Justicia G

24 Februari 2022 05:58

Iklan

Justicia G

24 Februari 2022 05:58

Pertanyaan

Berdasarkan hasil eksperimen, diduga bahwa kehidupan awal di bumi memang berasal dari reaksi kimia atmosfer bumi. Apa dasar hipotesis tersebut?

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

13

:

44

:

48

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

D. Anggita

02 November 2022 15:46

Jawaban terverifikasi

<p>Hipotesis bahwa kehidupan awal bumi berasal dari reaksi kimia atmosfer bumi diperoleh dari hasil analisis atmosfer yang dipenuhi sinar radioaktif sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang menghasilkan kehidupan, serta adanya ekperimen S.Miller yang menghasilkan asam amino dan beberapa molekul organik.</p><p><br>Teori evolusi biokimia dikemukakan oleh Alexander Oparin seorang ahli evolusi berkebangsaan Rusia. Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk hidup dari sisi biokimia, dimana ia menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya. Kemudian, Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas CH4 (metana), NH3 (amonia), H2O (air), dan H2 (hidrogen).</p><p><br>Keadaan atmosfer bumi dipenuhi sinar radioaktif dari matahari, panas gunung berapi dan loncata bunga api listrik dari kilat yang memungkinkan terjadinya reaksi yang menghasilkan kehidupan.Oleh karena adanya pemanasan oleh sinar kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul sederhana yaitu sejenis substansi asam amino.</p><p><br>Selama berjuta-juta tahun, senyawa tersebut terakumulasi di cekungan perairan membentuk primordial soup, seperti semacam campuran materi-materi di lautan panas. Selanjutnya, primordial soup membentuk monomer yang bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya.</p><p><br>Protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan makhluk hidup, seperti dapat menerima rangsang, dan bereplikasi sendiri. Terbentuknya polimer dari monomer-monomer telah dibuktikan oleh Sydney W. Fox dengan memanaskan 18–20 macam asam amino pada titik leburnya dan memproleh hasil berupa protein. Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli kimia Amerika Serikat, bernama Harold Urey.</p><p><br>Pada tahun 1953, seorang mahasiswa Harold Urey, yaitu Stanley Miller (USA) mencoba melakukan eksperimen untuk membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan Urey. &nbsp;Percobaannya itu juga dikenal dengan eksperimen Miller-Urey. Miller memasukkan uap air, metana, amonia, gas hidrogen, dan karbondioksida ke dalam tabung percobaan. Tabung tersebut kemudian dipanasi untuk meniru kondisi permukaan bumi pada waktu terjadi pembentukan zat organik secara spontan. Dengan adanya energi listrik, terjadilah reaksi-reaksi yang membentuk zat baru. Zat-zat yang terbentuk didinginkan dan ditampung. Hasil reaksi kemudian dianalisis.</p><p><br>Ternyata, di dalamnya terbentuk zat organik sederhana, seperti asam amino, gula sederhana seperti ribosa dan adenin. Dengan demikian, Miller dapat membuktikan bahwa zat organik dapat terbentuk dari zat anorganik secara spontan. Keberhasilan percobaan Miller ini memunculkan hipotesis lanjutan tentang asal usul kehidupan. Para evolusionis menyatakan bahwa asam-asam amino kemudian bergabung dalam urutan yang tepat secara kebetulan untuk membentuk protein. Sebagian protein-protein yang terbentuk secara kebetulan ini menempatkan diri mereka pada struktur seperti membran sel yang diikuti pembentukan sel primitif. Sel-sel ini kemudian bergabung membentuk organisme hidup.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Dengan demikian, hipotesis bahwa kehidupan awal bumi berasal dari reaksi kimia atmosfer bumi diperoleh dari hasil analisis atmosfer yang dipenuhi sinar radioaktif sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang menghasilkan kehidupan, serta adanya ekperimen S.Miller yang menghasilkan asam amino dan beberapa molekul organik.</strong></p>

Hipotesis bahwa kehidupan awal bumi berasal dari reaksi kimia atmosfer bumi diperoleh dari hasil analisis atmosfer yang dipenuhi sinar radioaktif sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang menghasilkan kehidupan, serta adanya ekperimen S.Miller yang menghasilkan asam amino dan beberapa molekul organik.


Teori evolusi biokimia dikemukakan oleh Alexander Oparin seorang ahli evolusi berkebangsaan Rusia. Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk hidup dari sisi biokimia, dimana ia menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya. Kemudian, Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas CH4 (metana), NH3 (amonia), H2O (air), dan H2 (hidrogen).


Keadaan atmosfer bumi dipenuhi sinar radioaktif dari matahari, panas gunung berapi dan loncata bunga api listrik dari kilat yang memungkinkan terjadinya reaksi yang menghasilkan kehidupan.Oleh karena adanya pemanasan oleh sinar kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul sederhana yaitu sejenis substansi asam amino.


Selama berjuta-juta tahun, senyawa tersebut terakumulasi di cekungan perairan membentuk primordial soup, seperti semacam campuran materi-materi di lautan panas. Selanjutnya, primordial soup membentuk monomer yang bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya.


Protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan makhluk hidup, seperti dapat menerima rangsang, dan bereplikasi sendiri. Terbentuknya polimer dari monomer-monomer telah dibuktikan oleh Sydney W. Fox dengan memanaskan 18–20 macam asam amino pada titik leburnya dan memproleh hasil berupa protein. Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli kimia Amerika Serikat, bernama Harold Urey.


Pada tahun 1953, seorang mahasiswa Harold Urey, yaitu Stanley Miller (USA) mencoba melakukan eksperimen untuk membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan Urey.  Percobaannya itu juga dikenal dengan eksperimen Miller-Urey. Miller memasukkan uap air, metana, amonia, gas hidrogen, dan karbondioksida ke dalam tabung percobaan. Tabung tersebut kemudian dipanasi untuk meniru kondisi permukaan bumi pada waktu terjadi pembentukan zat organik secara spontan. Dengan adanya energi listrik, terjadilah reaksi-reaksi yang membentuk zat baru. Zat-zat yang terbentuk didinginkan dan ditampung. Hasil reaksi kemudian dianalisis.


Ternyata, di dalamnya terbentuk zat organik sederhana, seperti asam amino, gula sederhana seperti ribosa dan adenin. Dengan demikian, Miller dapat membuktikan bahwa zat organik dapat terbentuk dari zat anorganik secara spontan. Keberhasilan percobaan Miller ini memunculkan hipotesis lanjutan tentang asal usul kehidupan. Para evolusionis menyatakan bahwa asam-asam amino kemudian bergabung dalam urutan yang tepat secara kebetulan untuk membentuk protein. Sebagian protein-protein yang terbentuk secara kebetulan ini menempatkan diri mereka pada struktur seperti membran sel yang diikuti pembentukan sel primitif. Sel-sel ini kemudian bergabung membentuk organisme hidup.

 

Dengan demikian, hipotesis bahwa kehidupan awal bumi berasal dari reaksi kimia atmosfer bumi diperoleh dari hasil analisis atmosfer yang dipenuhi sinar radioaktif sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang menghasilkan kehidupan, serta adanya ekperimen S.Miller yang menghasilkan asam amino dan beberapa molekul organik.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Ciri ciri vertebrata yang hanya dimiliki oleh Aves adalah

62

4.8

Jawaban terverifikasi