Fe(OH)3 merupakan koloid hidrofob yang bermuatan positif. Larutan yang paling baik untuk mengoagulasikan koloid tersebut adalah a. Ag₂CrO4 b. K₂Cr₂O7 c.Pb(NO3)2 d. Ca3(PO4)2 e. C12H22O11

Larutan yang paling baik untuk mengkoagulasi koloid Fe(OH)3 adalah c. Ca3(PO4)2. Pembahasan : Koloid distabilkan oleh muatannya. Apabila muatan koloid dilucuti, maka kestabilannya akan berkurang dan dapat menyebabkan koagulasi. Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau jika elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid. Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedang koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua. Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat, maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid, sehingga terjadi koagulasi. Fe(OH)3 merupakan koloid yang bermuatan positif, sehingga larutan yang paling baik untuk mengkoagulasi koloid tersebut adalah larutan yang memiliki anion dengan muatan paling negatif. Kita dapat melihat muatan anion sebagai berikut : a. Ag2CrO4 --> 2Ag+ + CrO4 2- (muatan anion -2) b. K2Cr2O7 --> 2K+ + Cr2O7 2- (muatan anion -2) c. Pb(NO3)2 --> Pb2+ + 2NO3- (muatan anion -1) d. Ca3(PO4)2 --> 3Ca2+ + 2PO4 3- (muatan anion -3) e. C12H22O11 tidak mengion Dari ionisasi di atas anion paling negatif terdapat pada larutan Ca3(PO4)2. Dengan demikian larutan yang paling baik untuk mengkoagulasi koloid Fe(OH)3 adalah d. Ca3(PO4)2.