Anonim A

12 Agustus 2024 03:28

Iklan

Anonim A

12 Agustus 2024 03:28

Pertanyaan

Isi soal berikut Apa yang dimaksud dengan analisis risiko dalam manajemen proyek? Soal 2: Sebutkan dan jelaskan dua metode yang umum digunakan dalam analisis risiko. Soal 3: Bagaimana cara mengidentifikasi risiko dalam sebuah proyek? Berikan contoh. Soal 4: Apa yang dimaksud dengan strategi mitigasi risiko? Sebutkan dua contoh strategi mitigasi risiko. Soal 5: Apa perbedaan antara risiko inheren dan risiko residual? Berikan contoh untuk masing-masing. Tolong bantu jawab kak ๐Ÿ™๐Ÿป

Isi soal berikut

Apa yang dimaksud dengan analisis risiko dalam manajemen proyek?

Soal 2:
Sebutkan dan jelaskan dua metode yang umum digunakan dalam analisis risiko.

Soal 3:
Bagaimana cara mengidentifikasi risiko dalam sebuah proyek? Berikan contoh.

Soal 4:
Apa yang dimaksud dengan strategi mitigasi risiko? Sebutkan dua contoh strategi mitigasi risiko.

Soal 5:
Apa perbedaan antara risiko inheren dan risiko residual? Berikan contoh untuk masing-masing.

Tolong bantu jawab kak ๐Ÿ™๐Ÿป

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

10

:

00

:

