Aurel W

23 Mei 2024 10:35

Iklan

Aurel W

23 Mei 2024 10:35

Pertanyaan

Berikan sebuah analisis solusi untuk beberapa permasalahan energi berikut ini : • Ketersediaan sumber energi listrik dibeberapa daerah terpencil yang masih belum merata dan seringnya pemadaman listrik berkala. Solusinya... • Ditutupnya TPS piyungan menyebabkan munculnya kasus pembuangan sampah illegal dibeberapa titik di gunung kidul seperti di Wukirsari, Purwosari, dan Giripurwo. Sampah ini hanya dibuang dipinggir jalan dan ditinggalkan begitu saja. Solusinya... • Pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan mobil listrik, namun infrastrukturnya masih belum maksimal tersedia disetiap daerah. Ada beberapa kasus dimana seorang warga menggunakan genset berbahan bakar solar untuk mencharge mobil listriknya. Solusinya...

Berikan sebuah analisis solusi untuk beberapa permasalahan energi berikut ini :
• Ketersediaan sumber energi listrik dibeberapa daerah terpencil yang masih belum merata dan 
seringnya pemadaman listrik berkala. Solusinya...
• Ditutupnya TPS piyungan menyebabkan munculnya kasus pembuangan sampah illegal
dibeberapa titik di gunung kidul seperti di Wukirsari, Purwosari, dan Giripurwo. Sampah ini 
hanya dibuang dipinggir jalan dan ditinggalkan begitu saja. Solusinya...
• Pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan mobil listrik, namun infrastrukturnya 
masih belum maksimal tersedia disetiap daerah. Ada beberapa kasus dimana seorang warga 
menggunakan genset berbahan bakar solar untuk mencharge mobil listriknya. Solusinya... 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

12

:

59

:

18

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

23 Mei 2024 13:21

Jawaban terverifikasi

<p>Mengatasi masalah energi memerlukan pendekatan yang beragam dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa analisis solusi untuk permasalahan energi yang telah disebutkan:</p><p><strong>1. Ketersediaan sumber energi listrik di beberapa daerah terpencil yang masih belum merata dan seringnya pemadaman listrik berkala.</strong></p><p><strong>Solusi:</strong></p><ul><li><strong>Pengembangan Energi Terbarukan Lokal:</strong> Investasi dalam energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin kecil, dan mikrohidro di daerah terpencil. Energi terbarukan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik utama tetapi juga menyediakan sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.</li><li><strong>Pembangunan Sistem Mini-Grid:</strong> Sistem mini-grid yang menggunakan sumber energi terbarukan dapat menyediakan listrik bagi komunitas terpencil. Ini bisa diintegrasikan dengan baterai penyimpanan untuk memastikan ketersediaan listrik yang stabil.</li><li><strong>Pemeliharaan dan Modernisasi Infrastruktur:</strong> Peningkatan infrastruktur listrik di daerah terpencil, termasuk pemeliharaan rutin dan modernisasi jaringan, untuk mengurangi frekuensi dan durasi pemadaman.</li><li><strong>Program Penghematan Energi:</strong> Edukasi masyarakat tentang penggunaan energi yang efisien dan hemat untuk mengurangi be-ban pada jaringan listrik.</li><li><strong>Kolaborasi dengan Sektor Swasta:</strong> Mendorong investasi dari sektor swasta dalam proyek energi terbarukan dan infrastruktur listrik di daerah terpencil melalui insentif dan kemudahan regulasi.</li></ul><p><strong>2. Ditutupnya TPS Piyungan menyebabkan munculnya kasus pembuangan sampah ilegal di beberapa titik di Gunung Kidul.</strong></p><p><strong>Solusi:</strong></p><ul><li><strong>Pembangunan TPS Alternatif:</strong> Membangun tempat pembuangan sampah sementara (TPS) baru yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat di daerah yang terdampak.</li><li><strong>Program Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas:</strong> Melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaan sampah melalui program-program seperti bank sampah, kompos, dan daur ulang. Memberikan pelatihan dan fasilitas untuk pengelolaan sampah mandiri.</li><li><strong>Penegakan Hukum:</strong> Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pembuangan sampah ilegal. Memberikan sanksi yang tegas kepada pelanggar untuk mengurangi praktik pembuangan sampah sembarangan.</li><li><strong>Edukasi Masyarakat:</strong> Kampanye edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampak negatif dari pembuangan sampah ilegal terhadap lingkungan dan kesehatan.</li><li><strong>Kolaborasi dengan Sektor Swasta:</strong> Mendorong kerjasama dengan perusahaan pengelolaan sampah untuk menyediakan layanan pengangkutan dan pengolahan sampah yang lebih baik.</li></ul><p><strong>3. Pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan mobil listrik, namun infrastrukturnya masih belum maksimal tersedia di setiap daerah.</strong></p><p><strong>Solusi:</strong></p><ul><li><strong>Peningkatan Infrastruktur Pengisian Daya:</strong> Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian daya listrik, termasuk stasiun pengisian daya cepat (fast charging) di berbagai lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan, rest area, dan pusat kota.</li><li><strong>Insentif untuk Pengembangan Infrastruktur:</strong> Memberikan insentif kepada sektor swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan stasiun pengisian daya listrik. Insentif bisa berupa keringanan pajak, subsidi, atau kemudahan regulasi.</li><li><strong>Pengembangan Solusi Energi Terbarukan untuk Pengisian Daya:</strong> Mendorong penggunaan sumber energi terbarukan seperti panel surya untuk stasiun pengisian daya mobil listrik. Ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengurangi be-ban pada jaringan listrik konvensional.</li><li><strong>Edukasi dan Kampanye:</strong> Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keuntungan menggunakan mobil listrik dan lokasi-lokasi stasiun pengisian daya yang tersedia. Ini bisa dilakukan melalui kampanye publik, aplikasi peta digital, dan informasi di media sosial.</li><li><strong>Fasilitasi Penggunaan Genset Ramah Lingkungan:</strong> Jika penggunaan genset tidak bisa dihindari, dorong penggunaan genset berbahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti biofuel atau genset hybrid yang lebih efisien.</li></ul>

