Eirene A

24 Oktober 2024 23:19

Iklan

Eirene A

24 Oktober 2024 23:19

Pertanyaan

Berapa jumlah Dinasti yang terdapat di dalam kerajaan Mataram Kuno! jawablah berdasarkan analisis dalam sumber-sumber sejarahnya. Mohon bantuannyaa🙏🏻

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

18

:

09

:

59

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

31 Oktober 2024 23:05

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah pada masa awal dikenal memiliki dua dinasti besar, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Berdasarkan sumber-sumber sejarah seperti prasasti dan catatan perjalanan dari luar negeri, berikut adalah analisis mengenai kedua dinasti ini:</p><p>1. <strong>Dinasti Sanjaya</strong></p><ul><li><strong>Sumber Sejarah</strong>: Prasasti Canggal (732 M) menjadi salah satu bukti adanya Dinasti Sanjaya. Prasasti ini ditemukan di Gunung Wukir, Jawa Tengah, dan mencatat pendirian sebuah lingga (simbol Siwa) oleh Raja Sanjaya. Hal ini menunjukkan pengaruh agama Hindu, khususnya aliran Siwa, dalam pemerintahan Sanjaya.</li><li><strong>Karakteristik</strong>: Dinasti ini cenderung bercorak Hindu Siwa dan berpusat di daerah pegunungan di Jawa Tengah. Dinasti Sanjaya menguasai daerah-daerah yang kini dikenal sebagai Jawa Tengah bagian utara dan timur.</li></ul><p>2. <strong>Dinasti Syailendra</strong></p><ul><li><strong>Sumber Sejarah</strong>: Dinasti Syailendra diperkirakan mulai muncul pada abad ke-8. Bukti kuat keberadaan dinasti ini adalah Prasasti Kalasan (778 M) yang menyebutkan pembangunan candi untuk Dewi Tara, dewi dalam agama Buddha, atas perintah raja dari keluarga Syailendra.</li><li><strong>Karakteristik</strong>: Dinasti ini menganut agama Buddha Mahayana dan diperkirakan memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan di wilayah Asia Tenggara lainnya, seperti Sriwijaya. Dinasti Syailendra terkenal dengan peninggalan candi Buddha besar, termasuk Candi Borobudur, yang dibangun pada masa kejayaannya.</li><li><strong>Wilayah Kekuasaan</strong>: Dinasti ini menguasai daerah Jawa Tengah bagian selatan.</li></ul><p>Hubungan dan Pergantian Kekuasaan</p><p>Pada awalnya, kedua dinasti ini tampaknya berkuasa dalam wilayah yang berbeda namun masih dalam lingkup Kerajaan Mataram Kuno. Dinasti Syailendra lebih dominan dalam urusan keagamaan dan budaya Buddha, sementara Dinasti Sanjaya mempertahankan tradisi Hindu. Namun, di beberapa periode terjadi persilangan pengaruh dan bahkan aliansi pernikahan antara anggota dua dinasti tersebut, yang menandakan hubungan diplomatis serta politik yang dinamis.</p><p>Beberapa sejarawan berpendapat bahwa konflik mungkin terjadi antara dua dinasti ini sebelum akhirnya Dinasti Sanjaya kembali berkuasa secara penuh di akhir abad ke-9, yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Medang, sebuah kelanjutan dari Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh keturunan Sanjaya.</p><p>Kesimpulan</p><p>Terdapat <strong>dua dinasti besar dalam Kerajaan Mataram Kuno</strong> yaitu:</p><ol><li><strong>Dinasti Sanjaya</strong> - Beragama Hindu Siwa</li><li><strong>Dinasti Syailendra</strong> - Beragama Buddha Mahayana</li></ol><p>Kedua dinasti ini memainkan peran penting dalam perkembangan agama, budaya, dan politik di Jawa Tengah pada masa Kerajaan Mataram Kuno.</p>

 

Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah pada masa awal dikenal memiliki dua dinasti besar, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Berdasarkan sumber-sumber sejarah seperti prasasti dan catatan perjalanan dari luar negeri, berikut adalah analisis mengenai kedua dinasti ini:

1. Dinasti Sanjaya

  • Sumber Sejarah: Prasasti Canggal (732 M) menjadi salah satu bukti adanya Dinasti Sanjaya. Prasasti ini ditemukan di Gunung Wukir, Jawa Tengah, dan mencatat pendirian sebuah lingga (simbol Siwa) oleh Raja Sanjaya. Hal ini menunjukkan pengaruh agama Hindu, khususnya aliran Siwa, dalam pemerintahan Sanjaya.
  • Karakteristik: Dinasti ini cenderung bercorak Hindu Siwa dan berpusat di daerah pegunungan di Jawa Tengah. Dinasti Sanjaya menguasai daerah-daerah yang kini dikenal sebagai Jawa Tengah bagian utara dan timur.

2. Dinasti Syailendra

  • Sumber Sejarah: Dinasti Syailendra diperkirakan mulai muncul pada abad ke-8. Bukti kuat keberadaan dinasti ini adalah Prasasti Kalasan (778 M) yang menyebutkan pembangunan candi untuk Dewi Tara, dewi dalam agama Buddha, atas perintah raja dari keluarga Syailendra.
  • Karakteristik: Dinasti ini menganut agama Buddha Mahayana dan diperkirakan memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan di wilayah Asia Tenggara lainnya, seperti Sriwijaya. Dinasti Syailendra terkenal dengan peninggalan candi Buddha besar, termasuk Candi Borobudur, yang dibangun pada masa kejayaannya.
  • Wilayah Kekuasaan: Dinasti ini menguasai daerah Jawa Tengah bagian selatan.

Hubungan dan Pergantian Kekuasaan

Pada awalnya, kedua dinasti ini tampaknya berkuasa dalam wilayah yang berbeda namun masih dalam lingkup Kerajaan Mataram Kuno. Dinasti Syailendra lebih dominan dalam urusan keagamaan dan budaya Buddha, sementara Dinasti Sanjaya mempertahankan tradisi Hindu. Namun, di beberapa periode terjadi persilangan pengaruh dan bahkan aliansi pernikahan antara anggota dua dinasti tersebut, yang menandakan hubungan diplomatis serta politik yang dinamis.

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa konflik mungkin terjadi antara dua dinasti ini sebelum akhirnya Dinasti Sanjaya kembali berkuasa secara penuh di akhir abad ke-9, yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Medang, sebuah kelanjutan dari Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh keturunan Sanjaya.

Kesimpulan

Terdapat dua dinasti besar dalam Kerajaan Mataram Kuno yaitu:

  1. Dinasti Sanjaya - Beragama Hindu Siwa
  2. Dinasti Syailendra - Beragama Buddha Mahayana

Kedua dinasti ini memainkan peran penting dalam perkembangan agama, budaya, dan politik di Jawa Tengah pada masa Kerajaan Mataram Kuno.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

23

0.0

Jawaban terverifikasi