Aeera A

30 November 2022 16:02

Iklan

Iklan

Aeera A

30 November 2022 16:02

Pertanyaan

Hindu dan Buddha sebenarnya muncul pada dua waktu yang berbeda (Hindu ± 1500 SM, sedangkan Buddha ± 500 SM), namun ketika berkembang di indonesia keduanya hampir terjadi bersamaan. Berkaitan dengan pembawa masuk pengaruh agama dan kebudayaan Buddha ke Nusantara, kelompok masyarakat mana yang dianggap paling besar peranannya? Apa alasannya?

Hindu dan Buddha sebenarnya muncul pada dua waktu yang berbeda (Hindu ± 1500 SM, sedangkan Buddha ± 500 SM), namun ketika berkembang di indonesia keduanya hampir terjadi bersamaan. Berkaitan dengan pembawa masuk pengaruh agama dan kebudayaan Buddha ke Nusantara, kelompok masyarakat mana yang dianggap paling besar peranannya? Apa alasannya?

alt

32

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

YUAN H

21 Desember 2023 11:58

Jawaban terverifikasi

<p>Pengaruh agama Buddha ke Nusantara sebagian besar dianggap memiliki peran besar dalam hal ini. Pada umumnya, penyebaran agama Buddha di Indonesia terkait erat dengan perjalanan para pedagang dan misionaris dari Hindia, yang merupakan pusat peradaban Buddha pada masa itu. Kelompok masyarakat yang dianggap memiliki peran besar dalam penyebaran agama Buddha di Nusantara adalah para pedagang dan kaum bangsawan maritim dari Hindia, terutama pada masa kerajaan Sriwijaya dan Tmajapahit. Beberapa alasan utama termasuk:&nbsp;</p><p>1. Hubungan Maritim: Pedagang dan pelayar dari Hindia memiliki hubungan maritim yang erat dengan wilayah Nusantara. Melalui jalur perdagangan laut, mereka membawa tidak hanya barang dagangan tetapi juga pengaruh budaya dan agama, termasuk ajaran Buddha.&nbsp;</p><p>2. Peran Kerajaan Sriwijaya: Sriwijaya, sebuah kerajaan maritim di Pulau Sumatra, dianggap memiliki peran besar dalam penyebaran agama Buddha. Pusat perdagangan dan kebudayaan seperti Pelembang menjadi pusat penyebaran agama Buddha di kawasan ini.&nbsp;</p><p>3. Keberlanjutan di Kerajaan Tmajapahit: Meskipun Hindu-Buddha sering diidentifikasi dengan kerajaan Tmajapahit, agama Buddha juga memiliki pengaruh yang signifikan. Beberapa rata Tmajapahit bahkan mengadopsi ajaran Buddha.&nbsp;</p><p>Seiring berjalannya waktu, agama Buddha dan Hindu berkembang secara bersamaan di Nusantara, dan unsur-unsur keduanya seringkali terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari dan struktur sosial masyarakat. Meskipun Hindu dan Buddha memiliki perkembangan dan waktu muncul yang berbeda, namun di Nusantara, keduanya tumbuh bersama dan menciptakan warisan budaya yang kaya dan unik.</p>

Pengaruh agama Buddha ke Nusantara sebagian besar dianggap memiliki peran besar dalam hal ini. Pada umumnya, penyebaran agama Buddha di Indonesia terkait erat dengan perjalanan para pedagang dan misionaris dari Hindia, yang merupakan pusat peradaban Buddha pada masa itu. Kelompok masyarakat yang dianggap memiliki peran besar dalam penyebaran agama Buddha di Nusantara adalah para pedagang dan kaum bangsawan maritim dari Hindia, terutama pada masa kerajaan Sriwijaya dan Tmajapahit. Beberapa alasan utama termasuk: 

1. Hubungan Maritim: Pedagang dan pelayar dari Hindia memiliki hubungan maritim yang erat dengan wilayah Nusantara. Melalui jalur perdagangan laut, mereka membawa tidak hanya barang dagangan tetapi juga pengaruh budaya dan agama, termasuk ajaran Buddha. 

2. Peran Kerajaan Sriwijaya: Sriwijaya, sebuah kerajaan maritim di Pulau Sumatra, dianggap memiliki peran besar dalam penyebaran agama Buddha. Pusat perdagangan dan kebudayaan seperti Pelembang menjadi pusat penyebaran agama Buddha di kawasan ini. 

3. Keberlanjutan di Kerajaan Tmajapahit: Meskipun Hindu-Buddha sering diidentifikasi dengan kerajaan Tmajapahit, agama Buddha juga memiliki pengaruh yang signifikan. Beberapa rata Tmajapahit bahkan mengadopsi ajaran Buddha. 

Seiring berjalannya waktu, agama Buddha dan Hindu berkembang secara bersamaan di Nusantara, dan unsur-unsur keduanya seringkali terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari dan struktur sosial masyarakat. Meskipun Hindu dan Buddha memiliki perkembangan dan waktu muncul yang berbeda, namun di Nusantara, keduanya tumbuh bersama dan menciptakan warisan budaya yang kaya dan unik.


