Indikator yang paling tepat digunakan untuk titrasi HCl 0,1 M oleh NaOH 0,1 M adalah .... A. metil merah (rentang pH: 3,5 – 4,8) B. brom kresol hijau (rentang pH: 4,6 – 5,8) C. bromtimol biru (rentang pH: 6,0 – 8,0) D. fenolftalein (rentang pH: 8,0 – 10,0) E. alizarin kuning (rentang pH: 10,0 – 12,5)

Halo Tetsu, kakak bantu jawab ya.. Jawabannya adalah D. Fenolftalein (rentang pH : 8,0 -10,0) Berikut penjelasannya. Titrasi adalah salah satu metode untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui. Indikator asam-basa adalah senyawa halokromik yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan larutan  basa. Contoh indikator asam-basa : fenolftalein, metil oranye, bromotimol biru, dan sebagainya. Titrasi antara HCl (asam kuat) dan NaOH (basa kuat) akan menghasilkan reaksi penetralan. Reaksi : HCl + NaOH -> NaCl + H2O Sehingga pH (derajat keasaman) yang dihasilkan pada reaksi penetralan, pH= 7 (titik ekivalen). Dimana, daerah perubahan pH drastis pada pH 4-10. Maka, indikator asam basa yang sesuai adalah metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein. Namun, fenolftalein (pH 8,0-10,0) memberikan hasil yang lebih tajam, ditandai dengan muncul warna merah muda seulas dan tidak hilang setelah dikocok. Jadi, Indikator yang paling tepat digunakan untuk titrasi HCl 0,1 M oleh NaOH 0,1 M adalah Fenolftalein (rentang pH : 8,0 -10,0). Terimakasih sudah bertanya di Roboguru.