Putri A

28 Januari 2022 11:02

Iklan

Iklan

Putri A

28 Januari 2022 11:02

Pertanyaan

cari lah kaidah kebahasaan dari teks berikut Di zaman yang serba canggih serta globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan merupakan salah satu indikasi majunya suatu negara. Indonesia sendiri memiliki kualitas pendidikan yang masih dapat dikatakan rendah. Padahal, aspek dari segi pendidikan adalah salah satu bidang fatal yang bisa mempengaruhi berbagai bidang yang lainnya. Maka dari itu masih banyak lagi yang harus dibenahi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang ada di negara ini Mutu pendidikan yang baik bisa digunakan untuk membantu dalam meningkatkan sumber daya manusia dalam tujuan membangun bangsa. Rendahnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia dapat dikarenakan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenyam pendidikan itu sendiri. Tingginya biaya dari pendidikan, kurangnya sarana & prasarana, serta kemampuan pengajar yang kurang pula menjadi penyebab yang lainnya. Hal itulah yang mengakibatkan negara Indonesia masih tertinggal oleh beberapa negara lain di dunia pendidikan. Akibat yang timbul dari adanya masalah pendidikan ini seperti tingginya pengangguran, angka kemiskinan, kriminalitas serta terhambatnya perkembangan teknologi. pengangguran, angka kemiskinan, kriminalitas serta terhambatnya perkembangan teknologi. Interpretasi Perlu kesadaran dan kemauan guna memperbaiki kualitas mutu pendidikan negara Indonesia untuk mengatasi masalah ini. Baik itu berasal dari pemerintah ataupun dari masyarakatnya.


6

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

N. Dwi

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

31 Januari 2022 12:28

Jawaban terverifikasi

Halo, Kenzie H. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Kaidah kebahasaan teks di atas adalah kata teknis, kata hubung sebab-akibat, kata kerja mental, kata rujukan, dan kata canggih. Untuk memahami jawaban tersebut, berikut pembahasannya. Teks eksposisi merupakan jenis teks yang menjelaskan sebuah ide atau gagasan dari sudut pandang penulisnya. Teks ini memiliki sifat nonfiksi karena paragraf ini berisi fakta dan data yang akurat. Teks eksposisi memiliki kaidah kebahasaan sebagai pedoman penulisannya, yaitu: 1) menggunakan kata teknis atau peristilahan, 2) menggunakan kata yang menunjukkan hubungan argumentasi/kausalitas (sebab-akibat), 3) menggunakan kata yang menyatakan hubungan kronologis (keterangan waktu), 4) menggunakan kata kerja mental, 5) menggunakan kata rujukan, 6) menggunakan kata persuasif, dan 7) menggunakan kata-kata denotatif, yaitu kata yang bermakna sebenarnya. Berdasarkan penjelasan, kaidah kebahasaan teks di atas adalah kata teknis, kata hubung sebab-akibat, kata kerja mental, kata rujukan, dan kata canggih. Berikut adalah analisis kaidah kebahasaan teks eksposisi di atas. 1. Kata "mutu" adalah contoh kata teknis di bidang pendidikan yang terdapat pada kalimat "Mutu pendidikan yang baik bisa digunakan untuk membantu dalam meningkatkan sumber daya manusia dalam tujuan membangun bangsa." 2. Kata "akibat" adalah contoh kata hubung (konjungsi) menyatakan sebab akibat yang terdapat pada kalimat " Akibat yang timbul dari adanya masalah pendidikan ini seperti tingginya pengangguran, angka kemiskinan, kriminalitas serta terhambatnya perkembangan teknologi." 3. Kata "memiliki" adalah contoh kata kerja mental yang terdapat pada kalimat "Indonesia sendiri memiliki kualitas pendidikan yang masih dapat dikatakan rendah." 4. Kata "ini" adalah contoh kata kata rujukan yang terdapat pada kalimat "Interpretasi Perlu kesadaran dan kemauan guna memperbaiki kualitas mutu pendidikan negara Indonesia untuk mengatasi masalah ini." 5. Kata "canggih" adalah contoh kata denotatif atau memiliki makna sebenarnya yang terdapat pada kalimat "Di zaman yang serba canggih serta globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan merupakan salah satu indikasi majunya suatu negara." Dengan demikian, kaidah kebahasaan teks di atas adalah kata teknis, kata hubung sebab-akibat, kata kerja mental, kata rujukan, dan kata canggih. Semoga membantu, ya. :)


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

65

0.0

Jawaban terverifikasi