Agus D

29 Juli 2024 04:54

Iklan

Agus D

29 Juli 2024 04:54

Pertanyaan

berikan Argumen pro indonesia dijajah selama 350 tahun

berikan Argumen pro indonesia dijajah selama 350 tahun

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

09

:

58

:

18

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

BimBim B

29 Juli 2024 06:59

Jawaban terverifikasi

<p>Indonesia dijajah selama 350 tahun didasarkan pada perjalanan panjang sejarah kolonialisme di kepulauan Nusantara yang dimulai dengan kedatangan bangsa Portugis di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan mereka menandai awal dari dominasi kolonial Eropa di wilayah ini. Selanjutnya, pada tahun 1602, berdirinya Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) memperkuat cengkeraman kolonial di Indonesia. VOC tidak hanya menjalankan monopoli perdagangan rempah-rempah tetapi juga menguasai aspek politik dan militer di banyak daerah. Meskipun VOC dibubarkan pada tahun 1800, kontrol kolonial Belanda terus berlanjut dengan pemerintah Belanda mengambil alih langsung administrasi wilayah-wilayah tersebut dan memperluas kekuasaannya hingga ke seluruh Nusantara. Periode kolonial Belanda ini berlangsung hingga tahun 1942 ketika Jepang menduduki Indonesia selama Perang Dunia II. Pendudukan Jepang, meskipun hanya berlangsung tiga setengah tahun, sering kali dianggap sebagai bagian dari era kolonial karena penindasan dan eksploitasi yang serupa. Setelah berakhirnya pendudukan Jepang, perjuangan kemerdekaan Indonesia mencapai puncaknya dengan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, namun pengakuan penuh dari Belanda baru tercapai pada tahun 1949. Oleh karena itu, jika dihitung dari awal kedatangan Portugis hingga pengakuan kedaulatan, Indonesia mengalami periode kolonial yang membentang sekitar 350 tahun, meskipun periode ini melibatkan beberapa kekuatan kolonial yang berbeda.</p>

Indonesia dijajah selama 350 tahun didasarkan pada perjalanan panjang sejarah kolonialisme di kepulauan Nusantara yang dimulai dengan kedatangan bangsa Portugis di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan mereka menandai awal dari dominasi kolonial Eropa di wilayah ini. Selanjutnya, pada tahun 1602, berdirinya Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) memperkuat cengkeraman kolonial di Indonesia. VOC tidak hanya menjalankan monopoli perdagangan rempah-rempah tetapi juga menguasai aspek politik dan militer di banyak daerah. Meskipun VOC dibubarkan pada tahun 1800, kontrol kolonial Belanda terus berlanjut dengan pemerintah Belanda mengambil alih langsung administrasi wilayah-wilayah tersebut dan memperluas kekuasaannya hingga ke seluruh Nusantara. Periode kolonial Belanda ini berlangsung hingga tahun 1942 ketika Jepang menduduki Indonesia selama Perang Dunia II. Pendudukan Jepang, meskipun hanya berlangsung tiga setengah tahun, sering kali dianggap sebagai bagian dari era kolonial karena penindasan dan eksploitasi yang serupa. Setelah berakhirnya pendudukan Jepang, perjuangan kemerdekaan Indonesia mencapai puncaknya dengan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, namun pengakuan penuh dari Belanda baru tercapai pada tahun 1949. Oleh karena itu, jika dihitung dari awal kedatangan Portugis hingga pengakuan kedaulatan, Indonesia mengalami periode kolonial yang membentang sekitar 350 tahun, meskipun periode ini melibatkan beberapa kekuatan kolonial yang berbeda.