30

Klaim

4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Magfira N

13 Agustus 2024 08:10

Jawaban terverifikasi

<p><i><strong>Jawaban dari soal nomor 1</strong></i></p><p>&nbsp;Analisis risiko dalam manajemen proyek adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko-risiko yang mungkin mempengaruhi keberhasilan suatu proyek.</p><p><i><strong>Jawaban dari soal nomor 2</strong></i></p><p>Dua metode yang umum digunakan dalam analisis risiko adalah Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif.</p><p><strong>Analisis risiko Kualitatif</strong></p><p><strong>Pengertian</strong>:</p><ul><li>Analisis risiko kualitatif adalah metode yang digunakan untuk menilai risiko berdasarkan tingkat dampak dan kemungkinan terjadinya dengan cara yang bersifat deskriptif atau kualitatif.</li></ul><p><strong>Pendekatan</strong>:</p><p><strong>Matriks risiko</strong>:</p><ul><li>Menggunakan matriks risiko (Risk Matrix) yang memetakan kemungkinan terjadinya risiko (probabilitas) dengan tingkat dampaknya (severe, moderate, low).</li></ul><p><strong>Penilaian subjektif</strong>:</p><ul><li>Penilaian dilakukan secara subjektif berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan judgement tim proyek.</li></ul><p><strong>Kategorisasi risiko</strong>:</p><ul><li>Risiko-risiko yang diidentifikasi dikelompokkan berdasarkan tingkat urgensinya sehingga manajer proyek dapat memfokuskan perhatian pada risiko yang paling penting terlebih dahulu.</li></ul><p><strong>Kelebihan</strong>:</p><ul><li>Cepat dan mudah diimplementasikan.</li><li>Berguna untuk memberikan gambaran umum tentang risiko proyek.</li></ul><p><strong>Kekurangan</strong>:</p><ul><li>Cenderung subjektif dan kurang akurat dalam beberapa kasus.</li><li>Tidak memberikan informasi yang detail mengenai dampak finansial atau probabilitas yang pasti.</li></ul><p><strong>Analisis risiko Kuantitatif</strong></p><p><strong>Pengertian</strong>:</p><ul><li>Analisis risiko kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan memodelkan risiko secara numerik, sering kali melibatkan statistik dan data historis.</li></ul><p><strong>Pendekatan</strong>:</p><p><strong>Simulasi monte carlo:</strong></p><ul><li><strong>m</strong>enggunakan simulasi probabilistik untuk memprediksi kemungkinan hasil dari berbagai risiko yang dapat memengaruhi proyek.</li></ul><p><strong>Analisis sensitivitas</strong>:</p><ul><li>Menilai sejauh mana perubahan dalam satu faktor risiko mempengaruhi hasil proyek.</li></ul><p><strong>Expected Monetary Value (EMV)</strong>:</p><ul><li>Menghitung nilai ekspektasi dari suatu risiko dengan mengalikan probabilitas terjadinya risiko dengan dampak finansialnya.</li></ul><p><strong>Kelebihan</strong>:</p><ul><li>Memberikan hasil yang lebih akurat dan terukur.</li><li>Membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih informatif dan berbasis data.</li></ul><p><strong>Kekurangan</strong>:</p><ul><li>Lebih kompleks dan memerlukan data yang akurat serta pemodelan yang canggih.</li><li>Memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak untuk pelaksanaannya</li></ul><p><i><strong>Jawaban dari soal nomor 3.</strong></i></p><p>Langkah-langkah Mengidentifikasi Risiko:</p><p><strong>Review dokumen proyek</strong>:</p><ul><li>Tinjau semua dokumen proyek seperti rencana proyek, spesifikasi, kontrak, dan jadwal untuk memahami ruang lingkup, tujuan, dan batasan proyek.</li><li><strong>Contoh</strong>: Saat meninjau rencana proyek pembangunan gedung, Anda menemukan bahwa timeline untuk mendapatkan izin bangunan cukup ketat dan mungkin menyebabkan keterlambatan.</li></ul><p><strong>Brainstorming</strong>:</p><ul><li>Libatkan seluruh tim proyek dalam sesi brainstorming untuk mengidentifikasi risiko potensial. Pastikan anggota tim dari berbagai disiplin ilmu ikut serta agar semua aspek proyek dipertimbangkan.</li><li><strong>Contoh</strong>: Dalam proyek pengembangan perangkat lunak, tim brainstorming mengidentifikasi risiko keterlambatan pengembangan karena kurangnya pengalaman tim dengan teknologi baru.</li></ul><p><strong>Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)</strong>:</p><ul><li>Gunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kelemahan internal dan ancaman eksternal yang dapat menjadi risiko bagi proyek.</li><li><strong>Contoh</strong>: Dalam proyek pemasaran produk baru, analisis SWOT menunjukkan bahwa salah satu ancaman adalah kompetisi dari produk serupa yang diluncurkan oleh pesaing.</li></ul><p><strong>Checklist risiko</strong>:</p><ul><li>Gunakan checklist atau daftar risiko yang telah teridentifikasi dari proyek-proyek sebelumnya. Ini membantu memastikan bahwa risiko yang umum atau sering terjadi tidak terlewatkan.</li><li><strong>Contoh</strong>: Dalam proyek konstruksi, checklist risiko mungkin mencakup risiko seperti cuaca buruk, perubahan desain, atau keterlambatan pengiriman material.</li></ul><p><strong>Analisis data historis</strong>:</p><ul><li>Tinjau data dari proyek-proyek sebelumnya untuk mengidentifikasi risiko yang muncul pada proyek-proyek serupa. Pelajaran dari proyek sebelumnya sering kali memberikan petunjuk tentang risiko yang mungkin terjadi.</li><li><strong>Contoh</strong>: Data dari proyek sebelumnya menunjukkan bahwa perubahan regulasi sering menyebabkan penundaan pada fase akhir proyek, yang menjadi perhatian untuk proyek saat ini.</li></ul><p><i><strong>Jawaban dari soal nomor 4</strong></i></p><p>Strategi mitigasi risiko adalah pendekatan yang digunakan untuk mengurangi dampak dan/atau probabilitas dari risiko yang telah diidentifikasi dalam sebuah proyek. Tujuan dari mitigasi risiko adalah untuk meminimalkan efek negatif dari risiko pada proyek, sehingga risiko tidak mengganggu pencapaian tujuan proyek secara signifikan.</p><p><strong>Dua contoh strategi mitigasi risiko:</strong></p><p><strong>Menghindari risiko (Risk Avoidance)</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan</strong>: Strategi ini melibatkan perubahan rencana proyek atau kegiatan yang dapat menghilangkan risiko sepenuhnya.</li><li><strong>Contoh</strong>: Jika ada risiko kegagalan teknologi baru yang belum teruji dalam proyek pengembangan perangkat lunak, tim proyek mungkin memutuskan untuk menggunakan teknologi yang sudah teruji dan lebih stabil untuk menghindari risiko tersebut.</li></ul><p><strong>Mengurangi risiko (Risk Reduction)</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan</strong>: Strategi ini bertujuan untuk menurunkan kemungkinan terjadinya risiko atau mengurangi dampaknya jika risiko tersebut terjadi.</li><li><strong>Contoh</strong>: Jika ada risiko kegagalan teknologi baru yang belum teruji dalam proyek pengembangan perangkat lunak, tim proyek mungkin memutuskan untuk menggunakan teknologi yang sudah teruji dan lebih stabil untuk menghindari risiko tersebut.</li></ul><p>________________________</p><p>Maaf banget kak cuma bisa jawab sampai sini, semoga membantu ya๐Ÿ™๐Ÿป</p>

