Di antara reaksi berikut yang bukan reaksi redoks adalah ... a. 2Ag + Cl2 → 2AgCI b. SnCl2 + I2 + 2HCI → SnCl4 + HI c. CuO + CO → Cu2O + CO2 d. CuO + HCl → CuCl2 + H2O e. H2 + Cl2 → 2HCl

Jawaban: D Reaksi yang termasuk reaksi redoks harus terdapat reaksi reduksi dan oksidasi di dalamnya. Berdasarkan konsep bilangan oksidasi (biloks), reaksi reduksi adalah reaksi penurunan biloks sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi kenaikan biloks. Pada soal yang bukan reaksi redoks adalah reaksi pada opsi D: CuO + HCl → CuCl2 + H2O hal tersebut dibuktikan dengan biloks pada unsur-unsurnya. Penentuan biloks didasarkan pada beberapa aturan yaitu: 1. Bilangan oksidasi total senyawa adalah 0. 2. Bilangan oksidasi atom O umumnya -2 kecuali jika berikatan dengan F atau pada senyawa peroksida. 3. Bilangan oksidasi atom H umumnya yaitu +1, kecuali jika berikatan pada unsur logam yang disebut sebagai senyawa hidrida. 4. Bilangan oksidasi atom logam selalu positif. 5. Golongan halogen memiliki bilangan oksidasi bermacam-macam namun pada umumnya adalah -1. Biloks O pada CuO= -2, biloks Cu adalah: CuO= 0 biloks Cu+biloks O= 0 biloks Cu-2= 0 biloks Cu= +2 Biloks H pada HCl= +1 dan biloks Cl= -1. Biloks Cl pada CuCl2= -1 dan biloks Cu adalah: CuCl2= 0 biloks Cu+2(biloks Cl)= 0 biloks Cu+2(-1)= 0 biloks Cu= +2 biloks H pada H2O= +1 dan biloks O= -2. Dengan demikian diketahui pada reaksi CuO + HCl → CuCl2 + H2O tidak terjadi perubahan biloks (tidak terjadi reaksi reduksi dan oksidasi).