Iklan

Nanda R

Community

29 Juli 2024 13:59

Jawaban terverifikasi

<p>Argumen yang mendukung pandangan bahwa Indonesia mengalami dampak signifikan akibat penjajahan selama 350 tahun dapat disusun dari berbagai sudut pandang, termasuk sosial, ekonomi, dan politik. Berikut adalah beberapa argumen pro mengenai dampak penjajahan panjang terhadap Indonesia:</p><p>1. <strong>Eksploitasi Ekonomi yang Mendalam</strong></p><p><strong>Argumen</strong>: Penjajahan selama 350 tahun oleh Belanda menyebabkan eksploitasi ekonomi yang mendalam terhadap sumber daya alam dan manusia di Indonesia. Selama periode ini, Belanda memanfaatkan kekayaan alam Indonesia seperti rempah-rempah, hasil bumi, dan mineral untuk kepentingan ekonomi mereka sendiri.</p><p><strong>Penjelasan</strong>:</p><ul><li><strong>Sistem Tanam Paksa</strong>: Pada abad ke-19, Belanda menerapkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang memaksa petani Indonesia untuk menanam tanaman tertentu yang hanya menguntungkan Belanda, mengakibatkan penderitaan dan kelaparan di kalangan rakyat.</li><li><strong>Eksploitasi Sumber Daya Alam</strong>: Penjajah mengambil hasil bumi seperti kopi, tebu, dan minyak bumi dengan biaya yang sangat rendah, memaksa Indonesia untuk menyediakan bahan baku dengan harga murah.</li></ul><p>2. <strong>Pengaruh Terhadap Struktur Sosial</strong></p><p><strong>Argumen</strong>: Penjajahan panjang menyebabkan perubahan mendalam dalam struktur sosial masyarakat Indonesia. Sistem sosial tradisional diubah untuk mendukung kepentingan kolonial.</p><p><strong>Penjelasan</strong>:</p><ul><li><strong>Kelas Sosial Baru</strong>: Penjajahan memperkenalkan sistem kelas sosial baru, termasuk kelas penguasa kolonial dan kelas masyarakat pribumi yang tertindas. Ini menciptakan ketidaksetaraan sosial yang berkepanjangan.</li><li><strong>Perubahan Struktur Sosial</strong>: Pengenalan sistem hukum dan administrasi kolonial seringkali merusak sistem adat dan struktur sosial tradisional, mengubah cara hidup masyarakat lokal secara drastis.</li></ul><p>3. <strong>Penurunan Kesejahteraan dan Kesehatan</strong></p><p><strong>Argumen</strong>: Penjajahan yang berkepanjangan mengakibatkan penurunan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Indonesia. Penjajahan seringkali mengabaikan kebutuhan dasar rakyat dan mengabaikan kesehatan mereka.</p><p><strong>Penjelasan</strong>:</p><ul><li><strong>Penurunan Kesehatan</strong>: Kebijakan penjajah seringkali menyebabkan krisis kesehatan, termasuk wabah penyakit yang menyebar karena kurangnya perhatian terhadap kondisi sanitasi dan kesehatan.</li><li><strong>Kemiskinan dan Kelaparan</strong>: Eksploitasi ekonomi dan pajak yang berat menyebabkan kemiskinan dan kelaparan di kalangan penduduk lokal, mengakibatkan penurunan kualitas hidup.</li></ul><p>4. <strong>Pendidikan dan Budaya yang Terbatas</strong></p><p><strong>Argumen</strong>: Selama periode penjajahan, akses terhadap pendidikan dan pengembangan budaya dihambat. Kolonialisme membatasi kesempatan bagi penduduk lokal untuk mengakses pendidikan dan berkembang secara budaya.</p><p><strong>Penjelasan</strong>:</p><ul><li><strong>Pendidikan Terbatas</strong>: Pendidikan formal yang disediakan oleh penjajah seringkali terbatas pada kalangan elit dan tidak menjangkau mayoritas masyarakat. Ini membatasi peluang untuk pengembangan intelektual dan sosial.</li><li><strong>Penurunan Budaya Lokal</strong>: Budaya lokal seringkali diabaikan atau ditiadakan oleh kebijakan kolonial, yang lebih fokus pada penyebaran budaya dan nilai-nilai Barat.</li></ul>

