Agung S

06 Februari 2022 13:38

Iklan

Agung S

06 Februari 2022 13:38

Pertanyaan

Dalam struktur sosial masyarakat feodal khususnya di Jawa dan politik diskriminasi pemerintah Belanda terutama dalam bidang pendidikan menempatkan kedudukan perempuan lebih rendah dari lelaki. Namun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda II tepatnya setelah diberlakukannya politik liberal di Hindia Belanda, telah muncul upaya-upaya peningkatan kedudukan dan peran perempuan. Hal itu dibuktikan dengan.... A. Diperbolehkannya perempuan Jawa untuk sekolah hingga menamatkan sekolah tinggi B. Diizinkannya kaum perempuan untuk mendirikan perkumpulan sendiri C. Diperbolehkannya wanita Jawa belajar bahasa Belanda D. Kedudukannya nyai yang diperbolehkan mengelola perkebunan teh milik suami (orang Belanda) E. Adanya hak bagi wanita untuk menentukan nasibnya sendiri

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

14

:

45

:

04

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

O. Abdurrohman

Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

08 Februari 2022 09:24

Jawaban terverifikasi

Hai Agung S, kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat adalah C. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Pada abad ke 19 M, pemerintahan Hindia Belanda masih melakukan pembatasan pendidikan untuk rakyat Indonesia. Pendidikan hanya diperuntukkan bagi golongan tertentu saja, seperti bangsawan dan masyarakat Eropa. Meski begitu, pemerintah Hindia Belanda pada abad ke 19 M juga telah memberikan kesempatan bagi kaum perempuan dari kalangan bangsawan untuk dapat mengenyam pendidikan Barat. Namun pendidikan yang diperbolehkan hanya terbatas di beberapa bidang saja seperti pembelajaran bahasa Belanda. Tujuan diperbolehkannya pendidikan bahasa Belanda bagi masyarakat pribumi adalah bertujuan agar para pelajar dapat dipersiapkan untuk menjadi pegawai-pegawai di perusahaan Belanda atau di dalam administrasi pemerintahan Belanda. Walaupun pemerintah Belanda telah memberikan kesempatan bagi kaum perempuan dari kalangan bangsawan untuk mendapatkan pendidikan Barat, namun norma adat masih memberikan batasan terhadap pendidikan perempuan pada masa itu. Seperti yang dialami oleh R.A Kartini, setelah ia berhasil mendapatkan pendidikan bahasa Belanda hingga usia 12 tahun, ia diharuskan untuk dipingit atau tinggal di rumah sesuai norma adat yang berlaku. Semoga membantu yaa...


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

88

5.0

Jawaban terverifikasi