Jawaban dari soal nomor 1

 Analisis risiko dalam manajemen proyek adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko-risiko yang mungkin mempengaruhi keberhasilan suatu proyek.

Jawaban dari soal nomor 2

Dua metode yang umum digunakan dalam analisis risiko adalah Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif.

Analisis risiko Kualitatif

Pengertian:

  • Analisis risiko kualitatif adalah metode yang digunakan untuk menilai risiko berdasarkan tingkat dampak dan kemungkinan terjadinya dengan cara yang bersifat deskriptif atau kualitatif.

Pendekatan:

Matriks risiko:

  • Menggunakan matriks risiko (Risk Matrix) yang memetakan kemungkinan terjadinya risiko (probabilitas) dengan tingkat dampaknya (severe, moderate, low).

Penilaian subjektif:

  • Penilaian dilakukan secara subjektif berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan judgement tim proyek.

Kategorisasi risiko:

  • Risiko-risiko yang diidentifikasi dikelompokkan berdasarkan tingkat urgensinya sehingga manajer proyek dapat memfokuskan perhatian pada risiko yang paling penting terlebih dahulu.

Kelebihan:

  • Cepat dan mudah diimplementasikan.
  • Berguna untuk memberikan gambaran umum tentang risiko proyek.

Kekurangan:

  • Cenderung subjektif dan kurang akurat dalam beberapa kasus.
  • Tidak memberikan informasi yang detail mengenai dampak finansial atau probabilitas yang pasti.

Analisis risiko Kuantitatif

Pengertian:

  • Analisis risiko kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan memodelkan risiko secara numerik, sering kali melibatkan statistik dan data historis.

Pendekatan:

Simulasi monte carlo:

  • menggunakan simulasi probabilistik untuk memprediksi kemungkinan hasil dari berbagai risiko yang dapat memengaruhi proyek.

Analisis sensitivitas:

  • Menilai sejauh mana perubahan dalam satu faktor risiko mempengaruhi hasil proyek.

Expected Monetary Value (EMV):

  • Menghitung nilai ekspektasi dari suatu risiko dengan mengalikan probabilitas terjadinya risiko dengan dampak finansialnya.

Kelebihan:

  • Memberikan hasil yang lebih akurat dan terukur.
  • Membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih informatif dan berbasis data.

Kekurangan:

  • Lebih kompleks dan memerlukan data yang akurat serta pemodelan yang canggih.
  • Memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak untuk pelaksanaannya

Jawaban dari soal nomor 3.

Langkah-langkah Mengidentifikasi Risiko:

Review dokumen proyek:

  • Tinjau semua dokumen proyek seperti rencana proyek, spesifikasi, kontrak, dan jadwal untuk memahami ruang lingkup, tujuan, dan batasan proyek.
  • Contoh: Saat meninjau rencana proyek pembangunan gedung, Anda menemukan bahwa timeline untuk mendapatkan izin bangunan cukup ketat dan mungkin menyebabkan keterlambatan.

Brainstorming:

  • Libatkan seluruh tim proyek dalam sesi brainstorming untuk mengidentifikasi risiko potensial. Pastikan anggota tim dari berbagai disiplin ilmu ikut serta agar semua aspek proyek dipertimbangkan.
  • Contoh: Dalam proyek pengembangan perangkat lunak, tim brainstorming mengidentifikasi risiko keterlambatan pengembangan karena kurangnya pengalaman tim dengan teknologi baru.