Mengatasi masalah energi memerlukan pendekatan yang beragam dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa analisis solusi untuk permasalahan energi yang telah disebutkan:

1. Ketersediaan sumber energi listrik di beberapa daerah terpencil yang masih belum merata dan seringnya pemadaman listrik berkala.

Solusi:

  • Pengembangan Energi Terbarukan Lokal: Investasi dalam energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin kecil, dan mikrohidro di daerah terpencil. Energi terbarukan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik utama tetapi juga menyediakan sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
  • Pembangunan Sistem Mini-Grid: Sistem mini-grid yang menggunakan sumber energi terbarukan dapat menyediakan listrik bagi komunitas terpencil. Ini bisa diintegrasikan dengan baterai penyimpanan untuk memastikan ketersediaan listrik yang stabil.
  • Pemeliharaan dan Modernisasi Infrastruktur: Peningkatan infrastruktur listrik di daerah terpencil, termasuk pemeliharaan rutin dan modernisasi jaringan, untuk mengurangi frekuensi dan durasi pemadaman.
  • Program Penghematan Energi: Edukasi masyarakat tentang penggunaan energi yang efisien dan hemat untuk mengurangi be-ban pada jaringan listrik.
  • Kolaborasi dengan Sektor Swasta: Mendorong investasi dari sektor swasta dalam proyek energi terbarukan dan infrastruktur listrik di daerah terpencil melalui insentif dan kemudahan regulasi.

2. Ditutupnya TPS Piyungan menyebabkan munculnya kasus pembuangan sampah ilegal di beberapa titik di Gunung Kidul.

Solusi:

  • Pembangunan TPS Alternatif: Membangun tempat pembuangan sampah sementara (TPS) baru yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat di daerah yang terdampak.
  • Program Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas: Melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaan sampah melalui program-program seperti bank sampah, kompos, dan daur ulang. Memberikan pelatihan dan fasilitas untuk pengelolaan sampah mandiri.
  • Penegakan Hukum: Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pembuangan sampah ilegal. Memberikan sanksi yang tegas kepada pelanggar untuk mengurangi praktik pembuangan sampah sembarangan.
  • Edukasi Masyarakat: Kampanye edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampak negatif dari pembuangan sampah ilegal terhadap lingkungan dan kesehatan.
  • Kolaborasi dengan Sektor Swasta: Mendorong kerjasama dengan perusahaan pengelolaan sampah untuk menyediakan layanan pengangkutan dan pengolahan sampah yang lebih baik.

3. Pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan mobil listrik, namun infrastrukturnya masih belum maksimal tersedia di setiap daerah.

