Diketahui gen posisi bunga di ketiak daun (A) dominan terhadap posisi bunga di ujung batang (a), Sedangkan gen batang tinggi (L) dominan terhadap batang kerdil (l). Perkawinan antar tanaman heterozigot akan menghasilkan keturunan dengan sifat homozigot untuk posisi bunga di ketiak daun dan batang tinggi dengan kemungkinan

Ketika melakukan perkawinan antara tanaman heterozigot (AaLl), terdapat kemungkinan untuk menghasilkan keturunan dengan sifat homozigot untuk posisi bunga di ketiak daun (AA) dan batang tinggi (LL). Untuk memahami kemungkinan ini, kita dapat menggunakan aturan pewarisan genetik yang dikenal sebagai "Hukum Pewarisan Mendel" atau "Hukum Segregasi Mendel". Menurut hukum ini, ketika dua alel yang berbeda (misalnya A dan a) pada lokus tertentu dipadukan dalam satu individu heterozigot (Aa), mereka akan dipisahkan atau terpisah saat pembentukan sel-sel reproduksi (gamet) dalam proses meiosis. Dalam kasus ini, pada perkawinan antara dua tanaman heterozigot (AaLl), ada empat kemungkinan kombinasi alel yang dapat terjadi pada gamet yang dihasilkan: 1. AL: Alel A dari posisi bunga di ketiak daun dan alel L dari gen batang tinggi. 2. Al: Alel A dari posisi bunga di ketiak daun dan alel l dari gen batang kerdil. 3. aL: Alel a dari posisi bunga di ujung batang dan alel L dari gen batang tinggi. 4. al: Alel a dari posisi bunga di ujung batang dan alel l dari gen batang kerdil. Kemudian, saat pembuahan terjadi antara dua gamet, kemungkinan kombinasi alel pada keturunan dapat ditentukan menggunakan aturan pewarisan genetik lainnya yang disebut "Hukum Pewarisan Independen Mendel". Menurut hukum ini, alel untuk satu karakteristik tidak bergantung pada alel untuk karakteristik lainnya saat diturunkan. Jadi, pada kasus ini, ketika perkawinan antara dua tanaman heterozigot (AaLl) terjadi, kemungkinan menghasilkan keturunan dengan sifat homozigot untuk posisi bunga di ketiak daun (AA) dan batang tinggi (LL) adalah 1 dari 4 kemungkinan kombinasi alel yang terjadi pada gamet yang dihasilkan.