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats):

  • Gunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kelemahan internal dan ancaman eksternal yang dapat menjadi risiko bagi proyek.
  • Contoh: Dalam proyek pemasaran produk baru, analisis SWOT menunjukkan bahwa salah satu ancaman adalah kompetisi dari produk serupa yang diluncurkan oleh pesaing.

Checklist risiko:

  • Gunakan checklist atau daftar risiko yang telah teridentifikasi dari proyek-proyek sebelumnya. Ini membantu memastikan bahwa risiko yang umum atau sering terjadi tidak terlewatkan.
  • Contoh: Dalam proyek konstruksi, checklist risiko mungkin mencakup risiko seperti cuaca buruk, perubahan desain, atau keterlambatan pengiriman material.

Analisis data historis:

  • Tinjau data dari proyek-proyek sebelumnya untuk mengidentifikasi risiko yang muncul pada proyek-proyek serupa. Pelajaran dari proyek sebelumnya sering kali memberikan petunjuk tentang risiko yang mungkin terjadi.
  • Contoh: Data dari proyek sebelumnya menunjukkan bahwa perubahan regulasi sering menyebabkan penundaan pada fase akhir proyek, yang menjadi perhatian untuk proyek saat ini.

Jawaban dari soal nomor 4

Strategi mitigasi risiko adalah pendekatan yang digunakan untuk mengurangi dampak dan/atau probabilitas dari risiko yang telah diidentifikasi dalam sebuah proyek. Tujuan dari mitigasi risiko adalah untuk meminimalkan efek negatif dari risiko pada proyek, sehingga risiko tidak mengganggu pencapaian tujuan proyek secara signifikan.

Dua contoh strategi mitigasi risiko:

Menghindari risiko (Risk Avoidance)

  • Penjelasan: Strategi ini melibatkan perubahan rencana proyek atau kegiatan yang dapat menghilangkan risiko sepenuhnya.
  • Contoh: Jika ada risiko kegagalan teknologi baru yang belum teruji dalam proyek pengembangan perangkat lunak, tim proyek mungkin memutuskan untuk menggunakan teknologi yang sudah teruji dan lebih stabil untuk menghindari risiko tersebut.

Mengurangi risiko (Risk Reduction)

  • Penjelasan: Strategi ini bertujuan untuk menurunkan kemungkinan terjadinya risiko atau mengurangi dampaknya jika risiko tersebut terjadi.
  • Contoh: Jika ada risiko kegagalan teknologi baru yang belum teruji dalam proyek pengembangan perangkat lunak, tim proyek mungkin memutuskan untuk menggunakan teknologi yang sudah teruji dan lebih stabil untuk menghindari risiko tersebut.

