Esterr E

03 September 2024 02:27

Iklan

Esterr E

03 September 2024 02:27

Pertanyaan

berikan argumentasi yang menjelaskan bahwa sila sila dalam Pancasila memiliki keterkaitan!

berikan argumentasi yang menjelaskan bahwa sila sila dalam Pancasila memiliki keterkaitan!

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

00

:

04

:

56

:

31

Klaim

10

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Manha S

03 September 2024 03:52

Jawaban terverifikasi

<p>Sila-sila dalam Pancasila saling terkait dan saling mendukung. Sila pertama (Ketuhanan) memberikan dasar moral dan spiritual, yang mendasari sila kedua (Kemanusiaan) dalam menghormati martabat manusia. Sila ketiga (Persatuan) mewujudkan kesatuan bangsa yang didorong oleh nilai-nilai kemanusiaan, sedangkan sila keempat (Kerakyatan) memastikan pelaksanaan demokrasi yang adil. Akhirnya, sila kelima (Keadilan Sosial) memerlukan dasar moral dan keadilan untuk memastikan kesejahteraan seluruh rakyat. Semua sila bekerja bersama untuk membentuk tatanan sosial yang harmonis dan adil.&nbsp;</p>

Sila-sila dalam Pancasila saling terkait dan saling mendukung. Sila pertama (Ketuhanan) memberikan dasar moral dan spiritual, yang mendasari sila kedua (Kemanusiaan) dalam menghormati martabat manusia. Sila ketiga (Persatuan) mewujudkan kesatuan bangsa yang didorong oleh nilai-nilai kemanusiaan, sedangkan sila keempat (Kerakyatan) memastikan pelaksanaan demokrasi yang adil. Akhirnya, sila kelima (Keadilan Sosial) memerlukan dasar moral dan keadilan untuk memastikan kesejahteraan seluruh rakyat. Semua sila bekerja bersama untuk membentuk tatanan sosial yang harmonis dan adil. 


Iklan

Rendi R

Community

03 September 2024 04:37

Jawaban terverifikasi

<p>Sila-sila dalam Pancasila memiliki keterkaitan yang erat dan saling mendukung satu sama lain, membentuk satu kesatuan yang utuh dalam pandangan hidup, dasar negara, dan ideologi bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa argumentasi yang menjelaskan keterkaitan antar sila dalam Pancasila:</p><p>&nbsp;</p><p>1. Keterkaitan Hierarkis dan Sistematis</p><p>• Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan moral dan spiritual bagi seluruh sila lainnya. Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa menuntun sikap hidup yang luhur, yang tercermin dalam keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan.<br>• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab didasarkan pada pengakuan akan martabat dan hak-hak asasi manusia yang bersumber dari nilai-nilai keagamaan (Sila Pertama). Kemanusiaan yang adil dan beradab mendorong terciptanya persatuan dalam keanekaragaman.<br>• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dalam keragaman. Persatuan ini hanya bisa terwujud jika ada rasa kemanusiaan (Sila Kedua) dan dilandasi oleh moralitas yang kuat (Sila Pertama).<br>• Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menggarisbawahi prinsip demokrasi yang harus dilandasi oleh keadilan dan kemanusiaan (Sila Kedua), serta bertujuan untuk menjaga persatuan bangsa (Sila Ketiga).<br>• Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah tujuan akhir yang hendak dicapai oleh penerapan seluruh sila lainnya. Keadilan sosial tercapai ketika masyarakat menjalankan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan demokrasi.</p><p>2. Keterkaitan dalam Membangun Masyarakat yang Adil dan Makmur</p><p>• Pancasila sebagai satu kesatuan utuh menunjukkan bahwa setiap sila tidak bisa berdiri sendiri. Misalnya, keadilan sosial (Sila Kelima) hanya dapat tercapai jika seluruh rakyat Indonesia mempraktikkan nilai-nilai kemanusiaan (Sila Kedua), persatuan (Sila Ketiga), dan keadilan dalam sistem demokrasi (Sila Keempat) dengan dilandasi oleh nilai-nilai agama dan moral (Sila Pertama).<br>• Sila-sila ini bersama-sama membentuk pandangan hidup yang mengarahkan bangsa Indonesia untuk hidup dalam kerukunan, kesejahteraan, dan keadilan. Tanpa persatuan (Sila Ketiga), misalnya, sulit untuk mewujudkan keadilan sosial (Sila Kelima). Demikian pula, demokrasi yang adil (Sila Keempat) memerlukan fondasi kemanusiaan dan moralitas yang kuat.</p><p>3. Keterkaitan dalam Konteks Implementasi</p><p>• Dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara, implementasi satu sila akan mempengaruhi sila lainnya. Misalnya, demokrasi yang sehat (Sila Keempat) memerlukan penghormatan terhadap hak asasi manusia (Sila Kedua) dan harus dijalankan dengan tujuan untuk mewujudkan keadilan sosial (Sila Kelima). Seluruh proses ini harus dijalankan dengan kesadaran akan keberadaan Tuhan (Sila Pertama) dan kecintaan terhadap persatuan bangsa (Sila Ketiga).<br>• Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menciptakan suatu sinergi yang menguatkan tatanan sosial, di mana masyarakat Indonesia diharapkan dapat hidup harmonis dengan saling menghargai, bekerja sama, dan berjuang untuk mencapai kesejahteraan bersama.</p><p>4. Keterkaitan Filosofis</p><p>• Secara filosofis, Pancasila mencerminkan kesatuan integralistik yang mencakup aspek spiritual, sosial, politik, dan ekonomi dalam kehidupan berbangsa. Setiap sila memiliki peran dalam membangun karakter bangsa, di mana Sila Pertama sebagai landasan spiritual, Sila Kedua sebagai landasan moral, Sila Ketiga sebagai landasan persatuan, Sila Keempat sebagai landasan politik, dan Sila Kelima sebagai tujuan sosial ekonomi.</p><p><br>Keterkaitan antar sila dalam Pancasila menunjukkan bahwa masing-masing sila tidak hanya berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi dan menguatkan dalam membentuk suatu pandangan hidup yang komprehensif dan terintegrasi. Hal ini memastikan bahwa bangsa Indonesia memiliki dasar yang kuat untuk mencapai tujuan bersama, yakni masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.</p>

