Adellya O

10 November 2024 12:31

Iklan

Adellya O

10 November 2024 12:31

Pertanyaan

Jelaskan hasil PPKI dan perubahan yang diusulkan oleh BP KNIP!

Jelaskan hasil PPKI dan perubahan yang diusulkan oleh BP KNIP!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

17

:

09

:

36

Klaim

7

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Naurah F

11 November 2024 04:42

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut adalah rangkuman hasil sidang PPKI dan perubahan yang diusulkan oleh BP KNIP:</p><p><strong>Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945)</strong>:</p><ul><li>Mengesahkan <strong>UUD 1945</strong> sebagai konstitusi negara.</li><li>Mengangkat <strong>Ir. Soekarno sebagai Presiden</strong> dan <strong>Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden</strong>.</li><li>Membentuk <strong>Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)</strong> untuk membantu pemerintahan.</li></ul><p><strong>Sidang PPKI Kedua (19 Agustus 1945)</strong>:</p><ul><li>Membagi <strong>wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi</strong> untuk mempermudah administrasi.</li><li>Membentuk <strong>departemen pemerintahan</strong> guna mengelola urusan negara lebih terfokus.</li></ul><p><strong>Sidang PPKI Ketiga (22 Agustus 1945)</strong>:</p><ul><li>Membentuk <strong>Tentara Keamanan Rakyat (TKR)</strong> sebagai cikal bakal TNI untuk menjaga pertahanan negara.</li><li>Membentuk <strong>Badan Keamanan Rakyat (BKR)</strong> untuk menjaga keamanan dalam negeri.</li></ul><p><strong>Perubahan yang Diusulkan BP KNIP</strong>:</p><ul><li>Mengusulkan perubahan sistem pemerintahan dari <strong>presidensial ke semi-parlementer</strong>, sehingga peran Komite Nasional lebih besar dalam mengawasi pemerintah.</li><li>Mengusulkan <strong>kabinet bertanggung jawab pada Komite Nasional</strong> dan bukan hanya kepada presiden, untuk meningkatkan akuntabilitas.</li><li>Mengusulkan agar <strong>KNIP berfungsi sebagai lembaga legislatif sementara</strong> untuk membuat undang-undang dan mengawasi kebijakan pemerintah.</li></ul><p>Usulan BP KNIP ini menunjukkan upaya untuk memperkuat kontrol rakyat atas pemerintahan dan menjamin keterwakilan aspirasi rakyat dalam pemerintahan Indonesia yang baru terbentuk.</p>

Berikut adalah rangkuman hasil sidang PPKI dan perubahan yang diusulkan oleh BP KNIP:

Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945):

  • Mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
  • Mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden.
  • Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu pemerintahan.

Sidang PPKI Kedua (19 Agustus 1945):

  • Membagi wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi untuk mempermudah administrasi.
  • Membentuk departemen pemerintahan guna mengelola urusan negara lebih terfokus.

Sidang PPKI Ketiga (22 Agustus 1945):

  • Membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai cikal bakal TNI untuk menjaga pertahanan negara.
  • Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk menjaga keamanan dalam negeri.

Perubahan yang Diusulkan BP KNIP:

  • Mengusulkan perubahan sistem pemerintahan dari presidensial ke semi-parlementer, sehingga peran Komite Nasional lebih besar dalam mengawasi pemerintah.
  • Mengusulkan kabinet bertanggung jawab pada Komite Nasional dan bukan hanya kepada presiden, untuk meningkatkan akuntabilitas.
  • Mengusulkan agar KNIP berfungsi sebagai lembaga legislatif sementara untuk membuat undang-undang dan mengawasi kebijakan pemerintah.

Usulan BP KNIP ini menunjukkan upaya untuk memperkuat kontrol rakyat atas pemerintahan dan menjamin keterwakilan aspirasi rakyat dalam pemerintahan Indonesia yang baru terbentuk.


