Arjuna R

21 Februari 2024 07:00

Iklan

Iklan

Arjuna R

21 Februari 2024 07:00

Pertanyaan

Buatlah Cerpen : Tema cerpen indahnya kebersamaan (keluarga, teman, sahabat) , Cerpen tidak mengandung unsur SARA dan romansa , Panjang cerpen 3-5 halaman

Buatlah Cerpen : Tema cerpen indahnya kebersamaan (keluarga, teman, sahabat) ,  Cerpen tidak mengandung unsur SARA dan romansa , Panjang cerpen 3-5 halaman


1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

07 Maret 2024 12:40

Jawaban terverifikasi

<p>Judul: Terikat Erat</p><p>Pagi itu, sinar mentari menembus celah-celah daun pepohonan dan menyentuh halaman rumah keluarga Surya. Udara segar seolah memberi sambutan hangat pada hari yang baru. Surya, seorang gadis muda berusia 17 tahun, membuka jendela kamarnya dan menikmati keindahan alam yang menyejukkan hati.</p><p>Keluarganya terdiri dari ayah, ibu, dan adik laki-lakinya, Adit. Mereka hidup sederhana di sebuah desa kecil yang penuh kehangatan. Kebersamaan mereka seolah menjadi mahkota yang mewarnai hari-hari indah mereka. Pagi itu, mereka berkumpul di teras rumah, menikmati sarapan bersama.</p><p>"Bagaimana dengan sekolahmu, Surya?" tanya ibu, sambil menyajikan nasi goreng lezat di atas meja.</p><p>"Semuanya baik-baik saja, Ma. Oh ya, Adit, besok kita bisa main bersama teman-teman di lapangan sepak bola, ya?" ajak Surya sambil tersenyum.</p><p>Adit yang masih duduk di bangku SMP dengan semangat mengangguk, "Pasti, kak! Aku sudah janjian dengan mereka."</p><p>Setelah sarapan, Surya dan Adit bersama-sama melangkah ke sekolah. Di tengah perjalanan, mereka tertawa gembira dan saling berbagi cerita. Kebersamaan mereka bukan hanya sebagai saudara, tapi juga sebagai teman terbaik satu sama lain.</p><p>Di sekolah, Surya memiliki teman-teman setia yang selalu mendukungnya. Mereka membentuk kelompok studi yang kompak dan saling membantu. Saat ujian semester tiba, mereka belajar bersama di perpustakaan dan saling memberi semangat.</p><p>Hari itu, setelah pulang sekolah, Surya dan Adit bersama teman-temannya bermain sepak bola di lapangan desa. Gelak tawa, sorak sorai, dan teriakan kegembiraan memenuhi udara. Kebersamaan mereka menguatkan persahabatan yang tak tergantikan.</p><p>Kembali ke rumah, keluarga Surya menyiapkan makan malam bersama. Mereka berbagi cerita tentang hari masing-masing, tertawa, dan saling memberi dukungan. Ruang keluarga mereka menjadi tempat yang penuh kehangatan dan canda tawa.</p><p>Malam itu, Surya duduk di bawah langit bintang bersama Adit. Mereka bercerita tentang mimpi dan harapan mereka di masa depan. Surya bercita-cita menjadi seorang dokter, sedangkan Adit ingin menjadi insinyur. Meski berbeda minat, kebersamaan dan dukungan mereka tak pernah pudar.</p><p>Hari berganti hari, tapi kebersamaan keluarga Surya tetap terjaga. Mereka melewati suka dan duka bersama-sama, menjadi sumber kekuatan satu bagi yang lain. Indahnya kebersamaan tak hanya terasa di dalam rumah, tapi juga meluas hingga ke lingkungan sekitar.</p><p>Cerita tentang keluarga, teman, dan sahabat selalu menjadi bagian indah hidup Surya. Mereka adalah tali yang mengikat hatinya, sumber kebahagiaan, dan tempat bernaung di kala susah dan senang. Kebersamaan mereka membentuk lukisan hidup yang penuh warna, mengukir kenangan yang tak akan pernah pudar.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Judul: Terikat Erat

Pagi itu, sinar mentari menembus celah-celah daun pepohonan dan menyentuh halaman rumah keluarga Surya. Udara segar seolah memberi sambutan hangat pada hari yang baru. Surya, seorang gadis muda berusia 17 tahun, membuka jendela kamarnya dan menikmati keindahan alam yang menyejukkan hati.

