Nayla A

11 Januari 2024 14:15

Iklan

Nayla A

11 Januari 2024 14:15

Pertanyaan

guys pliss bantuin bikin kritik artikel besok dikumpulin huhuhuu. "Soal Seruan Boikot Produk Pro Israel, Pemerintah Diminta Beri Kejelasan" Sebagian masyarakat menyampaikan seruan aksi boikot terhadap produk-produk pro-Israel. Hal ini imbas konflik antara Palestina dan Israel yang telah berubah menjadi tragedi kemanusiaan. Ajakan boikot produk yang diduga terafiliasi atau pro Israel saat ini dinilai membawa efek domino ke berbagai bidang usaha, dan justru memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia. Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Dr. Piter Abdullah Redjalam menyebut aksi penolakan produk pro Israel merupakan langkah politik dan bukan langkah ekonomi, sehingga memerlukan arahan yang jelas dari pemerintah. "Dalam hal ini, kita butuh kehadiran negara. Negara harus mengatakan mana yang diboikot, mengapa mereka diboikot. Kita harus punya gambaran jelas dan tidak menghakimi seenaknya. Apalagi ada perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Amerika yang sebenarnya produk lokal dan diciptakan oleh orang lokal," jelas Piter dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023). Hal tersebut dia ungkapkan dalam Podcast Kasisolusi bertajuk 'Dilema Boikot & PHK, Siapkah UMKM Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja? Ini Kata Pakar Ekonomi - Dr. Piter'. Ia menegaskan masyarakat harus paham dengan jelas kebenaran dan sumber fakta dari daftar produk yang diboikot. Di sisi lain, dia mengingatkan gerai-gerai multinasional di Indonesia yang dimiliki oleh orang Indonesia asli untuk menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya di dalam negeri, termasuk menggunakan pemasok bahan baku (supplier) lokal. "Dalam pengertian ekonomi, boikot itu lebih banyak mudharatnya untuk Indonesia dibanding Israel. Dampak kepada Indonesia itu langsung dirasakan terutama bagi mereka yang bekerja di perusahaan yang diboikot dan para supplier," tambah Piter. Menurutnya aksi boikot yang tidak terarah bisa saja memicu risiko PHK (pemutusan hubungan kerja). Karena itu dia meminta pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah mitigasi serta melindungi para pekerja Indonesia. Piter pun meminta pemerintah untuk menghadirkan solusi dengan memberikan kejelasan informasi mengenai perusahaan apa saja yang terbukti dan tidak terbukti terafiliasi dengan Israel. Terlepas dari efek domino penolakan produk yang dituduh terafiliasi dengan Israel, beberapa pihak beranggapan UMKM dapat menyerap mereka yang terdampak PHK, sehingga potensi PHK yang mungkin akan terjadi dapat diatasi dengan penyerapan tenaga kerja ke sektor UMKM Namun, Co-Founder Kasisolusi Reinat Fuad tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dia melihat UMKM dalam hal ini juga menjadi pihak yang terdampak karena merupakan bagian dari supply chain yang terbentuk dalam ekosistem bisnis perusahaan multinasional. "Sebagian besar (perusahaan multinasional) kan buat menghidupi ekosistem yang ada di indonesia. Kita ini pro loh sama pengusaha-pengusaha kecil yang menyuplai mereka, nasinya, dagingnya, ayamnya misalnya atau packaging-nya, konsultan pajaknya. Dari ekosistem semua dari advertising-nya agency-nya itu pakai ekosistem lokal juga akan terdampak dan mereka juga UMKM," katanya. Lebih lanjut dia mengatakan upaya shifting pekerja yang terkena PHK juga tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018 menunjukkan sekitar 97% pekerja diserap oleh UMKM, lalu sebanyak 99% di antaranya berasal dari sektor mikro seperti toko kelontong atau tukang bakso yang bayarannya di bawah UMR. "Apabila perusahaan atau gerai-gerai multinasional ini collapse, para pekerja yang terdampak tidak bisa shifting karena mereka sangat mikro dengan (hanya memiliki) 1-2 karyawan. Jika para pekerja yang biasa mendapat gaji UMR bahkan di atas UMR pendapatannya menurun, maka daya beli juga ikut turun, semua jadi terkena imbasnya, baik gerai lokal maupun multinasional," lanjut Reinat. PLISSS BANTUIN AKUU BUTUH BANTUANNN BUAT TUGAS BESOK :(((