Iklan

Rendi R

Community

Dijawab 5 hari yang lalu

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Hasil PPKI</strong> dan <strong>perubahan yang diusulkan oleh BP KNIP</strong> berkaitan dengan proses pembentukan negara Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Proses ini terjadi dalam konteks pembentukan struktur pemerintahan dan perundang-undangan yang mendasari sistem negara Indonesia yang baru merdeka. Berikut penjelasan lebih rinci:</p><p><strong>1. Hasil PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)</strong></p><p>PPKI dibentuk pada 7 Agustus 1945 oleh Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. PPKI memiliki tugas utama untuk merumuskan dasar negara, konstitusi, dan struktur pemerintahan negara Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, PPKI melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan, antara lain:</p><p>a. <strong>Pengesahan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)</strong></p><p>PPKI mengesahkan <strong>UUD 1945</strong> sebagai konstitusi negara Indonesia. UUD 1945 ini menjadi dasar hukum negara yang mengatur segala hal mengenai negara, termasuk bentuk negara, sistem pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta hubungan antar lembaga negara.</p><p>b. <strong>Pembentukan Pemerintahan</strong></p><p>PPKI juga menetapkan <strong>Soekarno-Hatta</strong> sebagai <strong>Presiden dan Wakil Presiden</strong> pertama Republik Indonesia. Keputusan ini menjadi dasar bagi struktur pemerintahan Indonesia yang baru.</p><ul><li><strong>Soekarno</strong> menjadi Presiden Republik Indonesia, dan <strong>Mohammad Hatta</strong> menjadi Wakil Presiden.</li><li>Pembentukan <strong>Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)</strong> yang berfungsi sebagai badan perwakilan rakyat untuk mendampingi pemerintahan.</li></ul><p>c. <strong>Pembentukan Kementerian dan Pembagian Kekuasaan</strong></p><p>PPKI mengesahkan pembentukan kabinet-kabinet untuk membantu Presiden dan Wakil Presiden menjalankan tugas pemerintahan.</p><p><strong>2. Perubahan yang Diusulkan oleh BP KNIP</strong></p><p>Setelah Indonesia merdeka, negara menghadapi banyak tantangan dalam mengatur pemerintahan yang baru, salah satunya terkait dengan sistem politik dan struktur pemerintahan. Oleh karena itu, setelah pembentukan <strong>BP KNIP</strong> (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat) pada 29 Agustus 1945, beberapa perubahan dan usulan penting muncul untuk memperkuat dan menyesuaikan sistem pemerintahan Indonesia yang baru merdeka.</p><p>BP KNIP adalah badan yang berfungsi sebagai <strong>perwakilan rakyat</strong> dan juga sebagai lembaga yang menjalankan fungsi legislatif di Indonesia sebelum terbentuknya DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Beberapa perubahan yang diusulkan oleh BP KNIP antara lain:</p><p>a. <strong>Perubahan Struktur Kekuasaan</strong></p><p>BP KNIP mengusulkan adanya pembagian yang lebih jelas mengenai pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hal ini termasuk pembentukan badan-badan legislatif yang lebih permanen, seperti <strong>DPR</strong> yang diharapkan dapat lebih representatif dalam sistem pemerintahan Indonesia.</p><p>b. <strong>Penguatan Peran Komite Nasional</strong></p><p>BP KNIP mengusulkan agar <strong>Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)</strong> diperkuat perannya dalam mengawasi dan memberikan masukan kepada pemerintah. KNIP berfungsi sebagai lembaga yang menghubungkan pemerintah dengan rakyat melalui perwakilannya.</p><p>c. <strong>Perubahan dalam Sistem Pemerintahan</strong></p><p>BP KNIP mengusulkan sistem pemerintahan yang lebih mengarah pada <strong>demokrasi parlementer</strong>. Hal ini terkait dengan keinginan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih terbuka dan dapat mewakili berbagai kepentingan rakyat. Oleh karena itu, BP KNIP mendorong adanya <strong>DPR</strong> dan lebih banyak keterlibatan rakyat dalam proses pengambilan keputusan politik.</p><p>d. <strong>Penyesuaian dengan Keinginan Rakyat</strong></p><p>BP KNIP juga mendorong agar peraturan dan kebijakan yang ada disesuaikan dengan kehendak rakyat dan masyarakat Indonesia yang baru merdeka. Ini termasuk kebijakan sosial, ekonomi, dan pendidikan yang dapat mendukung pembangunan negara.</p><p><strong>Kesimpulan</strong></p><p>PPKI berhasil menetapkan dasar negara Indonesia, yaitu <strong>UUD 1945</strong>, dan pembentukan struktur pemerintahan pertama. PPKI juga menetapkan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta. Sementara itu, <strong>BP KNIP</strong> yang dibentuk setelah proklamasi mengusulkan beberapa perubahan penting, termasuk perbaikan struktur pemerintahan, pembagian kekuasaan yang lebih jelas, penguatan peran legislatif, serta sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Usulan-usulan ini merupakan bagian dari usaha untuk membangun sistem pemerintahan yang lebih efektif dan mencerminkan keinginan rakyat Indonesia.</p>

