Sayidaturrofiah S

24 Oktober 2023 06:04

Iklan

Sayidaturrofiah S

24 Oktober 2023 06:04

Pertanyaan

Jelaskan latar belakang terjadinya krisis politik pada masa ORBA

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

11

:

33

:

41

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Vincent M

Community

24 Oktober 2023 16:04

Jawaban terverifikasi

<p>Krisis politik pada masa Orde Baru (Orde Baru, disingkat ORBA) di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998, memiliki beberapa latar belakang yang kompleks. Di antara faktor-faktor utama yang memicu krisis politik tersebut adalah:</p><p><strong>Kudeta dan Kekuasaan Soeharto</strong>: Krisis politik Orde Baru dimulai dengan kudeta militer pada tahun 1965-1966 yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto yang menggulingkan Presiden Soekarno. Soeharto kemudian mengkonsolidasikan kekuasaan dan mendirikan pemerintahan militer yang otoriter.</p><p><strong>Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh)</strong>: Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden militer yang mencoba menggulingkan Soeharto. Meskipun insiden ini gagal, itu memberikan alasan kepada Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan dan melancarkan operasi militer yang mengakibatkan pembantaian massal dan penahanan politik.</p><p><strong>Perang Dingin dan Anti-Komu nisme</strong>: Selama Perang Dingin, Amerika Serikat mendukung Soeharto karena ia dianggap anti-komu nis. Hal ini memungkinkan Soeharto untuk memerintah dengan dukungan militer dan politik dari AS dan sekutunya. Dalam konteks ini, banyak aktivis politik dan intelektual yang dicap sebagai komu nis ditindas.</p><p><strong>Monopoli Kekuasaan</strong>: Soeharto dan rezimnya memonopoli kekuasaan politik dan ekonomi. Dengan mengendalikan berbagai aspek kehidupan negara, rezim ini menekan oposisi politik, media independen, dan kebebasan sipil.</p><p><strong>Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan</strong>: Selama masa pemerintahan Soeharto, terjadi korupsi sistemik dan penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan pejabat tinggi dan keluarga Soeharto. Kekayaan keluarga Soeharto dan para elit rezim tumbuh secara drastis sementara rakyat miskin terus berjuang.</p><p><strong>Pelepasan Kemarahan Rakyat</strong>: Seiring berjalannya waktu, ketidakpuasan terhadap pemerintahan Soeharto meningkat. Ketidakpuasan ini mencapai puncaknya pada Krisis Moneter Asia tahun 1997 yang mengakibatkan tekanan ekonomi yang besar di Indonesia. Protes, demonstrasi, dan kerusuhan melanda negara ini, dan permintaan untuk reformasi politik dan ekonomi semakin kuat.</p><p><strong>Reformasi dan Runtuhnya Orde Baru</strong>: Pada tahun 1998, tekanan dari dalam dan luar negeri memaksa Soeharto untuk mengundurkan diri dari jabatan presiden. Proses reformasi politik dimulai, dan Indonesia beralih ke rezim demokrasi.</p><p>Krisis politik pada masa Orde Baru akhirnya memunculkan perubahan politik yang signifikan di Indonesia. Peristiwa ini memuncak dalam Reformasi tahun 1998, yang mengarah pada penggantian Soeharto, pengadilan terhadap pejabat-pejabat Orde Baru, dan perubahan menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka dan transparan di Indonesia.</p>

Krisis politik pada masa Orde Baru (Orde Baru, disingkat ORBA) di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998, memiliki beberapa latar belakang yang kompleks. Di antara faktor-faktor utama yang memicu krisis politik tersebut adalah:

Kudeta dan Kekuasaan Soeharto: Krisis politik Orde Baru dimulai dengan kudeta militer pada tahun 1965-1966 yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto yang menggulingkan Presiden Soekarno. Soeharto kemudian mengkonsolidasikan kekuasaan dan mendirikan pemerintahan militer yang otoriter.

Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh): Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden militer yang mencoba menggulingkan Soeharto. Meskipun insiden ini gagal, itu memberikan alasan kepada Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan dan melancarkan operasi militer yang mengakibatkan pembantaian massal dan penahanan politik.

Perang Dingin dan Anti-Komu nisme: Selama Perang Dingin, Amerika Serikat mendukung Soeharto karena ia dianggap anti-komu nis. Hal ini memungkinkan Soeharto untuk memerintah dengan dukungan militer dan politik dari AS dan sekutunya. Dalam konteks ini, banyak aktivis politik dan intelektual yang dicap sebagai komu nis ditindas.

Monopoli Kekuasaan: Soeharto dan rezimnya memonopoli kekuasaan politik dan ekonomi. Dengan mengendalikan berbagai aspek kehidupan negara, rezim ini menekan oposisi politik, media independen, dan kebebasan sipil.

Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan: Selama masa pemerintahan Soeharto, terjadi korupsi sistemik dan penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan pejabat tinggi dan keluarga Soeharto. Kekayaan keluarga Soeharto dan para elit rezim tumbuh secara drastis sementara rakyat miskin terus berjuang.

Pelepasan Kemarahan Rakyat: Seiring berjalannya waktu, ketidakpuasan terhadap pemerintahan Soeharto meningkat. Ketidakpuasan ini mencapai puncaknya pada Krisis Moneter Asia tahun 1997 yang mengakibatkan tekanan ekonomi yang besar di Indonesia. Protes, demonstrasi, dan kerusuhan melanda negara ini, dan permintaan untuk reformasi politik dan ekonomi semakin kuat.

Reformasi dan Runtuhnya Orde Baru: Pada tahun 1998, tekanan dari dalam dan luar negeri memaksa Soeharto untuk mengundurkan diri dari jabatan presiden. Proses reformasi politik dimulai, dan Indonesia beralih ke rezim demokrasi.

Krisis politik pada masa Orde Baru akhirnya memunculkan perubahan politik yang signifikan di Indonesia. Peristiwa ini memuncak dalam Reformasi tahun 1998, yang mengarah pada penggantian Soeharto, pengadilan terhadap pejabat-pejabat Orde Baru, dan perubahan menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka dan transparan di Indonesia.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan