Naimah F

19 Agustus 2024 03:47

Iklan

Naimah F

19 Agustus 2024 03:47

Pertanyaan

buatlah tahap tahap sistematis dalam proses pembentukan ikatan ion pada senyawa MgO

buatlah tahap tahap sistematis dalam proses pembentukan ikatan ion pada senyawa MgO

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

15

:

41

:

22

Klaim

20

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

19 Agustus 2024 12:03

Jawaban terverifikasi

<p>Proses pembentukan ikatan ion pada senyawa magnesium oksida (MgO) melibatkan transfer elektron dari atom magnesium (Mg) ke atom oksigen (O), menghasilkan ion yang bertentangan muatannya, yaitu ion magnesium (Mg^2+) dan ion oksida (O^2-). Berikut adalah tahapan sistematis dalam proses pembentukan ikatan ion ini:</p><p>1. Pelepasan Elektron dari Magnesium:<br>&nbsp; - Atom magnesium memiliki konfigurasi elektron 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2. Dalam proses pembentukan ikatan ion, magnesium kehilangan dua elektron dari orbital 3s-nya untuk mencapai kestabilan, membentuk ion Mg^2+ dengan konfigurasi elektron yang stabil 1s^2 2s^2 2p^6, mirip dengan gas mulia neon.</p><p>2. Penerimaan Elektron oleh Oksigen:<br>&nbsp; - Atom oksigen memiliki konfigurasi elektron 1s^2 2s^2 2p^4. Oksigen perlu mendapatkan dua elektron untuk melengkapi kulit valensinya dan mencapai konfigurasi gas mulia, neon (1s^2 2s^2 2p^6). Ketika mendapatkan dua elektron, oksigen berubah menjadi ion oksida, O^2-.</p><p>3. Pembentukan Ikatan Ionik:<br>&nbsp; - Ion Mg^2+ dan O^2- yang terbentuk memiliki muatan bertentangan. Ion magnesium yang bermuatan positif dan ion oksida yang bermuatan negatif saling tarik menarik satu sama lain karena gaya elektrostatik. Tarikan ini disebut ikatan ionik.</p><p>4. Kesetimbangan Elektrostatik dan Struktur Kristal:<br>&nbsp; - Setelah ion-ion terbentuk dan mulai saling tarik menarik, mereka mengatur diri dalam struktur kristal yang teratur untuk meminimalkan energi potensial sistem. Pada MgO, ini menghasilkan struktur kristal kubus berpusat wajah, di mana setiap ion Mg^2+ dikelilingi oleh enam ion O^2- dan sebaliknya, setiap ion O^2- dikelilingi oleh enam ion Mg^2+.</p><p>5. Pembentukan Senyawa MgO:<br>&nbsp; - Interaksi antara banyak ion Mg^2+ dan O^2- dalam struktur kristal menyebabkan pembentukan senyawa MgO sebagai padatan ionik dengan titik leleh yang sangat tinggi, mencerminkan kekuatan ikatan ionik yang kuat antara ion-ion tersebut.</p><p>Proses ini menggambarkan bagaimana atom-atom dalam unsur murni (magnesium dan oksigen) berubah menjadi senyawa ionik dengan mengalami transfer elektron dan pembentukan ikatan ionik yang stabil.</p>

Proses pembentukan ikatan ion pada senyawa magnesium oksida (MgO) melibatkan transfer elektron dari atom magnesium (Mg) ke atom oksigen (O), menghasilkan ion yang bertentangan muatannya, yaitu ion magnesium (Mg^2+) dan ion oksida (O^2-). Berikut adalah tahapan sistematis dalam proses pembentukan ikatan ion ini:

1. Pelepasan Elektron dari Magnesium:
  - Atom magnesium memiliki konfigurasi elektron 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2. Dalam proses pembentukan ikatan ion, magnesium kehilangan dua elektron dari orbital 3s-nya untuk mencapai kestabilan, membentuk ion Mg^2+ dengan konfigurasi elektron yang stabil 1s^2 2s^2 2p^6, mirip dengan gas mulia neon.

2. Penerimaan Elektron oleh Oksigen:
  - Atom oksigen memiliki konfigurasi elektron 1s^2 2s^2 2p^4. Oksigen perlu mendapatkan dua elektron untuk melengkapi kulit valensinya dan mencapai konfigurasi gas mulia, neon (1s^2 2s^2 2p^6). Ketika mendapatkan dua elektron, oksigen berubah menjadi ion oksida, O^2-.

3. Pembentukan Ikatan Ionik:
  - Ion Mg^2+ dan O^2- yang terbentuk memiliki muatan bertentangan. Ion magnesium yang bermuatan positif dan ion oksida yang bermuatan negatif saling tarik menarik satu sama lain karena gaya elektrostatik. Tarikan ini disebut ikatan ionik.

