faktor kemiripan kebijakan thomas stamford raffles dengan kebijakan Daendels

Faktor kemiripan kebijakan Thomas Stamford Raffles dengan Herman Willem Daendels terutama terletak pada tujuan akhir untuk memperkuat kontrol pemerintah kolonial dan mengoptimalkan eksploitasi ekonomi wilayah jajahan. Meskipun metode yang digunakan sering kali berbeda secara signifikan (Daendels lebih represif, Raffles lebih liberal dalam teori), beberapa kemiripan mendasar dapat diidentifikasi: Sentralisasi Pemerintahan: Kedua pemimpin menerapkan kebijakan untuk memusatkan kekuasaan di tangan pemerintah kolonial dan mengurangi pengaruh penguasa lokal (seperti bupati atau sultan). Mereka mengubah struktur pemerintahan feodal menjadi birokrasi yang lebih terpusat, dengan penguasa pribumi diangkat sebagai pegawai pemerintah yang digaji, bukan sebagai penguasa otonom. Optimalisasi Pendapatan: Baik Daendels maupun Raffles berusaha meningkatkan pendapatan dari Hindia Belanda untuk keuntungan negara induk (Belanda/Prancis dan Inggris). Daendels melakukannya melalui penjualan tanah dan penyerahan wajib, sementara Raffles melalui sistem sewa tanah (landrent system), yang keduanya bertujuan mengalirkan kekayaan dari tanah jajahan ke kas pemerintah kolonial. Reformasi Administrasi Hukum: Keduanya melakukan reformasi di bidang hukum dan peradilan untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dan seragam di Jawa. Penguatan Militer dan Pertahanan: Mengingat situasi politik global saat itu (Perang Napoleon di Eropa), kedua gubernur jenderal memandang kekuatan militer dan pertahanan sebagai fondasi penting untuk menjaga keamanan dan kontrol atas wilayah tersebut. Secara ringkas, kedua pemerintahan tersebut menandai transisi dari sistem pemerintahan yang didominasi oleh korporasi dagang (VOC) yang terdesentralisasi ke pemerintahan kolonial yang lebih modern, terpusat, dan birokratis.