Rahmaisy R

22 Januari 2022 04:12

Iklan

Iklan

Rahmaisy R

22 Januari 2022 04:12

Pertanyaan

buku yang diulas seharusnya bersifat


6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

B. Lisa

Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma

22 Januari 2022 07:14

Jawaban terverifikasi

Hai, Rahmaisy R. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Buku yang diulas seharusnya bersifat aktual atau yang masih baru. Yuk, kita simak penjelasannya. Teks ulasan (resensi) adalah suatu teks yang berisi ulasan, penilaian atau review terhadap suatu karya seperti film, drama, atau sebuah buku. Teks ulasan disebut juga dengan resensi. Ketika mengulas suatu karya, pengulas harus bersikap kritis agar hasil ulasannya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan karya tersebut. Buku yang layak diresensi adalah buku yang memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Terbitan baru. Buku terbitan baru biasanya banyak diminati oleh pembaca, tetapi pembaca memerlukan pertimbangan terhadap buku tersebut. 2. Berisi hal-hal yang aktual atau hangat dibicarakan saat kamu akan meresensi. Buku yang sedang hangat dibicarakan biasanya menarik minat pembaca untuk membelinya. 3. Berkualitas baik. Kualitas buku perlu menjadi pertimbangan dalam menulis resensi agar tepat sasaran. 4. Belum pernah diresensi oleh orang lain. Sebaiknya, pengulas memilih buku yang belum pernah diresensi agar pembaca mendapat pengetahuan baru tentang buku tersebut. Dengan demikian, buku yang diulas seharusnya bersifat aktual atau yang masih baru. Semoga membantu.


Iklan

Iklan

Jelita A

28 Januari 2022 09:01

aktual


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

325

0.0

Jawaban terverifikasi