4. Kesetimbangan Elektrostatik dan Struktur Kristal:
  - Setelah ion-ion terbentuk dan mulai saling tarik menarik, mereka mengatur diri dalam struktur kristal yang teratur untuk meminimalkan energi potensial sistem. Pada MgO, ini menghasilkan struktur kristal kubus berpusat wajah, di mana setiap ion Mg^2+ dikelilingi oleh enam ion O^2- dan sebaliknya, setiap ion O^2- dikelilingi oleh enam ion Mg^2+.

5. Pembentukan Senyawa MgO:
  - Interaksi antara banyak ion Mg^2+ dan O^2- dalam struktur kristal menyebabkan pembentukan senyawa MgO sebagai padatan ionik dengan titik leleh yang sangat tinggi, mencerminkan kekuatan ikatan ionik yang kuat antara ion-ion tersebut.

Proses ini menggambarkan bagaimana atom-atom dalam unsur murni (magnesium dan oksigen) berubah menjadi senyawa ionik dengan mengalami transfer elektron dan pembentukan ikatan ionik yang stabil.


Iklan

Syamsinguban A

20 Agustus 2024 10:55

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Proses terbentuknya ikatan ion pada senyawa MgO, yaitu Mg²⁺(aq) + O²⁻(aq) → MgO. Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terbentuk karena adanya serah terima elektron pada ion positif dan ion negatif. Ion positif adalah atom yang melepaskan elektron (serah). Ion negatif adalah atom yang menerima elektron (terima). Ikatan ion terjadi pada atom logam dengan non logam.</strong></p><p><br><strong>Pembahasan</strong></p><p>Jenis ikatan kimia antara lain adalah ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ketiga jenis ikatan tersebut dapat dibedakan berdasarkan jenis unsur yang berikatan, yaitu:</p><ul><li><strong>Ikatan ion:</strong> ikatan antara unsur LOGAM dengan unsur NON LOGAM</li><li><strong>Ikatan kovalen:</strong> ikatan antara unsur NON LOGAM dengan unsur NON LOGAM</li><li><strong>Ikatan logam:</strong> ikatan antara unsur LOGAM dengan unsur LOGAM</li></ul><p><i>Pertama, </i>akan kita bahas ikatan ion sesuai dengan persoalan yang ditanyakan.</p><p><strong>Ikatan ion</strong> terjadi karena adanya <strong>serah terima elektron</strong> antara kation dengan anion. Kation adalah ion positif sedangkan anion adalah ion negatif. Jadi, pada ikatan ion terjadi gaya tarik menarik elektron oleh unsur-unsur yang berikatan. Unsur-unsur saling berikatan ion bertujuan agar masing-masing unsur mencapai kestabilan seperti struktur elektron golongan gas mulia (VIIIA).</p><p>Kecenderungan unsur-unsur untuk melepas atau menerima elektron dipengaruhi oleh energi ionisasi. Unsur dengan energi ionisasi kecil cenderung untuk melepaskan elektron sedangkan unsur dengan energi ionisasi besar cenderung untuk menerima atau menangkap elektron. Berikut ini akan dijelaskan unsur-unsur apa saja yang melepas dan menangkap elektron.</p><ul><li>Unsur-unsur yang terletak di golongan <strong>IA, IIA, dan IIIA</strong> cenderung <strong>melepaskan elektron</strong> dan membentuk ion positif (X⁺).</li><li>Unsur-unsur yang terletak di golongan <strong>VA, VIA, dan VIIA</strong> cenderung <strong>menangkap elektron</strong> dan membentuk ion negatif (X⁻).</li></ul><p>Besarnya muatan bergantung pada elektron yang dilepas pada kation dan elektron yang diterima pada anion untuk memenuhi aturan oktet (8 elektron).</p><p>Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini:</p><p>₁₁Na = 2 8 1 melepas 1 elektron menjadi Na⁺</p><p>₁₂ Mg = 2 8 2 melepas elektron 2 elektron menjadi Mg²⁺</p><p>₁₇ Cl = 2 8 7 menangkap 1 elektron menjadi Cl⁻</p><p>₁₆ O = 2 8 6 menangkap 2 elektron menjadi O²⁻</p><p>Proses terjadinya ikatan ion dapat dilihat pada senyawa ion MgO berikut ini, sebagaimana yang menjadi pertanyaan di atas.</p><p>Mg → Mg²⁺ + 2e⁻</p><p>O + 2e⁻ → O²⁻</p><p>Reaksi total: Mg + O → Mg²⁺ + O²⁻</p><p>Mg²⁺ + O²⁻ membentuk ikatan ion MgO</p><p>Senyawa ion memiliki sifat-sifat sebagai berikut:</p><ol><li>Menghantarkan listrik dalam wujud leburan dan larutan</li><li>Tidak menghantarkan listrik pada wujut padat</li><li>Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi</li><li>Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar.</li></ol><p>Adapun penjelasan untuk ikatan kovalen adalah:</p><p><strong>Ikatan kovalen</strong> adalah ikatan yang terjadi karena adanya <strong>penggunaan bersama pasangan elektron</strong>. Ikatan kovalen terbentuk pada unsur non logam dengan unsur non logam. Terdapat 4 jenis ikatan kovalen, yaitu ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, dan ikatan kovalen koordinasi.</p><p>Jadi, dapat disimpulkan bahwa <strong>proses terbentuknya ikatan ion senyawa MgO adalah:</strong></p><p>Mg → Mg²⁺ + 2e⁻</p><p>O + 2e⁻ → O²⁻</p><p>Mg + O → Mg²⁺ + O²⁻</p><p>Mg²⁺ + O²⁻ membentuk ikatan ion MgO</p>

