Diantara reaksi-reaksi berikut yang merupakan reaksi autoredoks adalah... a. 2H2S + SO2 -> 3S + 2H2O b. Fe2O3 + CO -> 2FeO + CO2 c. Cl2 + 2KOH -> KCl + KClO + H2O d. SnCl2 + I2 + HCl -> SnCl4 + 2Hl e. FeCl3 + H2S -> 2FeCl2 + 2HCl + S

Hai Anonim, kakak bantu jawab pertanyaanmu ya. Jawaban: c. Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi) adalah reaksi redoks yang mana suatu unsur mengalami reaksi reduksi sekaligus reaksi oksidasi. Atom Cl pada reaksi: Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O dapat mengalami oksidasi sekaligus reduksi. Terdapat beberapa aturan yang harus diketahui dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom, antara lain adalah sebagai berikut: - Bilangan oksidasi unsur bebas dan senyawa diatomik adalah 0. - Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya. - Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya (+1, +2, atau +3). - Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya. - Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. - Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa peroksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2. Biloks dari Cl pada Cl2, KCl, dan KClO adalah: ● Biloks Cl pada Cl2 Bilangan oksidasi senyawa diatomik adalah 0. ● Biloks Cl pada KCl Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya. Maka, biloks Cl adalah: KCl → K+ + Cl- Biloks Cl adalah -1. ● Biloks Cl pada KClO Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Maka, biloks Cl adalah: Biloks KClO = 0 Biloks K + Cl + O = 0 +1 + biloks Cl - 2 = 0 Biloks Cl - 1 = 0 Biloks Cl = +1 Jadi, biloks Cl berubah dari 0 menjadi -1 dan +1.