Keluarganya terdiri dari ayah, ibu, dan adik laki-lakinya, Adit. Mereka hidup sederhana di sebuah desa kecil yang penuh kehangatan. Kebersamaan mereka seolah menjadi mahkota yang mewarnai hari-hari indah mereka. Pagi itu, mereka berkumpul di teras rumah, menikmati sarapan bersama.

"Bagaimana dengan sekolahmu, Surya?" tanya ibu, sambil menyajikan nasi goreng lezat di atas meja.

"Semuanya baik-baik saja, Ma. Oh ya, Adit, besok kita bisa main bersama teman-teman di lapangan sepak bola, ya?" ajak Surya sambil tersenyum.

Adit yang masih duduk di bangku SMP dengan semangat mengangguk, "Pasti, kak! Aku sudah janjian dengan mereka."

Setelah sarapan, Surya dan Adit bersama-sama melangkah ke sekolah. Di tengah perjalanan, mereka tertawa gembira dan saling berbagi cerita. Kebersamaan mereka bukan hanya sebagai saudara, tapi juga sebagai teman terbaik satu sama lain.

Di sekolah, Surya memiliki teman-teman setia yang selalu mendukungnya. Mereka membentuk kelompok studi yang kompak dan saling membantu. Saat ujian semester tiba, mereka belajar bersama di perpustakaan dan saling memberi semangat.

Hari itu, setelah pulang sekolah, Surya dan Adit bersama teman-temannya bermain sepak bola di lapangan desa. Gelak tawa, sorak sorai, dan teriakan kegembiraan memenuhi udara. Kebersamaan mereka menguatkan persahabatan yang tak tergantikan.

Kembali ke rumah, keluarga Surya menyiapkan makan malam bersama. Mereka berbagi cerita tentang hari masing-masing, tertawa, dan saling memberi dukungan. Ruang keluarga mereka menjadi tempat yang penuh kehangatan dan canda tawa.

Malam itu, Surya duduk di bawah langit bintang bersama Adit. Mereka bercerita tentang mimpi dan harapan mereka di masa depan. Surya bercita-cita menjadi seorang dokter, sedangkan Adit ingin menjadi insinyur. Meski berbeda minat, kebersamaan dan dukungan mereka tak pernah pudar.

Hari berganti hari, tapi kebersamaan keluarga Surya tetap terjaga. Mereka melewati suka dan duka bersama-sama, menjadi sumber kekuatan satu bagi yang lain. Indahnya kebersamaan tak hanya terasa di dalam rumah, tapi juga meluas hingga ke lingkungan sekitar.

Cerita tentang keluarga, teman, dan sahabat selalu menjadi bagian indah hidup Surya. Mereka adalah tali yang mengikat hatinya, sumber kebahagiaan, dan tempat bernaung di kala susah dan senang. Kebersamaan mereka membentuk lukisan hidup yang penuh warna, mengukir kenangan yang tak akan pernah pudar.