guys pliss bantuin bikin kritik artikel besok dikumpulin huhuhuu.           

"Soal Seruan Boikot Produk Pro Israel, Pemerintah Diminta Beri Kejelasan"

Sebagian masyarakat menyampaikan seruan aksi boikot terhadap produk-produk pro-Israel. Hal ini imbas konflik antara Palestina dan Israel yang telah berubah menjadi tragedi kemanusiaan.

Ajakan boikot produk yang diduga terafiliasi atau pro Israel saat ini dinilai membawa efek domino ke berbagai bidang usaha, dan justru memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia.

Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Dr. Piter Abdullah Redjalam menyebut aksi penolakan produk pro Israel merupakan langkah politik dan bukan langkah ekonomi, sehingga memerlukan arahan yang jelas dari pemerintah.

"Dalam hal ini, kita butuh kehadiran negara. Negara harus mengatakan mana yang diboikot, mengapa mereka diboikot. Kita harus punya gambaran jelas dan tidak menghakimi seenaknya. Apalagi ada perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Amerika yang sebenarnya produk lokal dan diciptakan oleh orang lokal," jelas Piter dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023).

Hal tersebut dia ungkapkan dalam Podcast Kasisolusi bertajuk 'Dilema Boikot & PHK, Siapkah UMKM Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja? Ini Kata Pakar Ekonomi - Dr. Piter'. Ia menegaskan masyarakat harus paham dengan jelas kebenaran dan sumber fakta dari daftar produk yang diboikot. Di sisi lain, dia mengingatkan gerai-gerai multinasional di Indonesia yang dimiliki oleh orang Indonesia asli untuk menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya di dalam negeri, termasuk menggunakan pemasok bahan baku (supplier) lokal.

"Dalam pengertian ekonomi, boikot itu lebih banyak mudharatnya untuk Indonesia dibanding Israel. Dampak kepada Indonesia itu langsung dirasakan terutama bagi mereka yang bekerja di perusahaan yang diboikot dan para supplier," tambah Piter.

Menurutnya aksi boikot yang tidak terarah bisa saja memicu risiko PHK (pemutusan hubungan kerja). Karena itu dia meminta pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah mitigasi serta melindungi para pekerja Indonesia.

Piter pun meminta pemerintah untuk menghadirkan solusi dengan memberikan kejelasan informasi mengenai perusahaan apa saja yang terbukti dan tidak terbukti terafiliasi dengan Israel.

Terlepas dari efek domino penolakan produk yang dituduh terafiliasi dengan Israel, beberapa pihak beranggapan UMKM dapat menyerap mereka yang terdampak PHK, sehingga potensi PHK yang mungkin akan terjadi dapat diatasi dengan penyerapan tenaga kerja ke sektor UMKM

Namun, Co-Founder Kasisolusi Reinat Fuad tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dia melihat UMKM dalam hal ini juga menjadi pihak yang terdampak karena merupakan bagian dari supply chain yang terbentuk dalam ekosistem bisnis perusahaan multinasional.

"Sebagian besar (perusahaan multinasional) kan buat menghidupi ekosistem yang ada di indonesia. Kita ini pro loh sama pengusaha-pengusaha kecil yang menyuplai mereka, nasinya, dagingnya, ayamnya misalnya atau packaging-nya, konsultan pajaknya. Dari ekosistem semua dari advertising-nya agency-nya itu pakai ekosistem lokal juga akan terdampak dan mereka juga UMKM," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan upaya shifting pekerja yang terkena PHK juga tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018 menunjukkan sekitar 97% pekerja diserap oleh UMKM, lalu sebanyak 99% di antaranya berasal dari sektor mikro seperti toko kelontong atau tukang bakso yang bayarannya di bawah UMR.

