Hilya H

28 Maret 2024 11:47

Iklan

Iklan

Hilya H

28 Maret 2024 11:47

Pertanyaan

Empat buah sendok yang terbuat dari bahan yang berbeda yaitu kayu, baja, plastik, dan kaca. Empat buah sendok tersebut ditempatkan dalam empat buah wadah yang didalamnya terdapat air yang sudah mendidih dengan bagian ujung sendok tidak tercelup ke air. Pada percobaan itu, ujung sendok yang paling cepat panas adalah … a. Sendok kaca b. Sendok plastik c. Sendok baja d. Sendok kayu


1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Dela A

Community

28 Maret 2024 11:48

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Jawaban C. Sendok baja</strong></p><p><br>Sendok akan cepat panas jika sendok tersebut terbuat dari bahan yang termasuk konduktor, yaitu bahan yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Dari keempat bahan sendok, bahan yang paling baik dalam menghantarkan panas adalah baja. Oleh karena itu ujung sendok yang paling cepat panas adalah sendok baja.</p>

Jawaban C. Sendok baja


Sendok akan cepat panas jika sendok tersebut terbuat dari bahan yang termasuk konduktor, yaitu bahan yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Dari keempat bahan sendok, bahan yang paling baik dalam menghantarkan panas adalah baja. Oleh karena itu ujung sendok yang paling cepat panas adalah sendok baja.


Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

29 Maret 2024 12:27

Jawaban terverifikasi

<p>Dalam percobaan tersebut, sendok yang akan paling cepat panas adalah yang memiliki konduktivitas termal yang tinggi, yang berarti ia dapat menghantarkan panas dengan cepat. Berdasarkan sifat-sifat bahan yang diberikan, baja adalah bahan dengan konduktivitas termal yang lebih tinggi daripada plastik, kayu, atau kaca.</p><p>Jadi, jawaban yang benar adalah:</p><p>c. Sendok baja</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Dalam percobaan tersebut, sendok yang akan paling cepat panas adalah yang memiliki konduktivitas termal yang tinggi, yang berarti ia dapat menghantarkan panas dengan cepat. Berdasarkan sifat-sifat bahan yang diberikan, baja adalah bahan dengan konduktivitas termal yang lebih tinggi daripada plastik, kayu, atau kaca.

Jadi, jawaban yang benar adalah:

c. Sendok baja

 

 

 


 


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bahan konduktor yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya terbuat dari bahan logam Panci, wajan penggorengan, dan beberapa peralatan masak di dapur terbuat dari logam. Jenis logam yang paling sering digunakan untuk membuat alat-alat tersebut, antara lain besi, aluminium, dan tembaga. Bahan yang tidak dapat menghantarkan panas disebut isolator. Beberapa bahan yang termasuk sebagai isolator, antara lain kayu, kain, dan plastik. Penggunaan bahan-bahan ini banyak sekali dijumpai di sekitar kita. 1. Tuliskan hal-hal penting yang terdapat pada paragraf pertama!

5

0.0

Jawaban terverifikasi

Bioplastik, Plastik Ramah Lingkungan dari Singkong Sampah plastik menjadi masalah besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dan 24 persennya masih tidak terkelola. Berbagai alternatif ditawarkan, salah satunya biodegradable plastic atau bioplastik. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan inovasi teknologi untuk mengatasi permasalahan limbah plastik tersebut. Inovasi LIPI tersebut adalah bioplastik yang dikembangkan dengan menggunakan bahan dari tapioka atau singkong. Peneliti LPTB LIPI, Hanif Dawam Abdullah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengembangkan bioplastik sebagai alternatif untuk menggantikan plastik biasa. Bioplastik tersebut berbasis pati yang mudah diurai mikroba alami dengan cepat dan berpeluang menjadi solusi limbah plastik saat ini. Material dasar yang berasal dari singkong mudah didapatkan dan relatif murah. Bioplastik ini sudah dijual bebas baik secara daring maupun luring (online dan offline) oleh berbagai produsen. Sejauh ini, penggunaan plastik paling banyak adalah untuk kemasan makanan, yaitu sekitar 60 persen. Plastik sendiri tersusun dari polimer-polimer yang memiliki berat lebih ringan daripada air sehingga benda tersebut sangat mudah mengambang di air. Ketika menjadi sampah, plastik tidak mudah terurai. Dibutuhkan waktu lebih dari 3000 tahun sampai sampah plastik dapat terurai. Hal tersebut tentu saja dapat mencemari lingkungan. Bahaya lain dari sampah plastik adalah ketika terpecah menjadi butiran-butiran kecil. Pecahan plastik ini tidak dapat secara langsung terurai oleh bakteri dan dapat masuk ke dalam tubuh hewan. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan pengganti plastik yang lebih ramah terhadap lingkungan, salah satunya bioplastik. Berdasarkan bacaan tersebut, manakah pernyataan yang menujukkan bahwa bioplastik berpotensi menjadi bahan pengganti plastik biasa? A. Bahan dasar bioplastik terbuat dari singkong yang dapat diperbaharui. B. Material dari singkong memudahkan penguraian di alam. C. Harga bioplastik lebih mahal daripada plastik biasa. D. Bioplastik mudah didapat karena dijual bebas secara daring dan luring.

