Kartono M

04 Februari 2023 23:51

Iklan

Kartono M

04 Februari 2023 23:51

Pertanyaan

Berikan penjelasan mengenai perbedaan penggunaan indikator, titik ekuivalen, titik akhir titirasi pada 4 jenis titrasi asam basa

Berikan penjelasan mengenai perbedaan penggunaan indikator, titik ekuivalen, titik akhir titirasi pada 4 jenis titrasi asam basa

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

14

:

36

:

53

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

J. Siregar

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan

05 Februari 2023 03:10

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar pada pembahasan.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Titrasi asam basa </strong>merupakan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi.&nbsp;</p><ul><li>Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan di mana asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator.&nbsp;</li><li>Keadaan di mana titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi.&nbsp;</li></ul><p>Jadi, untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi dengan titik ekivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang mengalami perubahan warna di sekitar titik ekivalen.</p><p>&nbsp;</p><p>Ada 4 jenis titrasi asam-basa yaitu sebagai berikut.</p><p><strong>1) Titrasi asam kuat oleh basa kuat</strong></p><ul><li>Zat pentiter adalah basa kuat, sedangkan analit (titran) adalah asam kuat.</li><li>Mula-mula pH larutan naik sedikit demi sedikit</li><li>Perubahan pH drastis terjadi sekitar titik ekivalen.</li><li>pH titik ekivalen = 7 (netral)</li><li>Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein. Namun, yang lebih sering digunakan adalah fenolftalein karena perubahan warna fenolftalein yang lebih mudah diamati.</li></ul><p><strong>2) Titrasi basa kuat oleh asam kuat</strong></p><ul><li>Zat pentiter adalah asam kuat, sedangkan analit (titran) adalah basa kuat.</li><li>Daerah perubahan pH drastis dari 4–10.</li><li>pH titik ekivalen = 7 (netral)</li><li>Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein. Namun, yang lebih sering digunakan adalah fenolftalein karena perubahan warna fenolftalein yang lebih mudah diamati.</li></ul><p><strong>3) Titrasi asam lemah oleh basa kuat</strong></p><ul><li>Zat pentiter adalah basa kuat, sedangkan analit (titran) adalah asam lemah.</li><li>Titik ekivalen berada di atas pH 7, yaitu antara 8 – 9</li><li>Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen lebih kecil, hanya sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±10</li><li>Indikator yang digunakan adalah fenolftalein. Metil merah tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.</li></ul><p><strong>4) Titrasi basa lemah oleh asam kuat</strong></p><ul><li>Zat pentiter adalah asam kuat, sedangkan analit (titran) adalah basa lemah.</li><li>Titik ekivalen berada di bawah pH 7, yaitu antara 5 – 6.</li><li>Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen hanya sedikit, sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±4.</li><li>Indikator yang digunakan adalah metil merah. Fenolftalein tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.</li></ul><p><i><strong>Kurva titrasi asam-basa terlampir pada gambar.</strong></i></p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, perbedaan penggunaan indikator, titik ekuivalen, titik akhir titirasi pada 4 jenis titrasi asam basa yaitu:</p><p>1) Titrasi asam kuat oleh basa kuat</p><p>• Indikator: metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein (lebih tajam)</p><p>• Titik ekivalen: 7 (netral)</p><p>2) Titrasi basa kuat oleh asam kuat</p><p>• Indikator: metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein (lebih tajam)</p><p>• Titik ekivalen: 7 (netral)</p><p>3) Titrasi asam lemah oleh basa kuat</p><p>• Indikator: fenolftalein</p><p>• Titik ekivalen: &nbsp;di atas pH 7, yaitu antara 8 – 9</p><p>4) Titrasi basa lemah oleh asam kuat</p><p>• Indikator: &nbsp;metil merah.</p><p>• Titik ekivalen: di bawah pH 7, yaitu antara 5 – 6</p><p><i>NB</i>: Untuk titik akhir titrasi tergantung percobaan yang akan dilakukan dengan mengamati indikator menunjukkan perubahan warna.</p>

Jawaban yang benar pada pembahasan.

 

Titrasi asam basa merupakan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. 

  • Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan di mana asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. 
  • Keadaan di mana titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi. 

Jadi, untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi dengan titik ekivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang mengalami perubahan warna di sekitar titik ekivalen.

 

Ada 4 jenis titrasi asam-basa yaitu sebagai berikut.

1) Titrasi asam kuat oleh basa kuat

  • Zat pentiter adalah basa kuat, sedangkan analit (titran) adalah asam kuat.
  • Mula-mula pH larutan naik sedikit demi sedikit
  • Perubahan pH drastis terjadi sekitar titik ekivalen.
  • pH titik ekivalen = 7 (netral)
  • Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein. Namun, yang lebih sering digunakan adalah fenolftalein karena perubahan warna fenolftalein yang lebih mudah diamati.

2) Titrasi basa kuat oleh asam kuat

  • Zat pentiter adalah asam kuat, sedangkan analit (titran) adalah basa kuat.
  • Daerah perubahan pH drastis dari 4–10.
  • pH titik ekivalen = 7 (netral)
  • Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein. Namun, yang lebih sering digunakan adalah fenolftalein karena perubahan warna fenolftalein yang lebih mudah diamati.

3) Titrasi asam lemah oleh basa kuat

  • Zat pentiter adalah basa kuat, sedangkan analit (titran) adalah asam lemah.
  • Titik ekivalen berada di atas pH 7, yaitu antara 8 – 9
  • Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen lebih kecil, hanya sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±10
  • Indikator yang digunakan adalah fenolftalein. Metil merah tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.

4) Titrasi basa lemah oleh asam kuat

  • Zat pentiter adalah asam kuat, sedangkan analit (titran) adalah basa lemah.
  • Titik ekivalen berada di bawah pH 7, yaitu antara 5 – 6.
  • Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen hanya sedikit, sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±4.
  • Indikator yang digunakan adalah metil merah. Fenolftalein tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.

Kurva titrasi asam-basa terlampir pada gambar.

 

Dengan demikian, perbedaan penggunaan indikator, titik ekuivalen, titik akhir titirasi pada 4 jenis titrasi asam basa yaitu:

1) Titrasi asam kuat oleh basa kuat

• Indikator: metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein (lebih tajam)

• Titik ekivalen: 7 (netral)

2) Titrasi basa kuat oleh asam kuat

• Indikator: metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein (lebih tajam)

• Titik ekivalen: 7 (netral)

3) Titrasi asam lemah oleh basa kuat

• Indikator: fenolftalein

• Titik ekivalen:  di atas pH 7, yaitu antara 8 – 9

4) Titrasi basa lemah oleh asam kuat

• Indikator:  metil merah.

• Titik ekivalen: di bawah pH 7, yaitu antara 5 – 6

NB: Untuk titik akhir titrasi tergantung percobaan yang akan dilakukan dengan mengamati indikator menunjukkan perubahan warna.

alt

Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Tulislah nama yang benar untuk senyawa di bawah ini menggunakan Sistem Yunani dan Bilangan Oksidasi! (j)PCI5

114

5.0

Jawaban terverifikasi