Contoh kedua pada tabel, yaitu: Al₂(SO₄)₃, sifat: ..., berarti pH .... Reaksi ionisasi: Al₂(SO₄)₃(aq) → ...(aq) + ...(aq) Reaksi hidrolisis: .... .... Reaksi hidrolisis menghasilkan ion ... sehingga larutan bersifat ....

Hallo Andira, jawaban yang benar dari pertanyaan diatas adalah sebagai berikut. Al₂(SO₄)₃, sifat: asam, berarti pH < 7 Reaksi ionisasi: Al₂(SO₄)₃(aq) → 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq) Reaksi hidrolisis: Al3+(aq) + H2O(l) ⇌ Al(OH)3(aq) + H+(aq) SO42-(aq) + H2O(l) ⇏ tidak terjadi reaksi hidrolisis Reaksi hidrolisis menghasilkan ion H+ sehingga larutan bersifat asam. Ayo simak pembahasan berikut agar kamu lebih paham ya ^^ Garam terdiri dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Dalam air, garam dapat mengalami hidrolisis, yaitu reaksi penguraian garam oleh air membentuk ion positif dan ion negatif, dimana ion yang berasal dari asam lemah / basa lemah akan membentuk asam / basa asalnya. Jika reaksi hidrolisis menghasilkan ion H+ maka larutan bersifat asam, sedangkan jika dihasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa. Larutan yang bersifat asam memiliki nilai pH < 7, larutan yang bersifat basa memiliki pH > 7, dan jika larutan bersifat netral maka pH = 7. Reaksi ionisasi: Al2(SO4)3(aq) → 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq) Ion Al3+ berasal dari Al(OH)3 yang merupakan basa lemah, sementara ion SO42- berasal dari H2SO4 yang merupakan asam kuat sehingga reaksi hidrolisisnya yaitu: Al3+(aq) + H2O(l) ⇌ Al(OH)3(aq) + H+(aq) SO42-(aq) + H2O(l) ⇏ tidak terjadi reaksi hidrolisis Dari reaksi diatas dihasilkan ion H+ yang menunjukkan bahwa larutan bersifat asam sehingga pH < 7.