________________________

Maaf banget kak cuma bisa jawab sampai sini, semoga membantu ya๐Ÿ™๐Ÿป


Iklan

Kevin L

Gold

13 Agustus 2024 10:56

Jawaban terverifikasi

## Penjelasan **Soal 1: Apa yang dimaksud dengan analisis risiko dalam manajemen proyek?** Analisis risiko dalam manajemen proyek adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi potensi risiko yang dapat memengaruhi keberhasilan proyek. Tujuannya adalah untuk memahami potensi dampak negatif dari risiko tersebut dan mengembangkan strategi untuk mengelola atau meminimalkan risiko tersebut. **Soal 2: Sebutkan dan jelaskan dua metode yang umum digunakan dalam analisis risiko.** Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam analisis risiko, berikut dua metode yang umum digunakan: 1. **Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)**: Metode ini menganalisis kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang terkait dengan proyek. * **Kekuatan (Strengths)**: Faktor internal positif yang dapat membantu proyek mencapai tujuannya. * **Kelemahan (Weaknesses)**: Faktor internal negatif yang dapat menghambat proyek. * **Peluang (Opportunities)**: Faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan proyek. * **Ancaman (Threats)**: Faktor eksternal negatif yang dapat mengancam keberhasilan proyek. * **Contoh**: Dalam proyek pembangunan gedung, kekuatannya bisa berupa tim yang berpengalaman, kelemahannya bisa berupa kurangnya dana, peluangnya bisa berupa kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan, dan ancamannya bisa berupa perubahan peraturan yang tidak menguntungkan. 2. **Analisis Pohon Risiko (Risk Tree Analysis)**: Metode ini menggambarkan hubungan antara risiko, penyebab, dan efeknya. * **Risiko**: Peristiwa yang berpotensi terjadi dan dapat memengaruhi proyek. * **Penyebab**: Faktor yang dapat menyebabkan risiko terjadi. * **Efek**: Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh risiko. * **Contoh**: Risiko keterlambatan pengiriman material, penyebabnya bisa berupa keterlambatan produksi, cuaca buruk, atau kemacetan lalu lintas. Efeknya bisa berupa keterlambatan proyek, pembengkakan biaya, dan penurunan kualitas. **Soal 3: Bagaimana cara mengidentifikasi risiko dalam sebuah proyek? Berikan contoh.** Identifikasi risiko adalah proses menemukan dan mendokumentasikan potensi risiko yang dapat memengaruhi proyek. Berikut beberapa cara untuk mengidentifikasi risiko: 1. **Metode Brainstorming**: Kumpulkan tim proyek dan diskusikan potensi risiko yang mungkin terjadi. Setiap anggota tim dapat memberikan ide dan masukan tentang risiko yang mungkin terjadi. 2. **Analisis Dokumen**: Tinjau dokumen proyek, seperti rencana proyek, spesifikasi, dan kontrak, untuk mengidentifikasi potensi risiko. Dokumen-dokumen ini dapat memberikan informasi tentang potensi masalah yang mungkin terjadi. 3. **Pengalaman Historis**: Pelajari proyek serupa yang telah dilakukan di masa lalu untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi. Pengalaman dari proyek sebelumnya dapat memberikan gambaran tentang risiko yang mungkin terjadi di proyek saat ini. 4. **Analisis Ahli**: Konsultasikan dengan ahli di bidang terkait untuk mendapatkan masukan tentang potensi risiko. Ahli dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang risiko yang mungkin terjadi. **Contoh**: Dalam proyek pembangunan gedung, risiko yang mungkin terjadi adalah: * **Keterlambatan pengiriman material**: Risiko ini dapat terjadi karena keterbatasan sumber daya, cuaca buruk, atau kemacetan lalu lintas. * **Cuaca buruk**: Risiko ini dapat menyebabkan kerusakan pada material atau menghentikan pekerjaan konstruksi. * **Perubahan desain**: Risiko ini dapat terjadi karena perubahan kebutuhan klien atau perubahan peraturan. **Soal 4: Apa yang dimaksud dengan strategi mitigasi risiko? Sebutkan dua contoh strategi mitigasi risiko.** Strategi mitigasi risiko adalah rencana tindakan yang dirancang untuk mengurangi kemungkinan atau dampak negatif dari risiko. Strategi mitigasi risiko dapat berupa: 1. **Mencegah Risiko**: Mengambil tindakan untuk mencegah risiko terjadi. * **Contoh**: Memilih kontraktor yang berpengalaman untuk mengurangi risiko keterlambatan pembangunan. * **Contoh**: Melakukan pelatihan keselamatan kerja untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja. 2. **Meringankan Risiko**: Mengurangi dampak negatif dari risiko jika terjadi. * **Contoh**: Menyediakan dana cadangan untuk mengatasi potensi pembengkakan biaya. * **Contoh**: Memiliki rencana cadangan untuk mengatasi keterlambatan pengiriman material. **Soal 5: Apa perbedaan antara risiko inheren dan risiko residual? Berikan contoh untuk masing-masing.** * **Risiko Inheren**: Risiko yang ada sebelum tindakan mitigasi diambil. Risiko ini merupakan risiko yang melekat pada proyek dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya. * **Contoh**: Risiko keterlambatan pengiriman material karena keterbatasan sumber daya. Risiko ini sudah ada sejak awal proyek dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya. * **Risiko Residual**: Risiko yang tersisa setelah tindakan mitigasi diterapkan. Risiko ini merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya meskipun sudah dilakukan upaya mitigasi. * **Contoh**: Risiko keterlambatan pengiriman material meskipun sudah dilakukan upaya mitigasi seperti memilih pemasok yang terpercaya dan menyediakan dana cadangan. Risiko ini masih ada meskipun sudah dilakukan upaya mitigasi, karena faktor-faktor di luar kendali seperti cuaca buruk atau kemacetan lalu lintas masih dapat terjadi. ## Jawaban **Soal 1:** Analisis risiko dalam manajemen proyek adalah proses identifikasi, analisis, dan penilaian risiko yang berpotensi terjadi dalam proyek. Tujuannya adalah untuk memahami potensi dampak negatif dari risiko tersebut dan mengembangkan strategi untuk mengelola atau meminimalkan risiko tersebut. **Soal 2:** * **Analisis SWOT**: Metode ini membantu mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi keberhasilan proyek. * **Analisis Pohon Risiko**: Metode ini membantu memahami bagaimana risiko dapat berkembang dan bagaimana risiko tersebut dapat diatasi. **Soal 3:** Contoh: Dalam proyek pembangunan gedung, risiko yang mungkin terjadi adalah keterlambatan pengiriman material, cuaca buruk, dan perubahan desain. **Soal 4:** * **Contoh Mencegah Risiko**: Memilih kontraktor yang berpengalaman untuk mengurangi risiko keterlambatan pembangunan. * **Contoh Meringankan Risiko**: Menyediakan dana cadangan untuk mengatasi potensi pembengkakan biaya. **Soal 5:** * **Contoh Risiko Inheren**: Risiko keterlambatan pengiriman material karena keterbatasan sumber daya. * **Contoh Risiko Residual**: Risiko keterlambatan pengiriman material meskipun sudah dilakukan upaya mitigasi seperti memilih pemasok yang terpercaya dan menyediakan dana cadangan.


