Bilangan oksidasi I dalam IO3^– yaitu . . . . a. +5 b. +3 c. –5 d. –3 e. 0

Halo Annisa C, kakak bantu jawab ya 😎 Jadi, biloks dari atom I dalam IO3^- adalah A. +5. Ayo simak penjelasan berikut supaya lebih paham 👌 Bilangan oksidasi (biloks) adalah jumlah muatan positif dan negatif dalam suatu atom. Oleh sebab itu, jumlah muatan positif harus sama dengan muatan negatif, sehingga biloks molekul senyawa sama dengan 0. Dalam penentuan jumlah biloks suatu senyawa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu aturan-aturan penentuan biloks dan prioritas penentuan biloks dalam senyawa. Aturan penentuan biloks unsur dapat diperhatikan sebagai berikut: 1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0. 2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya. 3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA serta Alumunium berturut-turut yaitu +1, +2, +3, Dan +3. 4. Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa hibrida nonlogam = +1 dan dalam senyawa hibrida logam dan boron, biloks H = 1 5. Jumlah bilangan oksidasi atom O dalam anion okso = 2, dalam senyawa peroksida = 1 dan superoksida = . 6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. 7. Bilangan oksidasi F dalam senyawa = 1. Kemudian, prioritas penentuan biloks pertama terdapat pada logam unsur Goloangan IA, IIA, dan IIIA, kemudian atom hidrogen, dan terakhir atom oksigen. Penentuan biloks dapat dicari menggunakan persamaan berikut: BO total = ( jumlah atom I × biloks atom I) + ( jumlah atom O × biloks atom O) dimana BO total = Bilangan oksidasi total senyawa Pada senyawa IO3^-, atom oksigen merupakan unsur prioritas dengan biloksnya -2. Karena dalam senyawa tersebut terdpat 3 atom oksigen dan IO3^- merupakan senyawa dengan biloks -1, maka: BO IO3^- = (1 × biloks I) + (3 × (-2) -1 = (1 × biloks I) + (-6) -1 + 6 = (1 × biloks I) +5 : 1 = biloks I +5 = biloks I Semoga membantu ya. Selamat belajar 😉