Berbagai kasus keracunan makanan kaleng masih sering terjadi. Salah satu penyebab keracunan makanan dalam kaleng adalah bakteri Clostridium botulinum. Sebagai konsumen kita harus bijak sebelum mengkonsumsi makanan atau minuman kemasan. Salah satu indikator tidak layaknya makanan minuman kaleng untuk dikonsumsi adalah jika ditemukan kaleng dalam kondisi menggembung. a. Mengapa kaleng kemasan makanan atau minuman bisa menggembung? b. Bagaimanakah bakteri Clostridium botulinum dapat hidup dalam kaleng yang tertutup rapat?

Halo Adik, kakak bantu jawab ya :) a. Makanan dalam kemasan kaleng sangat umum dijumpai dan disimpan sebagai persediaan makanan karena sifatnya yang lebih tahan lama. Namun, proses pengemasan atau pengalengan yang menggunakan teknik sterilisasi yang salah dapat memberikan kesempatan mikrooganisme untuk tumbuh, dan terjadilah kontaminasi mikroba pada makanan. Salah satu mikroba yang dapat ditemukan pada makanan kaleng yaitu Clostridium botulinum. Pertumbuhan dan aktivitas bakteri Clostridium botulinum memproduksi sejumlah gas CO2 dan asam. Hasil produksi gas CO2 itulah yang menyebabkan kaleng kemasan menggembung. b. Ketika suatu makanan atau minuman kemasan telah terkontaminasi bakteri Clostridium botulinum, maka bakteri tersebut akan terus tumbuh dan berkembang dalam kemasan kaleng tersebut. Meskipun kondisi kaleng tertutup bakteri Clostridium botulinum tetap dapat menjalankan aktivitas selnya. Hal ini karena Clostridium botulinum merupakan bakteri anaerob yang tidak membutuhkan oksigen dalam menjalankan aktivitas metabolisme selnya. Bakteri ini dapat hidup pada kondisi lingkungan dengan kadar oksigen dan pH yang rendah (4-6). Aktivitas metabolisme bakteri ini dapat menghasilkan racun yang disebut disebut botulinum. Racun tersebut dapat mengganggu sistem saraf pusat makhluk hidup sehingga dapat membahayakan bagi yang mengonsumsinya. Semoga membantu ya :)