Muhammad A

17 Agustus 2024 16:23

Makasih Kak Udah Bantu ๐Ÿ˜๐Ÿ™๐Ÿป

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

8

0.0

Jawaban terverifikasi

Budi memulai suatu usaha dagang (UD) dengan nama "Maju Jaya". Usaha yang Budi jalankan merupakan usaha dagang yang menjual satu produk saja dan diproduksi oleh Budi sendiri bersama karyawannya. Selama satu bulan Budi sudah menjalankan usahanya tersebut, akan tetapi Budi masih bingung apakah usahanya sudah mendapatkan laba atau rugi. UD Maju Jaya Budi mempunyai data sebagai berikut: 1.Biaya-biaya yang terjadi selama satu bulan meliputi: โ€ข Biaya penyusutan mobil Pick-up sebesar Rp 15.000.000,- โ€ข Biaya gaji mandor sebesar Rp 10.000.000,- โ€ข Biaya asuransi kesehatan untuk semua karyawannya sebesar Rp 10.000.000,- โ€ข Biaya bahan baku per-unit nya sebesar Rp 35.000,- dan biaya bahan penolong nya sebesar Rp 10.000 per-unit nya. โ€ข Biaya listrik &amp; air sebesar Rp 15.000.000,- โ€ข Biaya gaji buruh pabrik (tenaga kerja langsung) sebesar Rp 15.000,- untuk tiap unit yang bisa diselesaikan. โ€ข Biaya gaji pegawai kantor sebesar Rp 5.000.000,- โ€ข Biaya sewa pabrik yang digunakan untuk memproduksi adalah sebesar Rp 30.000.000,- 2. Harga jual produknya adalah Rp 100.000 untuk tiap unit nya. 3. Produk yang bisa dihasilkan dalam sebulan tersebut adalah 1.000 unit Pertanyaannya: 1) Bagaimana cara menghitung unit yang harus dijual dan omset rupiah yang harus dihasilkan agar Budi bisa tahu pada angka berapa UD Maju Jaya dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi? 2) Dan jika Budi sebagai pemilik menginginkan untung sebesar Rp 50.000.000,- berapa unit kah produk yang harus dijual? minta tolong yaa kak๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป

37

5.0

Jawaban terverifikasi

Iklan