"Apabila perusahaan atau gerai-gerai multinasional ini collapse, para pekerja yang terdampak tidak bisa shifting karena mereka sangat mikro dengan (hanya memiliki) 1-2 karyawan. Jika para pekerja yang biasa mendapat gaji UMR bahkan di atas UMR pendapatannya menurun, maka daya beli juga ikut turun, semua jadi terkena imbasnya, baik gerai lokal maupun multinasional," lanjut Reinat.

PLISSS BANTUIN AKUU BUTUH BANTUANNN BUAT TUGAS BESOK :(((

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

00

:

06

:

47

Klaim

3

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Mercon M

Community

30 April 2024 11:50

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban:</p><p>Dalam mengevaluasi artikel tersebut, kita bisa memperhatikan beberapa aspek sebagai bahan kritik:</p><ol><li><strong>Kekurangan Informasi dari Pemerintah</strong>: Artikel menyoroti kebutuhan akan kejelasan dari pemerintah terkait dengan produk-produk yang akan diboikot. Namun, kekurangan informasi ini bisa menjadi celah untuk spekulasi dan kebingungan di masyarakat. Sebagai kritik, pembaca dapat menyoroti perlunya pemerintah untuk memberikan komunikasi yang lebih transparan dan terperinci terkait kebijakan boikot.</li><li><strong>Dampak Ekonomi</strong>: Artikel membahas dampak ekonomi dari aksi boikot, terutama terhadap perekonomian Indonesia dan pekerja di perusahaan yang terkena dampak. Namun, kritik dapat ditujukan pada kurangnya analisis mendalam tentang potensi alternatif atau strategi mitigasi yang dapat diambil oleh pemerintah atau sektor usaha untuk mengurangi dampak negatif dari boikot tersebut.</li><li><strong>Perspektif UMKM</strong>: Artikel juga mengangkat perspektif UMKM yang terdampak sebagai bagian dari rantai pasokan perusahaan multinasional. Namun, pembaca dapat mengkritik bahwa pandangan ini mungkin belum sepenuhnya mewakili kompleksitas situasi ekonomi dan sosial di lapangan. Mungkin perlu lebih banyak data dan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap.</li><li><strong>Diversifikasi Sumber</strong>: Pembaca dapat menyarankan untuk memperkaya artikel dengan memasukkan pandangan dari berbagai pihak yang terlibat, seperti perwakilan pemerintah, pekerja, akademisi, dan masyarakat sipil. Ini dapat memberikan sudut pandang yang lebih kaya dan komprehensif tentang isu yang dibahas.</li></ol><p>&nbsp;</p><p>Dengan mengevaluasi artikel tersebut dari berbagai sudut pandang, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas isu dan potensi dampak dari seruan boikot produk pro-Israel.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Jawaban:

Dalam mengevaluasi artikel tersebut, kita bisa memperhatikan beberapa aspek sebagai bahan kritik:

  1. Kekurangan Informasi dari Pemerintah: Artikel menyoroti kebutuhan akan kejelasan dari pemerintah terkait dengan produk-produk yang akan diboikot. Namun, kekurangan informasi ini bisa menjadi celah untuk spekulasi dan kebingungan di masyarakat. Sebagai kritik, pembaca dapat menyoroti perlunya pemerintah untuk memberikan komunikasi yang lebih transparan dan terperinci terkait kebijakan boikot.
  2. Dampak Ekonomi: Artikel membahas dampak ekonomi dari aksi boikot, terutama terhadap perekonomian Indonesia dan pekerja di perusahaan yang terkena dampak. Namun, kritik dapat ditujukan pada kurangnya analisis mendalam tentang potensi alternatif atau strategi mitigasi yang dapat diambil oleh pemerintah atau sektor usaha untuk mengurangi dampak negatif dari boikot tersebut.
  3. Perspektif UMKM: Artikel juga mengangkat perspektif UMKM yang terdampak sebagai bagian dari rantai pasokan perusahaan multinasional. Namun, pembaca dapat mengkritik bahwa pandangan ini mungkin belum sepenuhnya mewakili kompleksitas situasi ekonomi dan sosial di lapangan. Mungkin perlu lebih banyak data dan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap.
  4. Diversifikasi Sumber: Pembaca dapat menyarankan untuk memperkaya artikel dengan memasukkan pandangan dari berbagai pihak yang terlibat, seperti perwakilan pemerintah, pekerja, akademisi, dan masyarakat sipil. Ini dapat memberikan sudut pandang yang lebih kaya dan komprehensif tentang isu yang dibahas.

 

Dengan mengevaluasi artikel tersebut dari berbagai sudut pandang, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas isu dan potensi dampak dari seruan boikot produk pro-Israel.

 

 

 


 


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Ternyata ada satu berita tambahan, yang menggeser berita lainnya, judul berita itu dibuat lebih besar dari huruf lainnya, Ir. Sukarno Ditangkap! "la ditangkap lagi?" aku bergumam sambil terus membaca. Masih kuingat beberapa tahun lalu saat Ir. Sukarno ditangkap. Dia sempat dipenjara di Sukamiskin, dan kemudian membacakan pleidoinya yang terkenal, Indonesia Menggugat. "Kata Tuan, kali ini Ir. Sukarno akan dibuang ke Flores," tambah Syukur Urip. Sumber: Yudhi Herwibowo, Sang Penggesek Biola: Sebuah Roman Wage Rudolf Supratman, Tangerang Selatan, Imania, 2018 4. Alur dalam kutipan novel tersebut adalah....

9

0.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

12

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

7

5.0

Jawaban terverifikasi

Kerusakan Situs Gunung Padang Akibat Gempa Cianjur Kepala Berita: Gunung Padang yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan. Gunung Padang turut terdampak gempa bumi. Tubuh Berita: Dilansir detikJabar, Sabtu (26/11/2022), Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Nanang Sukmana, menjelaskan kerusakan Gunung Padang di bagian tourist information center (TIC), plafon TIC roboh akibat gempa. "Jadi yang rusak kantor TIC, itu pun hanya plafonnya yang jatuh. Kalau situs utamanya aman, tidak ada kerusakan apa pun," ucap Nanang, Sabtu (26/11/2022). Menurutnya, aktivitas wisata di Gunung Padang saat ini masih berjalan. Wisatawan dari luar daerah pun masih banyak yang berdatangan untuk melihat kemegahan struktur bangunan peninggalan leluhur itu. "Yang berkunjung masih banyak, terutama rombongan pelajar. Tapi tidak sebanyak sebelumnya, karena Cianjur masih berduka pascagempa," jelasnya. Ekor Berita: Gunung Padang merupakan situs megalitikum yang dibangun pada 5200 sebelum Masehi (SM). Situs dengan luas 291.800 meter persegi itu berlokasi di Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Gunung Padang juga ternyata mengarah ke Gunung Gede Pangrango di sebelah utara. Bahkan perhitungan arahnya sangat tepat, di mana Gunung Gede sebenarnya tidak persis berada di nol derajat arah utara, dan Gunung Padang sengaja dirahakan sesuai garis lurus dengan Gunung Gede Pangrango. Situs Gunung Padang dibuat menggunakan bebatuan kekar kolom (coloumnar joint) dengan bentuk persegi lima memanjang disusun dan bukan terbentuk secara alami. Carilah ciri kebahasaan dalam teks berita tersebut!!

17

0.0

Jawaban terverifikasi