Diketahui persamaan reaksi: 2HNO3(aq)+Ba(OH)2(aq)⟶2H2O(l)+Ba(NO3)2(aq) jika 100ml larutan HNO3 0,2M direaksikan dengan 100ml larutan Ba(OH)2 0,2M maka sisa larutan yang tidak bereaksi adalah... A.0,02 mol HNO3 B.0,01 mol HNO3 C.0,01 mol Ba(OH)2 D.0,01 mol H2O E.0,05 mol Ba(OH)2

Jawaban : C.0,01 mol Ba(OH)2 Reaktan pembatas adalah spesi kimia yang menjadi pembatas jumlah zat yang bereaksi dari suatu reaksi, dengan kata lain spesi tersebut akan habis saat bereaksi (Zat yang bukan reaktan pembatas tidak akan habis setelah bereaksi). Reaktan pembatas memiliki perbandingan mol dengan koefisien paling rendah dibandingkan spesi reaktan yang lain. Dihitung mol HNO3 dan mol Ba(OH)2 sebagai berikut: mol HNO3 = [HNO3].V HNO3 mol HNO3 = 0,2 M.100 mL mol HNO3 = 20 mmol mol Ba(OH)2 = [Ba(OH)2].V Ba(OH)2 mol Ba(OH)2 = 0,2 M.100 mL mol Ba(OH)2 = 20 mmol Ditentukan reaktan pembatas sebagai berikut: HNO3 : mol HNO3/koefisien HNO3 = 20 mmol/2 = 10 mmol/koefisien Ba(OH)2 : mol Ba(OH)2/koefisien Ba(OH)2 = 20 mmol/1 = 20 mmol/koefisien Karena HNO3 punya perbandingan mol/koefisien paling rendah maka HNO3 adalah reaktan pembatas. Dengan perbandingan mol dan koefisien, dihitung mol Ba(OH)2 yang bereaksi sebagai berikut: mol Ba(OH)2 bereaksi/mol HNO3 = koefisien Ba(OH)2/koefisien HNO3 mol Ba(OH)2 bereaksi/20 mmol = 1/2 mol Ba(OH)2 bereaksi = 10 mmol Dihitung mol Ba(OH)2 sisa sebagai berikut: mol Ba(OH)2 sisa = mol Ba(OH)2 awal - mol Ba(OH)2 bereaksi mol Ba(OH)2 sisa = 20 mmol - 10 mmol mol Ba(OH)2 sisa = 10 mmol mol Ba(OH)2 sisa = 0,01 mol Dengan demikian, sisa larutan yang tidak bereaksi adalah C.0,01 mol Ba(OH)2.