Sila-sila dalam Pancasila memiliki keterkaitan yang erat dan saling mendukung satu sama lain, membentuk satu kesatuan yang utuh dalam pandangan hidup, dasar negara, dan ideologi bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa argumentasi yang menjelaskan keterkaitan antar sila dalam Pancasila:

 

1. Keterkaitan Hierarkis dan Sistematis

• Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan moral dan spiritual bagi seluruh sila lainnya. Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa menuntun sikap hidup yang luhur, yang tercermin dalam keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan.
• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab didasarkan pada pengakuan akan martabat dan hak-hak asasi manusia yang bersumber dari nilai-nilai keagamaan (Sila Pertama). Kemanusiaan yang adil dan beradab mendorong terciptanya persatuan dalam keanekaragaman.
• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dalam keragaman. Persatuan ini hanya bisa terwujud jika ada rasa kemanusiaan (Sila Kedua) dan dilandasi oleh moralitas yang kuat (Sila Pertama).
• Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menggarisbawahi prinsip demokrasi yang harus dilandasi oleh keadilan dan kemanusiaan (Sila Kedua), serta bertujuan untuk menjaga persatuan bangsa (Sila Ketiga).
• Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah tujuan akhir yang hendak dicapai oleh penerapan seluruh sila lainnya. Keadilan sosial tercapai ketika masyarakat menjalankan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan demokrasi.

2. Keterkaitan dalam Membangun Masyarakat yang Adil dan Makmur

• Pancasila sebagai satu kesatuan utuh menunjukkan bahwa setiap sila tidak bisa berdiri sendiri. Misalnya, keadilan sosial (Sila Kelima) hanya dapat tercapai jika seluruh rakyat Indonesia mempraktikkan nilai-nilai kemanusiaan (Sila Kedua), persatuan (Sila Ketiga), dan keadilan dalam sistem demokrasi (Sila Keempat) dengan dilandasi oleh nilai-nilai agama dan moral (Sila Pertama).
• Sila-sila ini bersama-sama membentuk pandangan hidup yang mengarahkan bangsa Indonesia untuk hidup dalam kerukunan, kesejahteraan, dan keadilan. Tanpa persatuan (Sila Ketiga), misalnya, sulit untuk mewujudkan keadilan sosial (Sila Kelima). Demikian pula, demokrasi yang adil (Sila Keempat) memerlukan fondasi kemanusiaan dan moralitas yang kuat.

3. Keterkaitan dalam Konteks Implementasi

• Dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara, implementasi satu sila akan mempengaruhi sila lainnya. Misalnya, demokrasi yang sehat (Sila Keempat) memerlukan penghormatan terhadap hak asasi manusia (Sila Kedua) dan harus dijalankan dengan tujuan untuk mewujudkan keadilan sosial (Sila Kelima). Seluruh proses ini harus dijalankan dengan kesadaran akan keberadaan Tuhan (Sila Pertama) dan kecintaan terhadap persatuan bangsa (Sila Ketiga).
• Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menciptakan suatu sinergi yang menguatkan tatanan sosial, di mana masyarakat Indonesia diharapkan dapat hidup harmonis dengan saling menghargai, bekerja sama, dan berjuang untuk mencapai kesejahteraan bersama.

4. Keterkaitan Filosofis

• Secara filosofis, Pancasila mencerminkan kesatuan integralistik yang mencakup aspek spiritual, sosial, politik, dan ekonomi dalam kehidupan berbangsa. Setiap sila memiliki peran dalam membangun karakter bangsa, di mana Sila Pertama sebagai landasan spiritual, Sila Kedua sebagai landasan moral, Sila Ketiga sebagai landasan persatuan, Sila Keempat sebagai landasan politik, dan Sila Kelima sebagai tujuan sosial ekonomi.


Keterkaitan antar sila dalam Pancasila menunjukkan bahwa masing-masing sila tidak hanya berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi dan menguatkan dalam membentuk suatu pandangan hidup yang komprehensif dan terintegrasi. Hal ini memastikan bahwa bangsa Indonesia memiliki dasar yang kuat untuk mencapai tujuan bersama, yakni masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan