Bila diketahui data sbb : unsur keelektronegatifan F 4,0 Cl 3,0 Br 2,8 I 2,5 Berdasarkan data diatas maka molekul berikut yang paling polar... ICl IBr FBr FCl f2

Untuk menentukan molekul yang paling polar berdasarkan data keelektronegatifan, kita perlu memahami bahwa perbedaan keelektronegatifan antara dua unsur dalam sebuah molekul akan menentukan sejauh mana ikatan antaratom menjadi polar atau nonpolar. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan, semakin polar ikatan tersebut. Berikut adalah perbedaan keelektronegatifan antara pasangan unsur dalam molekul-molekul yang diberikan: ICI: Perbedaan keelektronegatifan antara I dan Cl: 3,0 - 2,8 = 0,2 Ini adalah ikatan kovalen polar, tetapi perbedaan keelektronegatifannya tidak terlalu besar. IBr: Perbedaan keelektronegatifan antara I dan Br: 2,8 - 2,8 = 0,0 Ini adalah ikatan kovalen nonpolar karena perbedaan keelektronegatifannya sangat kecil. FBr: Perbedaan keelektronegatifan antara F dan Br: 4,0 - 2,8 = 1,2 Ini adalah ikatan kovalen polar dengan perbedaan keelektronegatifan yang lebih besar. FCI: Perbedaan keelektronegatifan antara F dan I: 4,0 - 3,0 = 1,0 Ini adalah ikatan kovalen polar dengan perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar. F2: Perbedaan keelektronegatifan antara F dan F: 4,0 - 4,0 = 0,0 Ini adalah ikatan kovalen nonpolar karena perbedaan keelektronegatifannya sangat kecil. Jadi, berdasarkan perbedaan keelektronegatifan, molekul yang paling polar di antara yang diberikan adalah FCI karena memiliki perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar antara fluor (F) dan iodin (I).