10 Januari 2023 11:20

Iklan

10 Januari 2023 11:20

Pertanyaan

gagasan pokok tentang antitawuran

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

15

:

43

:

23

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

23 Januari 2024 08:55

Jawaban terverifikasi

Gagasan pokok tentang antitawuran berkaitan dengan upaya untuk mencegah dan memberantas kegiatan tawuran atau perkelahian antara kelompok remaja atau pemuda. Antitawuran melibatkan berbagai strategi dan program yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, mengurangi konflik, dan mencegah terjadinya kekerasan di antara kelompok-kelompok tersebut. Beberapa gagasan pokok tentang antitawuran melibatkan: 1. Pendidikan dan Kesadaran: Mengedukasi masyarakat, terutama remaja, tentang dampak negatif tawuran dan kekerasan. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko dan konsekuensi dari keterlibatan dalam tawuran. Pembinaan dan Pembelajaran Keterampilan Sosial: 2. Menyediakan pelatihan dan pembinaan untuk membantu remaja mengembangkan keterampilan sosial, manajemen emosi, dan konflik resolusi. Tujuannya adalah memberikan alternatif positif untuk mengekspresikan ketegangan atau frustrasi. 3. Kerja Sama dengan Pihak Terkait: Kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan organisasi masyarakat untuk menciptakan upaya bersama dalam mencegah tawuran. Ini melibatkan penyediaan fasilitas dan program yang mendukung pemuda. 4. Pengawasan dan Penegakan Hukum: Meningkatkan pengawasan di tempat-tempat yang sering menjadi lokasi tawuran, dan menegakkan hukum untuk menghukum mereka yang terlibat dalam kegiatan kekerasan. 5. Pembentukan Pemuda Positif: Menggalakkan kegiatan positif, seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial, untuk membantu pemuda menyalurkan energi mereka ke arah yang lebih konstruktif dan membangun. 6. Kampanye Anti-Tawuran: Mengadakan kampanye informasi dan kesadaran di komunitas untuk menekankan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan kerjasama. Kampanye ini dapat melibatkan media sosial, poster, dan kegiatan publik lainnya. 7. Konseling dan Dukungan Emosional: Menyediakan layanan konseling dan dukungan emosional bagi mereka yang terlibat dalam tawuran atau yang berpotensi terlibat, untuk membantu mereka mengatasi masalah dan konflik secara konstruktif.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

24

0.0

Jawaban terverifikasi