Jelaskan latar belakang Kerajaan Mataram Kuno sehingga memiliki dua dinasti pada saat bersamaan!

Hal yang melatarbelakangi Kerajaan Mataram Kuno terdapat dua kekuasaan, dimana setelah kekuasaan Sanjaya, kepemimpinan berpindah kepada dinasti Syailendra dengan rajanya ialah Rakai Panangkaran. Dua kekuasaan tersebut dikarenakan dikuasainya wilayah Jawa oleh keturunan dari Sriwijaya dari dinasti Syailendra. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Perkembangan Hindu-Budha di Indonesia tidak dapat terlepas dari Kerajaan Mataram Kuno. Begitu banyak peninggalan kerajaan ini seperti contohnya Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang hingga kini masih megah berdiri. Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan yang berdiri di Jawa bagian tengah. Namun kerajaan ini dalam perkembangannya sempat mengalami beberapa kali perpindahan ibukota hingga pada akhirnya kerajaan ini dipindahkan ke Jawa Timur yang kemudian dikenal dengan Kerajaan Medang. Pendiri Kerajaan Mataram Kuno ialah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang berkuasa antara 717-780 M Masehi. Kemudian setelah kekuasaan Sanjaya, kepemimpinan berpindah kepada dinasti Syailendra dengan rajanya ialah Rakai Panangkaran. Hal ini dilatarbelakangi oleh dikuasasinya wilayah Jawa oleh keturunan dari Sriwijaya dari dinasti Syeilendra. Terlepas kekuasaan yang ada dalam perkembangan Kerajaan Mataram Kuno baik pada dinasti Sanjaya dan Syailendra namun, terdapat masa kejayaan dari kerajaan ini yakni pada masa Rakai Dyah Balitung Dengan demikian, hal yang melatarbelakangi Kerajaan Mataram Kuno terdapat dua kekuasaan, dimana setelah kekuasaan Sanjaya, kepemimpinan berpindah kepada dinasti Syailendra dengan rajanya ialah Rakai Panangkaran. Dua kekuasaan tersebut dikarenakan dikuasainya wilayah Jawa oleh keturunan dari Sriwijaya dari dinasti Syailendra. Semoga membantu ya 😊