80

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Cermati teks eksposisi berikut! Gerakan Pelajar Bawa Tempat Makan dan Minum Terobosan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, melarang anak buahnya menggunakan kantong plastik dan botol kemasan plastik sekali pakai di kantornya patut diacungi jempol. Lebih bagus lagi kalau Mas Menteri membuat aturan serupa bukan sekadar imbauan untuk pelajar-pelajar di seluruh Indonesia agar sampah plastik di negeri kita tidak terus menumpuk dan tak terurus. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampah plastik menempati rangking kedua dalam jenis sampah yang paling dominan dihasilkan di Indonesia, yakni sebesar 15 persen. Angka ini tidak bisa dibilang kecil sebab jumlah timbunan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg. Berbagai upaya sebetulnya sudah dilakukan untuk mengurangi sampah plastik, seperti kampanye diet plastik, membuat bank sampah, mendaur ulang sampah, kebijakan plastik berbayar, menggunakan tas kain saat belanja, dan lain sebagainya. Namun, tampaknya itu masih belum maksimal dan signifikan. Karena itu, Mas Menteri dan pihak sekolah perlu bekerja sama dalam hal ini. Demi mengurangi sampah plastik, penulis mengusulkan kepada Mas Menteri sebagai pembuat kebijakan, dan pihak sekolah sebagai pelaksana agar membuat dan melaksanakan aturan membawa tempat makan dan minum bagi pelajar. Tentu saja para guru juga harus membawanya sebagai contoh untuk murid-muridnya. Salah satu sumber sampah plastik adalah di sekolah. Di kantin sekolah, kita bisa melihat sehari-hari para siswa membeli makanan dan minuman yang dikemas atau dibungkus dengan plastik. Contohnya, siomay, batagor, nasi uduk, nasi rames, nasi goreng, air mineral, es teh, dan jus mangga. Sudah begitu, makanan dan minuman itu dimasukkan ke kantong kresek dan diminum menggunakan sedotan plastik. Akibatnya, sampah plastik terus diproduksi di sekolah setiap harinya. Nah, jika siswa membawa tempat makan dan tempat minum, wadah tersebut dapat digunakan untuk makanan dan minuman yang dibelinya di kantin. Wadahnya bisa di-reuse dan di-refill. Jadi, kantin hemat pembelian plastik karena tidak perlu lagi menyiapkan kantong kresek, sedotan, sendok atau garpu plastik, bungkus plastik makanan, gelas plastik minuman, dan lain sebagainya. Kantin cukup menyediakan makanan dan minumannya saja. Kantin juga tidak perlu lagi menjual air mineral kemasan gelas atau botol plastik. Air mineral bisa dijual dengan menggunakan galon dispenser. Dengan begitu, sampah plastik di sekolah akan berkurang. Apalagi jumlah sekolah di Indonesia sangat banyak sehingga akan banyak sekali sampah plastik yang berkurang. Namun masalahnya, bagi sebagian pelajar, membawa tempat makan dan minum mungkin terasa merepotkan, ribet, malu, dan memberatkan. Tidak praktis jika dibandingkan membeli langsung di kantin. Para guru, khususnya guru IPA Biologi, perlu menggedor kesadaran murid-muridnya bahwa repot, ribet, malu, dan berat membawa tempat makan dan minum tidak seberapa bila dibandingkan dengan dahsyatnya dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan. Repot, ribet, malu, dan berat adalah bentuk pengorbanan untuk kelestarian lingkungan pada masa depan. Tak berlebihan juga jika guru mengakui mereka sebagai pahlawan lingkungan. Sumber: republika.co.id b. Tentukan bagian-bagian teks tersebut yang berupa argumen, dan penegasan ulang.

7

5.0

Jawaban terverifikasi