banten War.

5.Perang Banten: Perang Banten berlangsung dari tahun 1659 hingga 1682. Selama konflik ini, pasukan VOC yang terdiri dari tentara Eropa dan sekutu pribumi mereka terlibat dalam pertempuran melawan pasukan Banten yang dipimpin oleh Sultan Tirtayasa. Perang ini menjadi konflik berkepanjangan dengan pergantian kepemimpinan di Banten, tetapi VOC akhirnya berhasil menaklukkan Banten pada tahun 1682 dan mengakhiri kekuasaan Sultan Tirtayasa.

6.Penangkapan dan Pengasingan: Setelah jatuhnya Banten, Sultan Tirtayasa ditangkap dan diasingkan ke Ceylon (sekarang Sri Lanka) oleh VOC. Dia mengakhiri hidupnya dalam pengasingan.

Jadi, latar belakang permusuhan antara VOC dan Sultan Ageng Tirtayasa adalah terkait dengan persaingan untuk kendali atas Banten dan ekonomi di wilayah tersebut, serta pelanggaran terhadap perjanjian yang telah ada. Konflik ini berakhir dengan kekalahan dan penaklukan Banten oleh VOC.

 

 


Siti A

09 Oktober 2023 11:03

taktik perang gerilya. Perang gerilya adalah taktik yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi, cepat, dan lewat sabotase. Menurut sejarah, taktik ini dianggap sangat membantu para pejuang untuk menyerang musuh yang memiliki pasukan yang banyak.

Iklan

Nanda R

Community

07 Oktober 2023 09:21

Jawaban terverifikasi

<p>Sultan Ageng Tirtayasa berperang melawan VOC karena beberapa sebab, di antaranya adalah sebagai berikut: Adanya Blokade dan gangguan yang dilakukan VOC terhadap kapal dagang dari Cina dan Maluku yang akan menuju Banten. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.</p>

Sultan Ageng Tirtayasa berperang melawan VOC karena beberapa sebab, di antaranya adalah sebagai berikut: Adanya Blokade dan gangguan yang dilakukan VOC terhadap kapal dagang dari Cina dan Maluku yang akan menuju Banten. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.


B. Hindarto

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

07 Oktober 2023 17:02

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang tepat, Latar belakang dari perlawanan yang dilakukan rakyat Banten terhadap VOC karena dua hal, yaitu:</p><p>1. Adanya gangguan dan blokade yang dilakukan VOC kepada kapal dagang dari Maluku dan Tiongkok yang datang ke Banteng.</p><p>2. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;Mari simak pembahasan berikut !</p><p>Latar belakang dari perlawanan yang dilakukan rakyat Banten terhadap VOC karena dua hal, yaitu:</p><p>1. Adanya gangguan dan blokade yang dilakukan VOC kepada kapal dagang dari Maluku dan Tiongkok yang datang ke Banteng.</p><p>2. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.</p><p>VOC juga melakukan politik&nbsp;<i>devide et impera</i>&nbsp;atau politik adu domba dengan tujuan mengambil alih wilayah Banten.VOC kemudian memanfaatkan Sultan Haji sebagai putra Mahkota Kerajaan Banteng agar bisa mengetahui kelemahan dari Sultan Ageng Tirtayasa.</p><p>Saat itu, Sultan Haji sangat berambisi untuk memimpin Banten dan VOC melihat hal tersebut dan menghasut Sultan Haji untuk merebut kekuasaan dari Sultan Ageng Tirtayasa. Kemudian, Sultan Haji membuat perjanjian dengan VOC agar bisa mendapatkan bantuan VOC untuk menyingkirkan ayahnya, yaitu Sultan Ageng Tirtayasa.Hal ini dilakukan Sultan Haji karena dirinya takut nantinya takhta kerajaan akan diberikan kepada saudaranya, yaitu Pangeran Purbaya.</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, jawaban yang tepat, &nbsp;adalah Latar belakang dari perlawanan yang dilakukan rakyat Banten terhadap VOC karena dua hal, yaitu:</p><p>1. Adanya gangguan dan blokade yang dilakukan VOC kepada kapal dagang dari Maluku dan Tiongkok yang datang ke Banteng.</p><p>2. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Semoga membantu,ya &nbsp; : - )</p>

Jawaban yang tepat, Latar belakang dari perlawanan yang dilakukan rakyat Banten terhadap VOC karena dua hal, yaitu:

1. Adanya gangguan dan blokade yang dilakukan VOC kepada kapal dagang dari Maluku dan Tiongkok yang datang ke Banteng.

2. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

 

 Mari simak pembahasan berikut !

Latar belakang dari perlawanan yang dilakukan rakyat Banten terhadap VOC karena dua hal, yaitu:

1. Adanya gangguan dan blokade yang dilakukan VOC kepada kapal dagang dari Maluku dan Tiongkok yang datang ke Banteng.

2. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

VOC juga melakukan politik devide et impera atau politik adu domba dengan tujuan mengambil alih wilayah Banten.VOC kemudian memanfaatkan Sultan Haji sebagai putra Mahkota Kerajaan Banteng agar bisa mengetahui kelemahan dari Sultan Ageng Tirtayasa.

Saat itu, Sultan Haji sangat berambisi untuk memimpin Banten dan VOC melihat hal tersebut dan menghasut Sultan Haji untuk merebut kekuasaan dari Sultan Ageng Tirtayasa. Kemudian, Sultan Haji membuat perjanjian dengan VOC agar bisa mendapatkan bantuan VOC untuk menyingkirkan ayahnya, yaitu Sultan Ageng Tirtayasa.Hal ini dilakukan Sultan Haji karena dirinya takut nantinya takhta kerajaan akan diberikan kepada saudaranya, yaitu Pangeran Purbaya.

 

Dengan demikian, jawaban yang tepat,  adalah Latar belakang dari perlawanan yang dilakukan rakyat Banten terhadap VOC karena dua hal, yaitu:

1. Adanya gangguan dan blokade yang dilakukan VOC kepada kapal dagang dari Maluku dan Tiongkok yang datang ke Banteng.

2. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

 

 

 

Semoga membantu,ya   : - )


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

119

5.0

Jawaban terverifikasi