Solusi:

  • Peningkatan Infrastruktur Pengisian Daya: Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian daya listrik, termasuk stasiun pengisian daya cepat (fast charging) di berbagai lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan, rest area, dan pusat kota.
  • Insentif untuk Pengembangan Infrastruktur: Memberikan insentif kepada sektor swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan stasiun pengisian daya listrik. Insentif bisa berupa keringanan pajak, subsidi, atau kemudahan regulasi.
  • Pengembangan Solusi Energi Terbarukan untuk Pengisian Daya: Mendorong penggunaan sumber energi terbarukan seperti panel surya untuk stasiun pengisian daya mobil listrik. Ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengurangi be-ban pada jaringan listrik konvensional.
  • Edukasi dan Kampanye: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keuntungan menggunakan mobil listrik dan lokasi-lokasi stasiun pengisian daya yang tersedia. Ini bisa dilakukan melalui kampanye publik, aplikasi peta digital, dan informasi di media sosial.
  • Fasilitasi Penggunaan Genset Ramah Lingkungan: Jika penggunaan genset tidak bisa dihindari, dorong penggunaan genset berbahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti biofuel atau genset hybrid yang lebih efisien.

Iklan

Kevin L

Gold

23 Mei 2024 10:44

Jawaban terverifikasi

【Jawaban】: 1. Untuk permasalahan ketersediaan sumber energi listrik di daerah terpencil, solusinya adalah dengan membangun infrastruktur energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin yang dapat memanfaatkan sumber daya alam setempat. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas dan kapasitas distribusi listrik di daerah tersebut. 2. Untuk permasalahan pembuangan sampah ilegal di Gunung Kidul, solusinya adalah dengan membangun fasilitas pengelolaan sampah yang memadai dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuangan sampah ilegal. 3. Untuk permasalahan infrastruktur mobil listrik, solusinya adalah dengan membangun stasiun pengisian daya listrik (SPLD) di setiap daerah dan mendorong penggunaan kendaraan listrik. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan insentif kepada produsen kendaraan listrik dan masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik. 【Penjelasan】: 1. Ketersediaan sumber energi listrik di daerah terpencil seringkali menjadi permasalahan karena infrastruktur yang belum memadai. Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan memanfaatkan sumber daya alam setempat seperti panel surya atau turbin angin. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas dan kapasitas distribusi listrik di daerah tersebut. 2. Pembuangan sampah ilegal di Gunung Kidul menjadi permasalahan serius karena dapat merusak lingkungan dan mengganggu kehidupan masyarakat sekitar. Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan membangun fasilitas pengelolaan sampah yang memadai dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuangan sampah ilegal. 3. Pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan mobil listrik, namun infrastruktur yang belum memadai menjadi hambatan. Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan membangun stasiun pengisian daya listrik (SPLD) di setiap daerah dan mendorong penggunaan kendaraan listrik. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan insentif kepada produsen kendaraan listrik dan masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pembangkit Listrik Berbasis Sampah Menurut Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah atau PLTSa adalah pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan yang memenuhi baku mutu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dapat mengurangi volume sampah secara signifikan serta teruji. Pembangunan PLTSa ini merupakan upaya pemerintah untuk mengubah sampah menjadi sumber energi, meningkatkan kualitas lingkungan serta untuk meningkatkan peran listrik nasional berbasis energi baru dan terbarukan. Selain itu, pengolahan sampah menjadi listrik ini juga merupakan upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sebagaimana yang telah disepakati dalam Konferensi Paris (COP21) pada akhir 2015. Namun, upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah volume sampah, emisi karbon, dan memanfaatkan besarnya energi yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah menjadi energi listrik melalui pembangunan PLTSa tidak berjalan dengan mulus. Hingga kini masih terdapat pro dan kontra di tengah masyarakat mengenai pembangunan PLTSa ini. Mereka berpendapat bahwa secara keseluruhan PLTSa membahayakan lingkungan dan nyawa manusia. Hal ini disebabkan PLTSa menggunakanincineratoryang dapat memperparah polusi udara dan menghasilkan zat beracun berupadioxinyang dapat membahayakan sistem saraf dan menyebabkan kanker bagi masyarakat Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan bahwa PLTSa tidak layak dioperasikan di Indonesia adalah tidak siapnya lahan, tidak adanya rencana induk persampahan adanya prosedur kebijakan dan mekanisme lelang yang tidak transparan, biaya pembangunan dan bebantipping feeyang tinggi, dan pengalaman buruk yang terjadi di negara lain. Pembangunan PLTSa sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah volume sampah, emisi karbon, dan memanfaatkan energi yang dihasilkan sebagai energi listrik memperoleh penolakan dari beberapa elemen masyarakat. Untuk itu, sebaiknya diadakan kajian yang lebih mendalam mengenai pembangunan PLTSa di Indonesia mengingat tidak semua negara berhasil memanfaatkan PLTSa sebagai salah satu sumber energi listrik. simpulan paragraf tersebut adalah

2

5.0

Jawaban terverifikasi