Iklan

Iklan

Nanda R

Gold

17 Februari 2024 10:03

Jawaban terverifikasi

<p>Pembawa masuk pengaruh agama dan kebudayaan Buddha ke Nusantara sebagian besar diatribusikan kepada perdagangan dan hubungan diplomatic dengan Kerajaan India, terutama pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Meskipun tidak ada bukti yang menyatakan bahwa satu kelompok masyarakat memiliki peran paling besar, namun para sejarawan cenderung menyoroti peran penting dari para pedagang dan penguasa di kerajaan-kerajaan tersebut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mereka dianggap memiliki peran besar:</p><p><strong>Hubungan Maritim:</strong></p><ul><li>Sriwijaya dan Majapahit, sebagai dua kerajaan maritim terkemuka di Nusantara, menjalin hubungan dagang yang erat dengan India. Melalui jalur perdagangan laut, terutama Selat Malaka, hubungan ini memungkinkan penyebaran ide, budaya, dan agama, termasuk agama Buddha, dari India ke kepulauan Nusantara.</li></ul><p><strong>Kerjasama Diplomatik:</strong></p><ul><li>Kerajaan-kerajaan di Nusantara, terutama Majapahit, menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara India, seperti Chola dan Hoysala. Kedekatan ini tidak hanya menguntungkan dalam hal ekonomi, tetapi juga memfasilitasi pertukaran budaya dan agama.</li></ul><p><strong>Pentingnya Agama sebagai Penentu Kekuasaan:</strong></p><ul><li>Raja-raja di Nusantara, terutama di masa Majapahit, melihat agama sebagai alat untuk mengokohkan dan memperkuat kekuasaan mereka. Penerimaan agama Buddha, yang memiliki nilai-nilai etika dan moral, membantu memperkuat legitimasi penguasa dan mengkonsolidasikan kekuatan politik mereka.</li></ul><p><strong>Pengaruh Budaya dan Pendidikan:</strong></p><ul><li>Peninggalan arkeologis menunjukkan bahwa agama Buddha tidak hanya hadir di tingkat penguasa, tetapi juga meresap ke dalam masyarakat umum. Candi-candi Buddha yang megah dan penyebaran literatur keagamaan menjadi bukti penting dari pengaruh budaya dan pendidikan dalam menyebarkan ajaran Buddha di Nusantara.</li></ul><p><strong>Penyebaran Agama Melalui Biara dan Candi:</strong></p><ul><li>Pembangunan biara dan candi-candi Buddha, seperti Candi Borobudur dan Candi Sewu, mencerminkan upaya penyebaran agama Buddha di Nusantara. Pembangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan penyimpanan literatur keagamaan.</li></ul>

Pembawa masuk pengaruh agama dan kebudayaan Buddha ke Nusantara sebagian besar diatribusikan kepada perdagangan dan hubungan diplomatic dengan Kerajaan India, terutama pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Meskipun tidak ada bukti yang menyatakan bahwa satu kelompok masyarakat memiliki peran paling besar, namun para sejarawan cenderung menyoroti peran penting dari para pedagang dan penguasa di kerajaan-kerajaan tersebut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mereka dianggap memiliki peran besar:

Hubungan Maritim:

  • Sriwijaya dan Majapahit, sebagai dua kerajaan maritim terkemuka di Nusantara, menjalin hubungan dagang yang erat dengan India. Melalui jalur perdagangan laut, terutama Selat Malaka, hubungan ini memungkinkan penyebaran ide, budaya, dan agama, termasuk agama Buddha, dari India ke kepulauan Nusantara.

Kerjasama Diplomatik:

  • Kerajaan-kerajaan di Nusantara, terutama Majapahit, menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara India, seperti Chola dan Hoysala. Kedekatan ini tidak hanya menguntungkan dalam hal ekonomi, tetapi juga memfasilitasi pertukaran budaya dan agama.

Pentingnya Agama sebagai Penentu Kekuasaan:

  • Raja-raja di Nusantara, terutama di masa Majapahit, melihat agama sebagai alat untuk mengokohkan dan memperkuat kekuasaan mereka. Penerimaan agama Buddha, yang memiliki nilai-nilai etika dan moral, membantu memperkuat legitimasi penguasa dan mengkonsolidasikan kekuatan politik mereka.

Pengaruh Budaya dan Pendidikan:

  • Peninggalan arkeologis menunjukkan bahwa agama Buddha tidak hanya hadir di tingkat penguasa, tetapi juga meresap ke dalam masyarakat umum. Candi-candi Buddha yang megah dan penyebaran literatur keagamaan menjadi bukti penting dari pengaruh budaya dan pendidikan dalam menyebarkan ajaran Buddha di Nusantara.

Penyebaran Agama Melalui Biara dan Candi:

  • Pembangunan biara dan candi-candi Buddha, seperti Candi Borobudur dan Candi Sewu, mencerminkan upaya penyebaran agama Buddha di Nusantara. Pembangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan penyimpanan literatur keagamaan.

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pernyataan berikut ini yang bukan latar belakang dari Reformasi Gereja adalah .... a. menolak indulgensi b. penyimpangan-penyimpangan dalam tubuh gereja c. gereja menjadi pusat monopoli d. lebih merupakan reaksi langsung atas gerakan Protestanisme e. bertujuan menata kembali gereja sesuai dengan ajaran lnjil

1rb+

0.0

Jawaban terverifikasi