 

 

 


 


Iklan

Iklan

Mercon M

Community

Dijawab 5 hari yang lalu

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban:</p><p><strong>Judul: Bersama Selalu</strong></p><p>Hari itu matahari menyembul perlahan dari balik perbukitan hijau, menerangi langit dengan warna keemasan yang lembut. Udara pagi begitu segar, dan semerbak aroma bunga-bunga liar menyapa setiap sudut desa. Di sebuah rumah kecil di pinggiran desa, terdengar riuh rendah suara tawa dan obrolan hangat.</p><p>Di ruang tamu, terdapat keluarga kecil yang sedang menikmati sarapan bersama. Ayah, seorang petani dengan raut wajah yang penuh semangat, duduk di ujung meja sambil membaca koran pagi. Ibu, seorang ibu rumah tangga yang penuh kasih, sibuk mengatur hidangan di meja makan. Sedangkan anak-anak mereka, Maya dan Rafi, duduk berdekatan sambil bercerita tentang impian mereka.</p><p>"Kapan kita bisa pergi ke hutan lagi, Ayah?" tanya Maya penuh antusias.</p><p>Ayah tersenyum lembut. "Tentu, Nak. Kita bisa pergi ke hutan lagi di akhir pekan ini. Bagaimana?"</p><p>Rafi mengangguk setuju. "Ya, aku ingin sekali melihat burung-burung yang cantik di sana."</p><p>Ibu tersenyum bahagia melihat kebersamaan mereka. "Baiklah, nanti kita siapkan bekal dan peralatan. Tapi jangan lupa, kalian harus berhati-hati dan saling menjaga satu sama lain, ya."</p><p>Setelah sarapan selesai, keluarga itu bergegas bersiap-siap untuk pergi ke hutan. Mereka membawa bekal, perlengkapan camping, dan kamera untuk menangkap momen indah bersama. Perjalanan ke hutan adalah salah satu kegiatan yang selalu dinanti-nantikan oleh keluarga kecil itu. Mereka selalu menikmati momen berbagi cerita, bermain, dan mengeksplorasi alam bersama-sama.</p><p>Sesampainya di hutan, mereka segera memasang tenda di pinggir sungai yang jernih. Anak-anak riang berlarian di sekitar, mengejar kupu-kupu dan mengumpulkan bunga liar. Ayah dan ibu sibuk menyiapkan alat untuk memancing di sungai. Suasana damai dan indah membuat mereka merasa begitu bahagia dan bersyukur atas kebersamaan yang mereka miliki.</p><p>Di sore hari, setelah menikmati makan malam yang lezat di bawah langit yang penuh bintang, keluarga kecil itu duduk di sekitar api unggun. Mereka bercerita, bernyanyi, dan saling berbagi cerita lucu. Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat, dan bulan mulai menampakkan sinarnya di langit.</p><p>"Terima kasih, Ayah, Ibu, atas hari yang indah ini," kata Rafi sambil memeluk kedua orangtuanya.</p><p>Maya juga ikut memeluk. "Ya, terima kasih banyak. Aku sangat bahagia bisa bersama-sama dengan kalian."</p><p>Ayah dan ibu tersenyum penuh kebahagiaan. Mereka merasakan betapa berartinya kebersamaan dalam keluarga mereka. Di bawah cahaya bulan dan gemerlap bintang, mereka merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang sesungguhnya.</p><p>Malam itu, keluarga kecil itu tidur dengan nyenyak di dalam tenda mereka. Mereka merasakan kasih sayang dan kehangatan yang mengalir di antara mereka. Karena pada akhirnya, kebersamaan adalah anugerah yang paling indah dalam hidup ini.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Jawaban:

Judul: Bersama Selalu

Hari itu matahari menyembul perlahan dari balik perbukitan hijau, menerangi langit dengan warna keemasan yang lembut. Udara pagi begitu segar, dan semerbak aroma bunga-bunga liar menyapa setiap sudut desa. Di sebuah rumah kecil di pinggiran desa, terdengar riuh rendah suara tawa dan obrolan hangat.

Di ruang tamu, terdapat keluarga kecil yang sedang menikmati sarapan bersama. Ayah, seorang petani dengan raut wajah yang penuh semangat, duduk di ujung meja sambil membaca koran pagi. Ibu, seorang ibu rumah tangga yang penuh kasih, sibuk mengatur hidangan di meja makan. Sedangkan anak-anak mereka, Maya dan Rafi, duduk berdekatan sambil bercerita tentang impian mereka.