Argumen yang mendukung pandangan bahwa Indonesia mengalami dampak signifikan akibat penjajahan selama 350 tahun dapat disusun dari berbagai sudut pandang, termasuk sosial, ekonomi, dan politik. Berikut adalah beberapa argumen pro mengenai dampak penjajahan panjang terhadap Indonesia:

1. Eksploitasi Ekonomi yang Mendalam

Argumen: Penjajahan selama 350 tahun oleh Belanda menyebabkan eksploitasi ekonomi yang mendalam terhadap sumber daya alam dan manusia di Indonesia. Selama periode ini, Belanda memanfaatkan kekayaan alam Indonesia seperti rempah-rempah, hasil bumi, dan mineral untuk kepentingan ekonomi mereka sendiri.

Penjelasan:

  • Sistem Tanam Paksa: Pada abad ke-19, Belanda menerapkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang memaksa petani Indonesia untuk menanam tanaman tertentu yang hanya menguntungkan Belanda, mengakibatkan penderitaan dan kelaparan di kalangan rakyat.
  • Eksploitasi Sumber Daya Alam: Penjajah mengambil hasil bumi seperti kopi, tebu, dan minyak bumi dengan biaya yang sangat rendah, memaksa Indonesia untuk menyediakan bahan baku dengan harga murah.

2. Pengaruh Terhadap Struktur Sosial

Argumen: Penjajahan panjang menyebabkan perubahan mendalam dalam struktur sosial masyarakat Indonesia. Sistem sosial tradisional diubah untuk mendukung kepentingan kolonial.

Penjelasan:

  • Kelas Sosial Baru: Penjajahan memperkenalkan sistem kelas sosial baru, termasuk kelas penguasa kolonial dan kelas masyarakat pribumi yang tertindas. Ini menciptakan ketidaksetaraan sosial yang berkepanjangan.
  • Perubahan Struktur Sosial: Pengenalan sistem hukum dan administrasi kolonial seringkali merusak sistem adat dan struktur sosial tradisional, mengubah cara hidup masyarakat lokal secara drastis.

3. Penurunan Kesejahteraan dan Kesehatan

Argumen: Penjajahan yang berkepanjangan mengakibatkan penurunan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Indonesia. Penjajahan seringkali mengabaikan kebutuhan dasar rakyat dan mengabaikan kesehatan mereka.

Penjelasan:

  • Penurunan Kesehatan: Kebijakan penjajah seringkali menyebabkan krisis kesehatan, termasuk wabah penyakit yang menyebar karena kurangnya perhatian terhadap kondisi sanitasi dan kesehatan.
  • Kemiskinan dan Kelaparan: Eksploitasi ekonomi dan pajak yang berat menyebabkan kemiskinan dan kelaparan di kalangan penduduk lokal, mengakibatkan penurunan kualitas hidup.

4. Pendidikan dan Budaya yang Terbatas

Argumen: Selama periode penjajahan, akses terhadap pendidikan dan pengembangan budaya dihambat. Kolonialisme membatasi kesempatan bagi penduduk lokal untuk mengakses pendidikan dan berkembang secara budaya.

Penjelasan:

  • Pendidikan Terbatas: Pendidikan formal yang disediakan oleh penjajah seringkali terbatas pada kalangan elit dan tidak menjangkau mayoritas masyarakat. Ini membatasi peluang untuk pengembangan intelektual dan sosial.
  • Penurunan Budaya Lokal: Budaya lokal seringkali diabaikan atau ditiadakan oleh kebijakan kolonial, yang lebih fokus pada penyebaran budaya dan nilai-nilai Barat.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan alasan khalifah abu bakar mengangkat usamah bin zaid yang berusia belum 20 tahun sebagai panglima perang yang di kirim ke mu'tah?

6

0.0

Jawaban terverifikasi