Proses terbentuknya ikatan ion pada senyawa MgO, yaitu Mg²⁺(aq) + O²⁻(aq) → MgO. Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terbentuk karena adanya serah terima elektron pada ion positif dan ion negatif. Ion positif adalah atom yang melepaskan elektron (serah). Ion negatif adalah atom yang menerima elektron (terima). Ikatan ion terjadi pada atom logam dengan non logam.


Pembahasan

Jenis ikatan kimia antara lain adalah ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ketiga jenis ikatan tersebut dapat dibedakan berdasarkan jenis unsur yang berikatan, yaitu:

  • Ikatan ion: ikatan antara unsur LOGAM dengan unsur NON LOGAM
  • Ikatan kovalen: ikatan antara unsur NON LOGAM dengan unsur NON LOGAM
  • Ikatan logam: ikatan antara unsur LOGAM dengan unsur LOGAM

Pertama, akan kita bahas ikatan ion sesuai dengan persoalan yang ditanyakan.

Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron antara kation dengan anion. Kation adalah ion positif sedangkan anion adalah ion negatif. Jadi, pada ikatan ion terjadi gaya tarik menarik elektron oleh unsur-unsur yang berikatan. Unsur-unsur saling berikatan ion bertujuan agar masing-masing unsur mencapai kestabilan seperti struktur elektron golongan gas mulia (VIIIA).

Kecenderungan unsur-unsur untuk melepas atau menerima elektron dipengaruhi oleh energi ionisasi. Unsur dengan energi ionisasi kecil cenderung untuk melepaskan elektron sedangkan unsur dengan energi ionisasi besar cenderung untuk menerima atau menangkap elektron. Berikut ini akan dijelaskan unsur-unsur apa saja yang melepas dan menangkap elektron.

  • Unsur-unsur yang terletak di golongan IA, IIA, dan IIIA cenderung melepaskan elektron dan membentuk ion positif (X⁺).
  • Unsur-unsur yang terletak di golongan VA, VIA, dan VIIA cenderung menangkap elektron dan membentuk ion negatif (X⁻).

Besarnya muatan bergantung pada elektron yang dilepas pada kation dan elektron yang diterima pada anion untuk memenuhi aturan oktet (8 elektron).

Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini:

₁₁Na = 2 8 1 melepas 1 elektron menjadi Na⁺

₁₂ Mg = 2 8 2 melepas elektron 2 elektron menjadi Mg²⁺

₁₇ Cl = 2 8 7 menangkap 1 elektron menjadi Cl⁻

₁₆ O = 2 8 6 menangkap 2 elektron menjadi O²⁻

Proses terjadinya ikatan ion dapat dilihat pada senyawa ion MgO berikut ini, sebagaimana yang menjadi pertanyaan di atas.

Mg → Mg²⁺ + 2e⁻

O + 2e⁻ → O²⁻

Reaksi total: Mg + O → Mg²⁺ + O²⁻

Mg²⁺ + O²⁻ membentuk ikatan ion MgO

Senyawa ion memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

  1. Menghantarkan listrik dalam wujud leburan dan larutan
  2. Tidak menghantarkan listrik pada wujut padat
  3. Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi
  4. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar.

Adapun penjelasan untuk ikatan kovalen adalah:

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya penggunaan bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen terbentuk pada unsur non logam dengan unsur non logam. Terdapat 4 jenis ikatan kovalen, yaitu ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, dan ikatan kovalen koordinasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya ikatan ion senyawa MgO adalah:

Mg → Mg²⁺ + 2e⁻

O + 2e⁻ → O²⁻

Mg + O → Mg²⁺ + O²⁻

Mg²⁺ + O²⁻ membentuk ikatan ion MgO


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

30

0.0

Jawaban terverifikasi