"Kapan kita bisa pergi ke hutan lagi, Ayah?" tanya Maya penuh antusias.

Ayah tersenyum lembut. "Tentu, Nak. Kita bisa pergi ke hutan lagi di akhir pekan ini. Bagaimana?"

Rafi mengangguk setuju. "Ya, aku ingin sekali melihat burung-burung yang cantik di sana."

Ibu tersenyum bahagia melihat kebersamaan mereka. "Baiklah, nanti kita siapkan bekal dan peralatan. Tapi jangan lupa, kalian harus berhati-hati dan saling menjaga satu sama lain, ya."

Setelah sarapan selesai, keluarga itu bergegas bersiap-siap untuk pergi ke hutan. Mereka membawa bekal, perlengkapan camping, dan kamera untuk menangkap momen indah bersama. Perjalanan ke hutan adalah salah satu kegiatan yang selalu dinanti-nantikan oleh keluarga kecil itu. Mereka selalu menikmati momen berbagi cerita, bermain, dan mengeksplorasi alam bersama-sama.

Sesampainya di hutan, mereka segera memasang tenda di pinggir sungai yang jernih. Anak-anak riang berlarian di sekitar, mengejar kupu-kupu dan mengumpulkan bunga liar. Ayah dan ibu sibuk menyiapkan alat untuk memancing di sungai. Suasana damai dan indah membuat mereka merasa begitu bahagia dan bersyukur atas kebersamaan yang mereka miliki.

Di sore hari, setelah menikmati makan malam yang lezat di bawah langit yang penuh bintang, keluarga kecil itu duduk di sekitar api unggun. Mereka bercerita, bernyanyi, dan saling berbagi cerita lucu. Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat, dan bulan mulai menampakkan sinarnya di langit.

"Terima kasih, Ayah, Ibu, atas hari yang indah ini," kata Rafi sambil memeluk kedua orangtuanya.

Maya juga ikut memeluk. "Ya, terima kasih banyak. Aku sangat bahagia bisa bersama-sama dengan kalian."

Ayah dan ibu tersenyum penuh kebahagiaan. Mereka merasakan betapa berartinya kebersamaan dalam keluarga mereka. Di bawah cahaya bulan dan gemerlap bintang, mereka merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Malam itu, keluarga kecil itu tidur dengan nyenyak di dalam tenda mereka. Mereka merasakan kasih sayang dan kehangatan yang mengalir di antara mereka. Karena pada akhirnya, kebersamaan adalah anugerah yang paling indah dalam hidup ini.

 

 

 


 


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pak Dawut seorang suami dimana ia harus mencukupi kebutuhan keluarganya termasuk biaya listrik. Setiap sekering berbunyi maka tugas pak dawut mengisi (top up) listrik. Biasanya Pak Dawut mengisi dengan nominal Rp.300.000,-. Di rumah pak dawut memiliki istri dan 3 anak dengan pemakaian listrik dengan rincian sebagai berikut: a. 6 buah lampu dengan daya masing-masing 20 Watt dengan pemakaian 15 jam per hari b. Setrika dengan daya 300 Watt dengan pemakaian 2 jam per minggu c. TV dengan daya 150 watt dengan pemakaian 4 jam per hari. d. Mesin cuci 500 watt dipakai 2 jam per 2 hari e. Komputer dengan daya 250 watt dengan pemakaian 3 jam per hari f. Dari pemakaian yang dipakai keluarga Pak Dawut, dari data diatas berapakah biaya tagihan listrik yang hrs dibayar keluarga pak dawat setiap bulannya jika harga listrik 1 KWh = Rp.1500 g. Apakah keluarga Pak Dawut termasuk hemat listrik atau tidak? Jelaskan! (Jika perlu menggunakan persamaan energi dan daya listrik, mohon digunakan pada jawaban)

28

5.0

Jawaban terverifikasi