Anonim N

25 Februari 2024 05:57

Iklan

Iklan

Anonim N

25 Februari 2024 05:57

Pertanyaan

Jelaskan komparasi peran Indonesia dalam KAA dan GNB!

Jelaskan komparasi peran Indonesia dalam KAA dan GNB!


2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Anas A

25 Februari 2024 15:41

Jawaban terverifikasi

Indonesia merupakan salah satu negara pendiri GNB dan merupakan tuan rumah pelaksanaan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 yang melahirkan Dasasila Bandung sebagai prinsip dasar dan cikal bakal pembentukan GNB pada tahun 1961.


Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

10 Maret 2024 01:43

Jawaban terverifikasi

<p>Terdapat perbedaan signifikan antara Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan Gerakan Non-Blok (GNB), meskipun keduanya melibatkan negara-negara yang mayoritas berasal dari Asia dan Afrika. Berikut adalah komparasi peran Indonesia dalam KAA dan GNB:</p><p><strong>1. Konferensi Asia-Afrika (KAA):</strong></p><ul><li><strong>Waktu dan Tujuan:</strong><ul><li><strong>KAA:</strong> Diadakan pertama kali pada tahun 1955 di Bandung, Indonesia. Tujuan utama KAA adalah memperkuat solidaritas dan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika untuk mengatasi tantangan kolonialisme dan imperialisme.</li></ul></li><li><strong>Peran Indonesia:</strong><ul><li><strong>KAA:</strong> Indonesia, sebagai tuan rumah, memainkan peran sentral dalam menyelenggarakan konferensi ini. Sukarno, Presiden Indonesia saat itu, secara aktif memimpin dan menyumbangkan gagasan seperti Dasasila Bandung dan konsep perdamainya.</li></ul></li></ul><p><strong>2. Gerakan Non-Blok (GNB):</strong></p><ul><li><strong>Waktu dan Tujuan:</strong><ul><li><strong>GNB:</strong> Gerakan Non-Blok muncul setelah Perang Dunia II dan Perang Dingin. Didirikan pada Konferensi Asia-Afrika di Belgrade pada tahun 1961. Tujuannya adalah mempromosikan kemerdekaan, keamanan, dan keadilan di dunia yang diwarnai oleh ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur.</li></ul></li><li><strong>Peran Indonesia:</strong><ul><li><strong>GNB:</strong> Indonesia terlibat secara aktif dalam mendirikan GNB dan menjadi salah satu anggota pendiri. Presiden Sukarno mendukung gagasan Gerakan Non-Blok dan memainkan peran penting dalam mempromosikan prinsip-prinsipnya.</li></ul></li></ul><p><strong>3. Fokus dan Lingkup:</strong></p><p><strong>KAA:</strong> Lebih difokuskan pada solidaritas politik dan pembebasan kolonialisme, dengan menekankan nilai-nilai seperti perdamaian, kerjasama, dan anti-imperialisme.</p><p><strong>GNB:</strong> Memiliki cakupan yang lebih luas dan lebih bersifat politik ekonomi. GNB bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan nasional dan mengatasi ketidaksetaraan dalam hubungan internasional.</p><p><strong>4. Partisipasi:</strong></p><p><strong>KAA:</strong> Diikuti oleh 29 negara Asia dan Afrika yang baru merdeka dari penjajahan, termasuk Indonesia, India, Pakistan, dan sejumlah negara Afrika.</p><p><strong>GNB:</strong> Melibatkan lebih banyak negara, dengan anggota yang berasal dari berbagai belahan dunia. Awalnya terdiri dari 25 anggota, dan seiring waktu, jumlah anggotanya meningkat.</p><p><strong>5. Perkembangan Selanjutnya:</strong></p><p><strong>KAA:</strong> Meskipun KAA memberikan dorongan awal untuk solidaritas Asia-Afrika, konferensi ini tidak memiliki struktur permanen dan keberlanjutan seperti GNB.</p><p><strong>GNB:</strong> Berkembang menjadi organisasi internasional yang terstruktur dan terus berlanjut hingga sekarang, memberikan platform bagi negara-negara non-blok untuk bekerja sama dalam berbagai isu global.</p><p>Dalam kedua inisiatif ini, Indonesia berperan sebagai pemimpin dan pendukung aktif dengan tujuan untuk memperkuat posisi negara-negara berkembang, mempromosikan perdamaian, dan menentang blok politik-militer. Meskipun KAA dan GNB memiliki perbedaan dalam fokus dan cakupan, keterlibatan Indonesia di kedua forum tersebut mencerminkan komitmen pada solidaritas internasional dan peningkatan peran negara-negara berkembang dalam tata dunia yang adil.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Terdapat perbedaan signifikan antara Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan Gerakan Non-Blok (GNB), meskipun keduanya melibatkan negara-negara yang mayoritas berasal dari Asia dan Afrika. Berikut adalah komparasi peran Indonesia dalam KAA dan GNB:

1. Konferensi Asia-Afrika (KAA):

  • Waktu dan Tujuan:
    • KAA: Diadakan pertama kali pada tahun 1955 di Bandung, Indonesia. Tujuan utama KAA adalah memperkuat solidaritas dan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika untuk mengatasi tantangan kolonialisme dan imperialisme.
  • Peran Indonesia:
    • KAA: Indonesia, sebagai tuan rumah, memainkan peran sentral dalam menyelenggarakan konferensi ini. Sukarno, Presiden Indonesia saat itu, secara aktif memimpin dan menyumbangkan gagasan seperti Dasasila Bandung dan konsep perdamainya.

2. Gerakan Non-Blok (GNB):

  • Waktu dan Tujuan:
    • GNB: Gerakan Non-Blok muncul setelah Perang Dunia II dan Perang Dingin. Didirikan pada Konferensi Asia-Afrika di Belgrade pada tahun 1961. Tujuannya adalah mempromosikan kemerdekaan, keamanan, dan keadilan di dunia yang diwarnai oleh ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
  • Peran Indonesia:
    • GNB: Indonesia terlibat secara aktif dalam mendirikan GNB dan menjadi salah satu anggota pendiri. Presiden Sukarno mendukung gagasan Gerakan Non-Blok dan memainkan peran penting dalam mempromosikan prinsip-prinsipnya.

3. Fokus dan Lingkup:

KAA: Lebih difokuskan pada solidaritas politik dan pembebasan kolonialisme, dengan menekankan nilai-nilai seperti perdamaian, kerjasama, dan anti-imperialisme.

GNB: Memiliki cakupan yang lebih luas dan lebih bersifat politik ekonomi. GNB bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan nasional dan mengatasi ketidaksetaraan dalam hubungan internasional.

4. Partisipasi:

KAA: Diikuti oleh 29 negara Asia dan Afrika yang baru merdeka dari penjajahan, termasuk Indonesia, India, Pakistan, dan sejumlah negara Afrika.

GNB: Melibatkan lebih banyak negara, dengan anggota yang berasal dari berbagai belahan dunia. Awalnya terdiri dari 25 anggota, dan seiring waktu, jumlah anggotanya meningkat.

5. Perkembangan Selanjutnya:

KAA: Meskipun KAA memberikan dorongan awal untuk solidaritas Asia-Afrika, konferensi ini tidak memiliki struktur permanen dan keberlanjutan seperti GNB.

GNB: Berkembang menjadi organisasi internasional yang terstruktur dan terus berlanjut hingga sekarang, memberikan platform bagi negara-negara non-blok untuk bekerja sama dalam berbagai isu global.

Dalam kedua inisiatif ini, Indonesia berperan sebagai pemimpin dan pendukung aktif dengan tujuan untuk memperkuat posisi negara-negara berkembang, mempromosikan perdamaian, dan menentang blok politik-militer. Meskipun KAA dan GNB memiliki perbedaan dalam fokus dan cakupan, keterlibatan Indonesia di kedua forum tersebut mencerminkan komitmen pada solidaritas internasional dan peningkatan peran negara-negara berkembang dalam tata dunia yang adil.

 

 

 


 


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

contoh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari hari yang menguntungkan dan merugikan minimal 2

0

0.0

Jawaban terverifikasi