Hasil PPKI dan perubahan yang diusulkan oleh BP KNIP berkaitan dengan proses pembentukan negara Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Proses ini terjadi dalam konteks pembentukan struktur pemerintahan dan perundang-undangan yang mendasari sistem negara Indonesia yang baru merdeka. Berikut penjelasan lebih rinci:

1. Hasil PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

PPKI dibentuk pada 7 Agustus 1945 oleh Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. PPKI memiliki tugas utama untuk merumuskan dasar negara, konstitusi, dan struktur pemerintahan negara Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, PPKI melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan, antara lain:

a. Pengesahan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)

PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. UUD 1945 ini menjadi dasar hukum negara yang mengatur segala hal mengenai negara, termasuk bentuk negara, sistem pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta hubungan antar lembaga negara.

b. Pembentukan Pemerintahan

PPKI juga menetapkan Soekarno-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia. Keputusan ini menjadi dasar bagi struktur pemerintahan Indonesia yang baru.

  • Soekarno menjadi Presiden Republik Indonesia, dan Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden.
  • Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berfungsi sebagai badan perwakilan rakyat untuk mendampingi pemerintahan.

c. Pembentukan Kementerian dan Pembagian Kekuasaan

PPKI mengesahkan pembentukan kabinet-kabinet untuk membantu Presiden dan Wakil Presiden menjalankan tugas pemerintahan.

2. Perubahan yang Diusulkan oleh BP KNIP

Setelah Indonesia merdeka, negara menghadapi banyak tantangan dalam mengatur pemerintahan yang baru, salah satunya terkait dengan sistem politik dan struktur pemerintahan. Oleh karena itu, setelah pembentukan BP KNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat) pada 29 Agustus 1945, beberapa perubahan dan usulan penting muncul untuk memperkuat dan menyesuaikan sistem pemerintahan Indonesia yang baru merdeka.

BP KNIP adalah badan yang berfungsi sebagai perwakilan rakyat dan juga sebagai lembaga yang menjalankan fungsi legislatif di Indonesia sebelum terbentuknya DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Beberapa perubahan yang diusulkan oleh BP KNIP antara lain:

a. Perubahan Struktur Kekuasaan

BP KNIP mengusulkan adanya pembagian yang lebih jelas mengenai pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hal ini termasuk pembentukan badan-badan legislatif yang lebih permanen, seperti DPR yang diharapkan dapat lebih representatif dalam sistem pemerintahan Indonesia.

b. Penguatan Peran Komite Nasional

BP KNIP mengusulkan agar Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) diperkuat perannya dalam mengawasi dan memberikan masukan kepada pemerintah. KNIP berfungsi sebagai lembaga yang menghubungkan pemerintah dengan rakyat melalui perwakilannya.

c. Perubahan dalam Sistem Pemerintahan

BP KNIP mengusulkan sistem pemerintahan yang lebih mengarah pada demokrasi parlementer. Hal ini terkait dengan keinginan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih terbuka dan dapat mewakili berbagai kepentingan rakyat. Oleh karena itu, BP KNIP mendorong adanya DPR dan lebih banyak keterlibatan rakyat dalam proses pengambilan keputusan politik.

d. Penyesuaian dengan Keinginan Rakyat

BP KNIP juga mendorong agar peraturan dan kebijakan yang ada disesuaikan dengan kehendak rakyat dan masyarakat Indonesia yang baru merdeka. Ini termasuk kebijakan sosial, ekonomi, dan pendidikan yang dapat mendukung pembangunan negara.

Kesimpulan

PPKI berhasil menetapkan dasar negara Indonesia, yaitu UUD 1945, dan pembentukan struktur pemerintahan pertama. PPKI juga menetapkan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta. Sementara itu, BP KNIP yang dibentuk setelah proklamasi mengusulkan beberapa perubahan penting, termasuk perbaikan struktur pemerintahan, pembagian kekuasaan yang lebih jelas, penguatan peran legislatif, serta sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Usulan-usulan ini merupakan bagian dari usaha untuk membangun sistem pemerintahan yang lebih efektif dan mencerminkan keinginan rakyat Indonesia.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan yang dimaksud dengan demokrasi liberal

12

0.0

Jawaban terverifikasi

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

30

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan