Anonim N

13 Juni 2023 01:09

Iklan

Anonim N

13 Juni 2023 01:09

Pertanyaan

Jelaskan kronologi singkat dari strategi gerilya Soedirman dan terjadinya serangan Umum 1 Maret 1949

Jelaskan kronologi singkat dari strategi gerilya Soedirman dan terjadinya serangan Umum 1 Maret 1949 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

20

:

31

:

54

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

25 Januari 2024 03:40

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Kronologi Singkat Strategi Gerilya Soedirman:</strong></p><p><strong>Pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI):</strong> Soedirman, sebagai Panglima Besar TNI, mengembangkan strategi gerilya sebagai respons terhadap situasi perang gerilya yang muncul setelah proklamasi kemerdekaan. TNI dibentuk sebagai pasukan resmi Republik Indonesia.</p><p><strong>Pertempuran di Pegunungan:</strong> Soedirman menyadari pentingnya memanfaatkan medan pegunungan untuk keuntungan gerilya. Strategi ini melibatkan gerakan pasukan di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau oleh pasukan asing, terutama Belanda.</p><p><strong>Operasi-operasi Gerilya:</strong> TNI di bawah pimpinan Soedirman melancarkan serangkaian operasi gerilya di berbagai wilayah, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Operasi-operasi ini melibatkan taktik-taktik gerilya seperti serangan mendadak, perang gerilya, dan pindah-pindah markas untuk menghindari keberlanjutan konflik terbuka.</p><p><strong>Perlawanan Terhadap Agresi Militer Belanda I:</strong> Saat Belanda meluncurkan Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli 1947, Soedirman dan TNI menghadapi tantangan besar. TNI berfokus pada perlawanan gerilya dan perang rakyat sembari menghindari konfrontasi langsung.</p><p><strong>Operasi-operasi Gabungan:</strong> Soedirman melakukan operasi-operasi gabungan dengan pasukan dari berbagai daerah untuk meningkatkan efektivitas gerilya. Misalnya, operasi "Operasi Serangan Oemoem 1" yang melibatkan pasukan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Serangan Umum 1 Maret 1949:</strong></p><p><strong>Pengumuman Serangan Umum:</strong> Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan inisiatif Soedirman untuk meningkatkan tekanan terhadap Belanda. Pada tanggal 1 Maret 1949, Soedirman mengumumkan Serangan Umum yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan perlawanan bersama terhadap penjajah.</p><p><strong>Koordinasi Operasi Militer:</strong> Serangan ini melibatkan koordinasi operasi militer di berbagai front dan wilayah di Indonesia. Pasukan gerilya melancarkan serangan-serangan mendadak dan perang gerilya di banyak tempat.</p><p><strong>Respon Belanda:</strong> Serangan Umum menciptakan tekanan besar terhadap Belanda, baik di tingkat militer maupun tingkat diplomasi. Komunitas internasional juga turut mengawasi perkembangan situasi ini.</p><p><strong>Pencapaian Tertentu:</strong> Serangan Umum berhasil mencapai beberapa kemenangan taktis, meskipun tidak merubah secara drastis kekuatan militer di lapangan. Namun, serangan ini membuktikan tekad dan semangat perlawanan rakyat Indonesia.</p>

Kronologi Singkat Strategi Gerilya Soedirman:

Pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI): Soedirman, sebagai Panglima Besar TNI, mengembangkan strategi gerilya sebagai respons terhadap situasi perang gerilya yang muncul setelah proklamasi kemerdekaan. TNI dibentuk sebagai pasukan resmi Republik Indonesia.

Pertempuran di Pegunungan: Soedirman menyadari pentingnya memanfaatkan medan pegunungan untuk keuntungan gerilya. Strategi ini melibatkan gerakan pasukan di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau oleh pasukan asing, terutama Belanda.

Operasi-operasi Gerilya: TNI di bawah pimpinan Soedirman melancarkan serangkaian operasi gerilya di berbagai wilayah, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Operasi-operasi ini melibatkan taktik-taktik gerilya seperti serangan mendadak, perang gerilya, dan pindah-pindah markas untuk menghindari keberlanjutan konflik terbuka.

Perlawanan Terhadap Agresi Militer Belanda I: Saat Belanda meluncurkan Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli 1947, Soedirman dan TNI menghadapi tantangan besar. TNI berfokus pada perlawanan gerilya dan perang rakyat sembari menghindari konfrontasi langsung.

Operasi-operasi Gabungan: Soedirman melakukan operasi-operasi gabungan dengan pasukan dari berbagai daerah untuk meningkatkan efektivitas gerilya. Misalnya, operasi "Operasi Serangan Oemoem 1" yang melibatkan pasukan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

 

Serangan Umum 1 Maret 1949:

Pengumuman Serangan Umum: Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan inisiatif Soedirman untuk meningkatkan tekanan terhadap Belanda. Pada tanggal 1 Maret 1949, Soedirman mengumumkan Serangan Umum yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan perlawanan bersama terhadap penjajah.

Koordinasi Operasi Militer: Serangan ini melibatkan koordinasi operasi militer di berbagai front dan wilayah di Indonesia. Pasukan gerilya melancarkan serangan-serangan mendadak dan perang gerilya di banyak tempat.

Respon Belanda: Serangan Umum menciptakan tekanan besar terhadap Belanda, baik di tingkat militer maupun tingkat diplomasi. Komunitas internasional juga turut mengawasi perkembangan situasi ini.

Pencapaian Tertentu: Serangan Umum berhasil mencapai beberapa kemenangan taktis, meskipun tidak merubah secara drastis kekuatan militer di lapangan. Namun, serangan ini membuktikan tekad dan semangat perlawanan rakyat Indonesia.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah dampak perang dunia II terhadap kehidupan politik dunia?

240

3.0

Jawaban terverifikasi