Layla A
28 Mei 2023 11:33
Iklan
Layla A
28 Mei 2023 11:33
Pertanyaan
1
1
Iklan
Nanda R
Community
06 Februari 2024 11:52
Faktor Intern dan Ekstern Lahirnya Nasionalisme di Indonesia:
Faktor Intern:
Kondisi Sosial-Budaya: Adanya kesadaran akan identitas budaya dan kebersamaan dalam masyarakat Indonesia menjadi pendorong terbentuknya nasionalisme. Bahasa, adat istiadat, dan nilai-nilai lokal memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional.
Pendidikan Modern: Penyebaran pendidikan modern oleh pihak Belanda membawa dampak ganda. Di satu sisi, pendidikan membuka wawasan masyarakat terhadap ide-ide nasionalisme di Eropa, sedangkan di sisi lain, ketidaksetaraan dalam akses pendidikan juga menumbuhkan kesadaran akan ketidakadilan.
Peran Inteligensia: Kaum terpelajar, terutama dari kalangan priyayi dan kaum intelektual, memainkan peran kunci dalam menyebarkan ide-ide nasionalisme. Mereka menjadi pemimpin gerakan yang memperjuangkan kemerdekaan.
Faktor Ekstern:
Imperialisme Eropa: Pengaruh imperialisme Eropa, terutama Belanda, memicu perlawanan di kalangan bangsa Indonesia. Penjajahan dan eksploitasi ekonomi menciptakan ketidakpuasan dan keinginan untuk merdeka.
Perkembangan Nasionalisme di Dunia: Gerakan nasionalisme di berbagai belahan dunia, seperti di India dan Filipina, memberikan inspirasi bagi nasionalisme di Indonesia. Kesuksesan gerakan kemerdekaan di tempat lain membakar semangat perjuangan di Indonesia.
Perdagangan Global: Kontak dengan perdagangan global membawa konsep-konsep baru, termasuk konsep keadilan dan persamaan, yang mendukung perkembangan nasionalisme di Indonesia.
Ciri Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah Tahun 1908:
Sebelum Tahun 1908:
Perlawanan Lokal: Sejumlah kerajaan di Indonesia melakukan perlawanan terhadap penetrasi Belanda, contohnya, Pangeran Diponegoro dalam Perang Diponegoro (1825–1830) dan Pangeran Antasari di Banjarmasin.
Kesadaran Awal: Munculnya kesadaran awal tentang identitas kebangsaan, tetapi belum terorganisir secara nasional.
Perlawanan Tionghoa dan Pribumi: Perlawanan terhadap ketidakadilan dan eksploitasi oleh pihak Belanda, melibatkan baik komunitas Tionghoa maupun pribumi.
Sesudah Tahun 1908:
Sumpah Pemuda (1928): Menandai langkah penting menuju kesatuan nasional, dengan penekanan pada satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air.
Organisasi Nasionalis: Pembentukan organisasi-organisasi nasionalis seperti Budi Utomo (1908), Sarekat Islam (1912), dan Indische Partij (1912).
Pemberontakan dan Demonstrasi: Pemberontakan Banten (1888), Sarekat Islam sebagai organisasi massa besar pertama, serta serangkaian demonstrasi dan mogok kerja menunjukkan semangat perlawanan.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Maknanya:
Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945):
Deklarasi Kemerdekaan: Dilakukan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta di Jakarta, menandai dimulainya kemerdekaan Indonesia setelah berabad-abad dijajah.
Makna Simbolis: Proklamasi memiliki makna simbolis yang mendalam, mengisyaratkan tekad dan semangat untuk mencapai kemerdekaan di tengah tekanan dan ketidakpastian.
Risiko dan Perjuangan: Meskipun dilakukan dalam situasi berisiko tinggi dengan kehadiran penjajah Jepang dan sekutu di Indonesia, proklamasi menunjukkan keberanian dan keputusan untuk merdeka.
Landasan Hukum: Proklamasi menjadi landasan hukum bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi tonggak awal bagi negara Indonesia merdeka.
Hari Kemerdekaan: 17 Agustus dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia, mencerminkan semangat dan kebanggaan sebagai bangsa yang meraih kemerdekaan melalui perjuangan panjang.
· 0.0 (0)
Iklan
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!