Natasya A

09 Februari 2023 02:48

Iklan

Natasya A

09 Februari 2023 02:48

Pertanyaan

Bukti bahwa Amerika Serikat telah melakukan penyimpangan terhadap Piagam Atlantik Charter adalah..?

Bukti bahwa Amerika Serikat telah melakukan penyimpangan terhadap Piagam Atlantik Charter adalah..?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

22

:

54

:

03

Klaim

13

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

18 Januari 2024 01:03

Jawaban terverifikasi

Pertanyaan ini berkaitan dengan sejarah dan politik internasional, khususnya tentang Amerika Serikat dan Piagam Atlantik Charter. Piagam Atlantik Charter adalah pernyataan bersama antara Amerika Serikat dan Inggris yang ditandatangani pada Agustus 1941. Piagam ini berisi delapan poin yang menjadi dasar bagi Amerika Serikat dan sekutunya dalam Perang Dunia II dan setelahnya. Poin-poin tersebut meliputi penghormatan terhadap hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan mereka sendiri, penolakan terhadap perluasan wilayah, dan peningkatan kerjasama ekonomi. Penjelasan: 1. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengetahui apa saja isi dari Piagam Atlantik Charter dan bagaimana Amerika Serikat menerapkannya dalam kebijakan mereka. 2. Selanjutnya, kita perlu mencari bukti atau contoh konkret di mana Amerika Serikat telah melakukan penyimpangan terhadap Piagam Atlantik Charter. Ini bisa berupa kebijakan atau tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam Atlantik Charter. Kesimpulan: Tanpa informasi lebih lanjut atau konteks spesifik, sulit untuk memberikan bukti konkret tentang bagaimana Amerika Serikat telah melakukan penyimpangan terhadap Piagam Atlantik Charter. Namun, ada beberapa kritik yang sering diajukan, seperti intervensi Amerika Serikat di berbagai negara yang bisa dianggap bertentangan dengan prinsip non-intervensi yang tercantum dalam Piagam Atlantik Charter. Semoga penjelasan ini membantu kamu ๐Ÿ™‚.


Iklan

Nanda R

Community

20 Januari 2024 15:25

Jawaban terverifikasi

<p>Piagam Atlantik Charter adalah deklarasi yang dikeluarkan pada tahun 1941 oleh Winston Churchill dari Britania Raya dan Franklin D. Roosevelt dari Amerika Serikat, yang menetapkan prinsip-prinsip perdamaian dunia pasca Perang Dunia II. Meskipun Piagam Atlantik Charter awalnya menegaskan prinsip-prinsip kemerdekaan, pemulihan perdamaian setelah perang, dan ketidakmenganeksasi wilayah tanpa persetujuan penduduk, seiring berjalannya waktu, beberapa tindakan Amerika Serikat telah dianggap sebagai penyimpangan terhadap prinsip-prinsip tersebut. Berikut adalah beberapa contoh bukti atau kontroversi yang dikemukakan terkait dengan dugaan penyimpangan:</p><p><strong>Penyimpangan terhadap Prinsip Non-Intervensi:</strong></p><ul><li>Beberapa kritikus menunjukkan bahwa Amerika Serikat terlibat dalam intervensi militer di berbagai negara setelah Perang Dunia II. Contohnya termasuk intervensi di Vietnam, Kamboja, dan Amerika Tengah. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip non-intervensi yang dicanangkan dalam Piagam Atlantik.</li></ul><p><strong>Ketidakpatuhan terhadap Prinsip Tanpa Perluasan Wilayah:</strong></p><ul><li>Seiring berjalannya waktu, beberapa tindakan ekspansionis Amerika Serikat, seperti Perang Vietnam dan invasi terhadap Irak pada tahun 2003, telah dianggap sebagai langkah-langkah yang bertentangan dengan prinsip tanpa perluasan wilayah yang diakui dalam Piagam Atlantik.</li></ul><p><strong>Perlakuan terhadap Penduduk Asli Amerika:</strong></p><ul><li>Dalam konteks sejarah Amerika Serikat, perlakuan terhadap penduduk asli Amerika telah menciptakan kontroversi. Proses ekspansi ke Barat, pemberian tanah yang tidak adil, dan kebijakan pemisahan (seperti Kebijakan Pemisahan Indian) dapat dianggap sebagai penyimpangan terhadap prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Piagam Atlantik.</li></ul><p><strong>Intervensi di Amerika Latin:</strong></p><ul><li>Sejumlah intervensi militer dan campur tangan politik Amerika Serikat di negara-negara Amerika Latin telah menjadi sumber kontroversi. Beberapa di antaranya dianggap melanggar prinsip non-intervensi dan mendukung rezim otoriter di wilayah tersebut.</li></ul><p><br>&nbsp;</p>

Piagam Atlantik Charter adalah deklarasi yang dikeluarkan pada tahun 1941 oleh Winston Churchill dari Britania Raya dan Franklin D. Roosevelt dari Amerika Serikat, yang menetapkan prinsip-prinsip perdamaian dunia pasca Perang Dunia II. Meskipun Piagam Atlantik Charter awalnya menegaskan prinsip-prinsip kemerdekaan, pemulihan perdamaian setelah perang, dan ketidakmenganeksasi wilayah tanpa persetujuan penduduk, seiring berjalannya waktu, beberapa tindakan Amerika Serikat telah dianggap sebagai penyimpangan terhadap prinsip-prinsip tersebut. Berikut adalah beberapa contoh bukti atau kontroversi yang dikemukakan terkait dengan dugaan penyimpangan:

Penyimpangan terhadap Prinsip Non-Intervensi:

  • Beberapa kritikus menunjukkan bahwa Amerika Serikat terlibat dalam intervensi militer di berbagai negara setelah Perang Dunia II. Contohnya termasuk intervensi di Vietnam, Kamboja, dan Amerika Tengah. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip non-intervensi yang dicanangkan dalam Piagam Atlantik.

Ketidakpatuhan terhadap Prinsip Tanpa Perluasan Wilayah:

  • Seiring berjalannya waktu, beberapa tindakan ekspansionis Amerika Serikat, seperti Perang Vietnam dan invasi terhadap Irak pada tahun 2003, telah dianggap sebagai langkah-langkah yang bertentangan dengan prinsip tanpa perluasan wilayah yang diakui dalam Piagam Atlantik.

Perlakuan terhadap Penduduk Asli Amerika:

  • Dalam konteks sejarah Amerika Serikat, perlakuan terhadap penduduk asli Amerika telah menciptakan kontroversi. Proses ekspansi ke Barat, pemberian tanah yang tidak adil, dan kebijakan pemisahan (seperti Kebijakan Pemisahan Indian) dapat dianggap sebagai penyimpangan terhadap prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Piagam Atlantik.

Intervensi di Amerika Latin:

  • Sejumlah intervensi militer dan campur tangan politik Amerika Serikat di negara-negara Amerika Latin telah menjadi sumber kontroversi. Beberapa di antaranya dianggap melanggar prinsip non-intervensi dan mendukung rezim otoriter di wilayah tersebut.


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

293

5.0

Jawaban terverifikasi