hubungan yang tepat antara titrat, titran, dan indikator asam-basa yang digunakan adalah ....

Jawaban: titrat = CH3COOH; titran = KOH; indikator = bromtimol biru Titrasi asam basa adalah prosedur untuk menentukan molaritas (M) atau kadar suatu asam atau basa berdasarkan reaksi netralisasi. Titik ekuivalen merupakan titik saat asam-basa tepat habis bereaksi. Titik akhir titrasi merupakan titik saat indikator asam-basa mengalami perubahan warna. Daerah perubahan pH drastis adalah daerah warna indikator asam-basa berubah meskipun dengan sedikit penambahan titran. Titran merupakan zat yang telah diketahui konsentrasinya, sedangkan titrat adalah zat yang akan dicari konsentrasinya. Indikator asam-basa adalah zat yang memiliki warna berbeda pada suasana asam atau basa, serta mempunyai rentang perubahan warna pada pH tertentu. Rentang pH pada saat terjadi perubahan warna disebut dengan trayek pH. Berikut ini trayek pH dari beberapa indikator: Metil jingga = 3,1-4,4 dengan perubahan warna dari merah ke kuning Metil merah = 4,4-6,3 dengan perubahan warna dari merah ke kuning Klorofenol merah = 4,8 - 6,4 dengan perubahan warna dari kuning ke merah Bromtimol biru = 6,0-7,6 dengan perubahan warna dari kuning ke biru Kresol merah = 7,0 – 8,8 dengan perubahan warna dari kuning ke merah Fenolftalein = 8,3-10,0 dengan perubahan warna dari tak berwarna ke merah Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat titik ekuivalen pada pH=7, pada titrasi asam lemah dengan basa kuat titik ekuivalen pada pH di atas 7 dan pada titrasi basa lemah dengan asam kuat titik ekuivalen pada pH di bawah 7. Tidak ada indikator klorofenol biru, yang ada adalah klorofenol merah dan bromtimol biru. CH3COOH merupakan asam lemah dan KOH merupakan basa kuat, maka titik ekuivalennya berada di atas 7. Bromtimol biru memiliki trayek pH 6,0-7,6 sehingga bromtimol biru dapat digunakan untuk titrasi tersebut. Jadi, hubungan yang tepat antara titrat, titran, dan indikator asam-basa yang digunakan adalah CH3COOH, KOH dan indikator bromtimol biru.